Pilpres 2019

Ali Mochtar Ngabalin Pernah Dituduh Kafir dan Disuruh Syahadat Ulang karena Dukung Jokowi

Rekonsiliasi dianggap penting paska Pilpres. Tapi bukan hanya di golongan nasionalis, hak-hak rekonsiliasi juga harus diterima di golongan muslim.

Penulis: Desy Selviany |
Warta Kota/Zaki Ari Setiawan
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin di Grand Zury BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (14/12/2018). 

“Ini masyarakat Indonesia bukan masalah pendukung lagi. Pak Jokowi bukan Capres lagi, Pak Jokowi masih Presiden, dan akan dilantik, jadi posisi Pak Jokowi memimpin negara,” tuturnya.

Oleh karenanya, kata Siti Zuhro, sebagai Kepala Negara, Presiden harus paham betul masyarakat Indonesia tengah mengalami kohesi sosial.

Maka, menurutnya, menjadi tanggung jawab Presiden untuk mengobati hal tersebut.

Bahar Smith Divonis Tiga Tahun Penjara dan Denda Rp 50 Juta, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa

“Ngomong obat, pelan-pelan, pemahaman pelan-pelan. Jadi kalau konsesus dasar kita tidak dikotak-katik, seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, itu sudah final,” ulas Siti Zuhro.

Maka dari itu, lanjutnya, Presiden Jokowi juga memiliki peran yang cukup penting dalam menghentikan stigmatisasi terhadap Islam.  

“Jadi pertimbangkan bagaimana stigmatisasi terhadap Islam tidak berlangsung terus."

"Siapa pun akan tersinggung jika Islam distigma, dalam konteks itu rekonsiliasinya termasuk salah satu akar ada di situ,” beber Siti Zuhro.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin, mengomentari pujian Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik terhadap putra ketiga Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep.

Komentar Rachland Nashidik terkait peristiwa saat Kaesang Pangarep melayat jenazah istri Presiden Republik Indonesia Keenam Soesilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono.

Menurut Ali Mochtar Ngabalin, hal itu adalah bagian dari skenario Tuhan untuk membuat Indonesia teduh dan damai.

 SBY Baru Sadar Mengapa Ani Yudhoyono Pilih Batik Sawunggaling Hitam untuk Lebaran Tahun Ini

Terkait hal itu, ia pun mengaku sempat berbicara panjang mengenai hal tersebut dengan Kaesang Pangarep.

Hal itu disampailan Ali Mochtar Ngabalin seusai berkunjung ke kediaman Ketua DPR Bambang Soesatyo di Jalan Widya Candra 3 Nomor 10, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).

"Tadi saya cukup lama bicara dengan Mas Kaesang, bicara juga kenapa peristiwa yang begitu bisa terjadi. Ya pas dia ada di Singapura," kata Ali Mochtar Ngabalin.

 Lebaran, Menkominfo Rudiantara Minta Maaf Jika Kebijakannya Ada yang Mengganggu Masyarakat

"Jadi skenario Tuhan untuk membuat Indonesia teduh dan damai itu luar biasa," sambugnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved