Pola Makan dan Suplemen Ini Bisa Membahayakan Kesehatan Jantung Anda, Hati-hati!

Dokter sering merekomendasikan melakukan pola makan  tertentu untuk menjaga kesehatan tubuh.

Misalnya, diet  Mediterania yang saat ini lagi tren atau mengurangi asupan garam dapat melindungi kesehatan jantung.

Sementara itu, banyak orang percaya bahwa suplemen makanan akan membantu tubuh tetap sehat.

Pengetahuan umum mengatakan bahwa pola makan dan gaya hidup berperan penting untuk mendukung kesehatan fisik dan kesejahteraan seseorang.

Itulah sebabnya dokter menyarankan pasiennya untuk memodifikasi pola makan dan kebiasaan gaya hidup sehingga tubuh tetap sehat dan bugar.

Secara khusus, menjaga pola makan sehat dapat membantu individu menjaga kesehatan kardiovaskular, mencegah penyakit jantung, dan stroke.

Pedoman diet untuk orang-orang di Amerika Serikat menyarankan, orang-orang mematuhi diet sehat.

Misalnya, pola makan diet vegetarian atau diet Mediterania yang kaya sayuran, kacang polong, dan daging tanpa lemak.

• 5 Cara Mengetahui Alpukat Sudah Busuk dan Anda Dilarang Memakannya Demi Kesehatan Tubuh

Bertentangan

Di sisi lain, banyak orang percaya bahwa mengonsumsi suplemen makanan dapat meningkatkan berbagai aspek kesehatan seperti kesehatan jantung.

Namun, penelitian terbaru justru bertentangan dengan  asumsi suplemen meningkatkan kesehatan jantung.

Penelitian dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Johns Hopkins di Baltimore, MD, Universitas Virginia Barat di Morgantown, dan Mayo Clinic di Rochester, MN.

Penelitian menunjukkan bahwa banyak intervensi suplemen tidak memiliki efek perlindungan terhadap jantung.

Pemakaian makanan suplemen berdasarkan penelitian tersebut bahkan dapat membahayakan kesehatan jantung.

Penulis utama penelitian yakni Dr Safi Khan dari West Virginia University menerbitkan penelitiannya dalam Annals of Internal Medicine.

Dalam penelitian mereka, Dr Khan dan tim menganalisis data dari 277 uji coba terkontrol secara acak.

Responden yang dilibatkan hampir 1 juta peserta.

• Sayangi Perut Anda, Kunci Menjaga Kesehatan Pencernaan Agar Aktivitas Lancar Sepanjang Hari

Peneliti melihat efek dari 16 suplemen gizi dan delapan intervensi diet pada kesehatan dan kematian kardiovaskular.

Suplemen yang mereka pertimbangkan adalah selenium, multivitamin, zat besi, asam folat, kalsium, dan kalsium plus vitamin D.

Selain itu, beta karoten, antioksidan, asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang omega-3, dan vitamin A, B kompleks, B-3 , B-6, C, D, dan E.

Intervensi diet meliputi lemak makanan yang dimodifikasi, garam dikurangi (pada orang dengan tekanan darah normal dan tinggi).

Diet Mediterania mengutamakan, lemak makanan berkurang, asupan lebih tinggi asam lemak tak jenuh ganda omega-6, dan asupan omega-3 lebih tinggi asam alfa-linolenat.

Khan dan rekannya menemukan bahwa beberapa intervensi itu memiliki efek positif.

• 6 Cara Terbaik untuk Meningkatkan Kesehatan Pencernaan Anda Secara Alami

Misalnya, makan lebih sedikit garam dapat mengurangi risiko kematian dini pada orang tekanan darah normal, meskipun kepastian sedang.

Mereka menyimpulkan bahwa asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang omega-3 melindungi terhadap serangan jantung.

Asam lemak tak jenuh juga melindungi dari penyakit jantung koroner.

Alasannya, asupan asam folat dan risiko stroke sedikit lebih rendah, tetapi kepastian rendah.

Namun, pada saat yang sama, suplemen dan intervensi lain tampaknya tidak memiliki efek atau benar-benar berbahaya.

Para peneliti menemukan, mengonsumsi multivitamin, selenium, vitamin A, vitamin B-6, vitamin C, vitamin D, vitamin E, kalsium, asam folat, dan zat besi tidak signifikan melindungi masalah kardiovaskular dan kematian dini.

• Santap Makanan Tradisional Vietnam Yuk! Ini Manfaat Pho Untuk Kesehatan Tubuh Anda

Mereka juga mencatat  diet Mediterania dilakukan lewat cara mengurangi asupan lemak jenuh dan memodifikasi asupan lemak.

Mengurangi asupan lemak diet, dan meningkatkan kuantitas diet omega-3 dan omega-6 tidak menguntungkan jantung.

Bahkan, orang yang mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D sebenarnya memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke.

Namun, dalam makalah mereka, para peneliti mengakui bahwa "temuan ini dibatasi oleh kualitas bukti yang kurang optimal."

Mereka merujuk pada kenyataan bahwa metodologi penelitian berbeda sehingga tidak dapat menganalisis intervensi.

Misalnya,  jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), nilai lipid, ambang tekanan darah, diabetes, dan riwayat penyakit kardiovaskular.

• Khasiat Akar Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Ini 7 Manfaat Kesehatan dari Olahan Akar Seledri

Mereka berpendapat bahwa penelitian itu bisa menjadi penelitian lanjutan tentang manfaat dan nilai intervensi pola makan berbeda.

Penelitian itu dapat membantu mereka yang sedang membuat pedoman kardiovaskular dan diet profesional memodifikasi rekomendasi mereka.

Selain itu, menyediakan basis bukti bagi dokter untuk mendiskusikan suplemen makanan dengan pasien mereka, dan memandu studi baru.

Sementara itu, Dr dokter Amitabh Pandey dan Eric Topol, dari Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, menekankan bahwa kualitas data.

Alasannya, banyak studi menilai efek intervensi makanan dan suplemen berpengaruh terhadap kesehatan jantung.

• Racikan Jus Lemon dan Minyak Zaitun Bisa Mendatangan 7 Manfaat Kesehatan Tubuh

Selain itu, ada perbedaan geografi, dosis, dan persiapan, serta penelitian bergantung pada buku harian makanan.

Kebiasaan makan didasarkan pada ingatan seseorang tentang apa yang mereka konsumsi, serta- menimbulkan pertanyaan tentang kebenaran data.

"Bagaimana pun, perbedaan terbesar yang perlu dipertimbangkan pada masa depan adalah individu," kata Amithab.

Penelitian masa depan harus lebih memerhatikan perbedaan di antara peserta. (Medical News Today)