Gara-gara Data Pelanggan Bocor, Maskapai Bakal Kena Denda
Maskapai British Airways bakal kena denda sebesar 230 juta dollar AS dari Amerika Serikat.
British Airways awalnya mengatakan sistemnya dikompromikan dari 21 Agustus hingga 5 September 2018 lalu.
Mereka mengaku sekitar 380.000 transaksi telah terdampak.
• Ini Rencana 7 Sahabat Setelah Pensiun Agar Bisa Kumpul Bareng
Cruz menilai kejadian ini merupakan tindakan yang canggih, jahat dan kriminal.
Pada saat itu, disarankan orang untuk menghubungi penyedia kartu kredit untuk mengelola pelanggaran dan mengatakan data yang dicuri tidak termasuk rincian perjalanan atau paspor.
Cruz mengatakan, maskapai itu merespons dengan cepat dan belum menemukan bukti penipuan pada akun yang terkait dengan pencurian itu.
• Pendapatan Iklan Podcast Secara Global Tembus Rp 14 Triliun
“Kami bermaksud untuk mengambil semua langkah yang tepat untuk mempertahankan posisi maskapai dengan penuh semangat, termasuk membuat banding yang diperlukan,” kata CEO IAG Willie Walsh dalam pernyataan itu.
Peraturan Perlindungan Data Umum UE memungkinkan, yang mulai berlaku pada 25 Mei 2018, mewajibkan perusahaan untuk mengambil tindakan pencegahan teknis seperti enkripsi untuk memastikan data pelanggan dilindungi.
• Cara Mengetahui Facebook-YouTube-Instagram-WhatsApp sedang Bermasalah
Ini juga menyatakan bahwa perusahaan harus memberi tahu pihak berwenang tentang pelanggaran dalam waktu 72 jam setelah mengetahui tentang hal itu.
Pelanggaran dapat menyebabkan denda sebanyak empat persen dari penjualan tahunan perusahaan.
• Efek Perang Dagang, Huawei: HongMeng Lebih Cepat dari Android
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Data pelanggan dicuri, AS jatuhkan denda US$ 230 juta kepada British Airways