Bagaimana Kehidupan WNA di Korea Utara?
Secara umum, orang asing yang tinggal di Korea Utara dibagi menjadi dua kelompok, barat dan China.
Apakah sulit untuk masuk ke Korea Utara?
Kebanyakan orang Barat yang tinggal di Korea Utara ada di dalam kondisi yang cukup khusus menurut Dr John Nilsson-Wright, seorang ahli hubungan internasional dari Universitas Cambridge dan Chatham House.
"Ini relatif tidak biasa bagi orang untuk menghabiskan waktu yang sangat lama di Korut, semacam program Pemerintah untuk waktu yang ditentukan dan jumlahnya cukup kecil," katanya.
• Asosiasi Franchise Indonesia Optimistis Bisnis Waralaba di Indonesia Bisa Berkembang
Di luar area itu, orang asing bahkan sangat sulit untuk mengakses visa pekerja LSM.
Organisasi memerlukan kepastian keamanan dari mitra atau sponsor Korea Utara.
"Proses pengawasan akan lebih menyeluruh dan mungkin melibatkan Kementerian Pertahanan Negara untuk siapapun yang mencoba tinggal jangka panjang," terangnya.
Kembali ke kasus Alek, ia pertama kali mengunjungi Korea Utara dengan visa turis pada tahun 2012, sebelum mendirikan perusahaan wisata sendiri.
• Pertemuan Trump dan Xi Jinping Belum Bisa Menyelesaikan Kasus Huawei
Ia pun memimpin lusinan perjalanan ke negara bagian, membangun jaringan bagi orang luar yang ingin belajar di Universitas Kim Il-Sung, Universitas top di negara itu dan tempat Ia menempuh pendidikan.
"Tidak ada proses aplikasi terbuka, dan yang diterima merupakan orang beruntung yang punya koneksi dengan orang di dalam negeri," tulisnya dalam sebuah blog.
Ia mengaku sudah memiliki beberapa teman yang bersedia dan menjaminnya untuk keperluan perizinan.
• Jodoh Tidak Mengenal Usia, Pernikahan Kakek-Nenek Berusia 100 Tahun dan 103 Tahun
Meski sudah memenuhi semua syarat, Alek pun tetap membutuhkan waktu dua tahun untuk pemenuhan dokumen seperti pernyataan pribadi, pemeriksaan medis dan sertifikat kepolisian yang menegaskan bahwa Ia tidak memiliki catatan kriminal.
April lalu, Alek memulai gelar master selama dua tahun di bidang sastra Korea.
Ia mencatat, bahwa dirinya menjadi salah satu dari tiga mahasiswa barat di universitasnya, dua pria lainnya berasal dari Kanada dan Swedia.
Dalam laman resmi Pemerintah China, negeri tirai bambu ini menawarkan beasiswa penuh untuk 60 orang belajar di universitas-universitas Korea Utara setiap tahun.
Sementara itu, sekitar 70 warga China lainnya membayar sendiri untuk kuliah di Korea Utara.