Obesitas
Sebelum Diperiksa Dokter di RSUD Karawang, Satia Bocah Berbobot 97 Kg Dibelikan Beko Remot
Sebelum Diperiksa Dokter di RSUD Karawang, Satia Putra Bocah Berbobot 97 Kg Dibelikan Beko Remot
"Ternyata (arahan) tidak berhasil, karena yang saya dengar jika si anak (Satia) minta makan sesuai keiinginannya tidak dikasih, dia marah. Itu membuat orangtuanya tidak tega," jelas Nurdin.
Nurdin menyebut, hingga saat ini belum ada literatur yang menyebutkan sunat mempengaruhi nafsu makan.
Hal itu disampaikan Nurdin saat ditanya mengenai pengakuan orangtua Satia, bahwa nafsu makan bocah itu naik drastis setelah disunat.
Sebelumnya, Sarli (60), ayah Satia, berharap pemerintah membantu putranya agar seperti anak-anak di usianya.
Sebab, hingga kini petugas kesehatan datang hanya sebatas mengecek. Janji untuk berobat ke kota tak kunjung terealisasi.
"Sekitar tiga kali datang, tapi belum juga ada solusi," katanya.
Sarli menyebut, berat badan Satia naik setelah disunat saat berumur tiga tahun. Kian hari, nafsu makan bocah itu kian naik.
Tiap hari, Satia makan enam hingga tujuh kali. Itu belum dengan ngemil, seperti bakso. Malam sebelum tidur, Satia juga kerap merengek meminta makan.
Tiap kali makan, porsi makannya pun banyak, tak seperti anak-anak pada umumya.
"Terakhir ditimbang sekitar 97 kilogram," kata Sarli. Punya opini tentang artikel yang baru Kamu baca? Tulis
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiba di RSUD Karawang, Satia Bocah Obesitas 97 Kg Merengek Minta Mainan Beko"