PPDB
Kurang Sosialisasi dari Sekolah Asal, Banyak Orangtua Tidak Paham Soal Tahapan PPDB 2019
Kurang Sosialisasi dari Sekolah Asal, Banyak Orangtua Tidak Paham Soal Tahapan PPDB 2019
Para orangtua siswa katanya masih kebingungan terkait pendaftaran serta klasifikasi agar anaknya dapat diterima di SMA 48.
Padahal disampaikannya persyaratan calon siswa meliputi, memiliki Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dari SMP, SMPLB, MTS ataupun DNUN Paket B serta berusia maksimal 21 tahun dan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK).
"Hal ini karena kurangnya sosialisasi dari sekolah asal anak, jadi banyak orangtua, khususnya dari luar DKI Jakarta yang datang ke sini bingung.
Tapi kita sudah jelaskan kalau persyaratan sama seperti Zonasi Umum, tapi kembali lagi, pendaftaran harus sesuai tahapan yang diseleksi berdasarkan nilai," jelasnya.
Unggulan
Walau kuota siswa SMAN 48 Pinang Ranti dalam PPDB 2019 terbilang banyak, dirinya menyebutkan persaingan masuk sekolah sangat ketat.
Sebab, nilai rata-rata terendah untuk kelas IPA sebesar 9,288, sedangkan tertinggi sebesar 97,38 yang dicetak Muhammad Daffa Rizkiyandri, siswa asal Sekolah Menengah Pertama (SMP) 49 Jakarta.
"Nilainya hampir sempurna, Bahasa Indonesia 94, Matematika 100, Bahasa Inggris 95, IPA 98," imbuhnya.
Sedangkan nilai terendah kelas IPS disampaikannya dengan nilai rata-rata terendah 87,58, sedangkan nilai tertinggi sebesar 95,50 yang diperoleh Naufal Faiz Abdillah, siswa asal SMP 196 Jakarta.
Tercatat siswa tersebut meraih nilai Bahasa Indonesia 94, Matematika 97,5, Bahasa Inggris 98 dan IPA 92,50.
"Jumlah pendaftar waktu Tahap Zonasi Umum ada 449 orang, tapi kita terima 156 orang.
Kalau kita jumlah kursi kita hitung kurang dari seratus, tapi kemungkinan peminat juga banyak, tapi bisa kita hitung, jumlah siswa yang diterima Non Zonasi Luar DKI hanya 13 orang, delapan MIPA, lima orang siswa IPS," jelasnya.
Sementara itu, salah satu orangtua siswa, Dine mengaku sengaja mendaftarkan anaknya walaupun diketahui berdomisili di Bekasi, Jawa Barat.
Alasannya, karena diketahui SMA 48 Pinang Ranti merupakan sekolah unggulan di Jakarta Timur.
"Saya dari Luar DKI Jakarta, jauh sebenarnya dari Bekasi. Alasannya karena SMA 48 ini kan sekolah unggulan, dan juga anak saya maunya sekolah di sini.
Saya coba dulu karena kan ada programnya, kalau memang tidak diterima saya sudah siapkan sekolah swasta buat dia," tutupnya.