HasiL PPDB Dinilai Tak Transparan Karena Tak Dicantumi Keterangan Jarak Atau Diterima Dari Jalur Apa

“Anak saya atlet sepakbola. Saya pikir di sistem zonasi ditolak, tapi coba lewat jalur prestasi mungkin diterima. Tapi tetap saja enggak lolos

Penulis: Zaki Ari Setiawan |
Warta Kota/Zaki Ari Setiawan
Salah satu orangtua murid menulis keluhan di kertas karton sebagai ungkapan protes atas hasil PPDB tingkat SMA yang dianggap tidak transparan dan terkesan banyak kejanggalan, Senin (1/7/209). 

Sejumlah orangtua calon peserta didik merasa janggal dengan hasil pengumuman PPDB 2019 di Banten yang seharusnya diumumkan Sabtu (29/6/2019) dan diundur Senin (1/7/2019) ini.

Sejumlah orangtua siswa pun protes dan menuding PPDB tidak transparan dan terkesan ada kejanggalan.

Salah satunya adalah Erdy (40), orangtua calon peserta didik. Dia geram lantaran anaknya tidak diterima, sementara banyak calon peserta lain yang zonasinya yang lebih jauh tapi diterima di SMAN 1 Tangerang Selatan, Ciputat.

Erdy menduga ada oknum yang bermain curang dalam sistem zonasi PPDB di Banten ini.

Dia menjelaskan, jarak rumah dengan SMAN 1 Tangerang Selatan hanya sekitar 900 meter.

Namun terdapat beberapa orang yang diterima meskipun lebih dari 1 kilometer.

“Saya sebagai orangtua siswa, biarpun anak saya nggak keterima, ya saya nggak masalah. Saya cuma mau membuka transparansi di sekolah apakah ada dugaan praktik suap dan korupsinya. Saya dapat informasi banyak yang masuk lewat jalur belakang itu Rp 15 juta,” ucapnya kepada Wartakotalive.com.

Erdy mengaku mengetahui tempat tinggal beberapa siswa lainnya yang memiliki jarak sangat jauh, lebih dari 5 kilometer daripada rumahnya. Namun di data sementara hanya tertulis rumahnya berjarak sekitar 400 meter dari SMAN 1 Tangsel.

Orangtua calon peserta didik lainnya, Akat (48) juga melontarkan kekecewaannya terhadap pengumuman hasil PPDB 2019 di SMAN 1 Tangerang Selatan.

Apalagi dalam pengumuman online dan pengumuman di sekolah tidak dicantumi keterangan jarak serta jalur siswa yang diterima.

“Harapan kami bisa dicantumkan jaraknya, karena yang diumumkan hanya ada nama, asal sekolah, sama keterangan diterima, nggak ada jarak atau diterima dari jalur apa,” ucapnya.

Mereka sempat bertemu dengan pihak sekolah namun berujung buntu karena pihak sekolah juga tidak dapat menjelaskan temuan dari orangtua calon peserta didik itu.

Pihak sekolah sendiri belum bisa dimintai keterangan lantaran ketua panitia PPDB di SMAN 1 Tangerang Selatan dan Kepala Sekolahnya sedang tidak berada di sekolah.

Tak diterima

Sementara itu, untuk PPDB tingkat SMP, banyak orangtua murid yang juga kecewa karena anaknya tak diterima di sekolah pilihannya.

Seperti dialami Andi. Warga asal Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang ini tampak lemas.

Ia kecewa berat lantaran anaknya tak diterima di SMP N 5 Kota Tangerang.

Padahal Andi sudah membawa berbagai dokumen, seperti Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, bahkan piagam puteranya yang berprestasi sebagai atlet sepakbola tingkat Provinsi Banten.

“Anak saya enggak lolos, padahal rumah dekat banget dengan sekolah ini,” ujar Andi saat dijumpai Warta Kota di SMP Negeri 5 Kota Tangerang, Senin (1/7/2019)

Ia menjelaskan pihak sekolah hanya menerima dua wilayah Rukun Warga (RW) saja di Kelurahan Tanah Tinggi. Yakni RW 13 dan 14.

“Saya tinggal di RW 2, tapi jarak rumah ke sekolah enggak sampai 1 kilometer,” ucapnya.

Andi pun kebingungan untuk melanjutkan sekolah buah hatinya itu. Padahal segudang prestasi telah diraih oleh anak sulungnya ini.

“Anak saya atlet sepakbola. Saya pikir di sistem zonasi ditolak, tapi coba lewat jalur prestasi mungkin diterima. Tapi tetap saja enggak lolos,” kata Andi.

“Bingung mau dilanjutin kemana lagi. Paling - paling disekolahin di swasta, sayang kan padahal anaknya pinter dan berprestasi,” paparnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved