Berita Kriminal
Polisi Tak Percaya Sopir Taksi Online yang Rampok Penumpangnya Baru Sekali Beraksi, Ini Alasannya
Aris Suhandini (31), sopir taksi online dari Go-Jek yang merampok dan menyekap SDP (22), penumpangnya, mengaku baru sekali merampok penumpangnya.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
Aris Suhandini (31), sopir taksi online dari Go-Jek yang merampok dan menyekap SDP (22), penumpangnya, mengaku baru sekali merampok penumpangnya.
SDP merupakan karyawati sebuah pusat perbelanjaan, ia dirampok dan dianiaya pada Rabu (26/6/2019) malam lalu oleh Aris.
Namun, pengakuan warga Duren Sawit, Jakarta Timur itu tak serta merta membuat polisi percaya.
Sebab, ada beberapa fakta temuan, yang mengindikasikan Aris sudah lebih dari satu kali merampok penumpangnya.
"Namanya pelaku, kalau ditanya, ngakunya baru sekali beraksi. Tapi penyidik tidak langsung percaya dan masih mendalami lagi. Sebab ada beberapa indikasi pelaku sudah lebih dari satu kali beraksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada Warta Kota, Minggu (30/6/2019).
• Luna Maya Makan Bersama Ibu Faisal Nasimuddin, Sang Adik Katanya Tak Sabar Menunggu
• Sahabat Bongkar Kelakuan Bambang Widjojanto dan Luhut Pangaribuan di Luar Sidang
• Pengamat Nilai Kekuatan Prabowo Makin Berkurang Setelah Putusan MK, dan Kemungkinan Tak Laku di 2024
"Di antaranya saat beraksi terhadap SDP, ternyata pelaku sudah menyiapkan antena yang ujungnya ditajamkan untuk mengancam korban. Antena ini selalu ada di mobil pelaku. Bisa jadi ia sudah pernah melakukan sebelumnya," kata Argo.
Belum lagi, kata Argo, pelaku juga sudah menyiapkan tali sepatu dan kaos kaki untuk mengikat tangan dan menyekap mulut korban.
"Jadi, perencanaannya matang sebelum beraksi dan ia mencari korbannya yang dianggap lemah, yakni perempuan seperti yang terjadi pada SDP," kata Argo.
Untuk itu Argo berharap jika ada masyarakat yang juga pernah mengalami kejahatan seperti yang dialami SDP, melaporkannya ke polisi.
"Karena sangat mungkin pelakunya juga adalah AS (Aris Suhandini-Red) ini," kata Argo.
Argo menjelaskan, Aris diketahui baru 3 bulan bekerja sebagai mitra Go-Jek.
"Tersangka ini baru tiga bulan bekerja di Go-Jek," kata Argo.
Menurut Argo, saat beraksi terhadap SDP, Rabu malam lalu, pelaku mengikat kedua tangan korban dengan tali sepatu dan mengancam akan membunuh korban, dengan menggunakan antena mobil yang ujungnya ditajamkan.
Bahkan, pelaku tega menghajar mulut korban, hingga salah satu gigi bawahnya patah, saat korban mencoba melawan.
Dengan ancaman fisik dan psikis, pelaku memaksa korban menarik uang dari rekeningnya melalui ATM sebanyak dua kali.