Viral Medsos
HEBOH, Baru 2 Bulan Ketemu Kedua Remaja Ini Langsung Menikah dan Tak Mau Sekolah Lagi
Menikah muda itu pilihan seperti yang dialami pasangan Ira Budiarti dan Zainal Arifin (14) dari Kalimantan Selatan
Banyak kisah remaja menikah muda dengan alasan sudah cinta.
Salah satunya yang dialami Ira Budiarti dan Zainal Arifin menikah di usia 14 tahun di Desa Tungkap, Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Seperti dikutip Wartakotalive.com dari instagram @makassar_iinfo yang melakukan wawancara eksklusif dengan pasangan muda itu.
Pernikahan remaja itu hebohkan media sosial dan minta kepada orang tua Ira dan nenek Arifin untuk segera dinikahkan agar tinggal bersama.
• Omongan Galih Ginanjar Soal Ikan Asin Viral, Barbie Kumalasari: Dia Menceritakan Fakta yang Ada
• Viral Perumahan Mewah di Atas Apartemen Thamrin City, Ini 5 Fakta yang Harus Diketahui

Berikut petikan wawancaranya:
Waktu pertama ketemu Ira gimana ceritanya?
di pasar malam lagi jalan-jalan bersama kawan, ada Ira dengan temannya juga yang menegur. Setelah itu langsung lah berdua chating lama.
Setelah langsung nyatakan cinta "baru ditembak duss.. hehe. Jadi cuma lewat hape saja nembaknya. "Bilang aku suka kau lah"
Kalau Ira bagaimana ceritanya pertama kali ketemu Arifin ?
Awalnya ketemu di pasar malam terus kawanku negur Arifinnya, saya negur juga.
Habis itu gaya-gayaan (bercanda), pas dlihat di hape kawan ada Whatsappnya Arifin ini. Chattingan bercanda sama dia. lama-lama dia bilang 'kau mau sama saya? saya terima. Baru ketemuan lagi di sirkuit.
• Ingin Naik Pelaminan, Lucinta Luna Bocorkan Pernikahan Impiannya
• Wow, Inilah Pasangan Nikah Terunik, Pakai Seragam Pramuka dan Maskawin Pun Tunas Kelapa
Apa waktu itu sudah kepikiran jadi suaminya Ira?
Belum sih. Tapi yakinnya pas Ira sering bermalam di rumah ini
Apa yang membuat Arifin yakin untuk menjadikan Ira istri?
Karena Ira itu ada bawelnya sedikit, perhatian tapi sayang
Lalu yang bikin Arifin cinta sama Ira, apa sih?
ya sama kelakuannya lah
Apa yang bikin Ira senang dengan Arifin?
Dia lucu orangnya, dewasa dan perhatian
Saat itu juga Arifin langsung minta dinikahkan dengan sang nenek.
"Nek saya hendak berbini dengan Ira," tuturnya.
Setelah menikahi Ira, Arifin mengaku bahagia dan ceria. Begitupun dengan Ira
"Ya gugup begitu nggak sangka mau diajak nikah, jadi bahagia dan senang," imbuh Ira.
Kalau dihitung, menurut Ira, perkenalannya dengan Arifin hanya dua bulan saja.
Karena keduanya tidak mau lagi melanjutkan sekolah maka Arifin pun membuka warung kelontong di depan rumah sang nenek.

Lalu apa alasan Janariah nenek Arifin menikahkan kedua remaja tersebut?
Menurut Janariah kedua remaja itu sudah sangat lengket sulit dipisahkan.
"Mudah saja supaya menghindari perzinahan, soalnya kedua anak ini kalau sudah kumpul lengket, yang satu nggak mau pulang," kata Janariah.

"Mereka berdua ngakunya sudah sama suka, keduanya udah saling cinta. Nah kita sebagai orang tua cuma tinggal mengarahkan saja," ujarnya.
Selain ingin menikah, Arifin dan Ira sudah tidak mau melanjutkan sekolah. Padahal sudah dinasihati sebelumnya untuk menyelesaikan sekolah dulu.
"Setelah menikah keduanya nggakj lagi jalan-jalan keluar, diam saja di rumah. Yang perempuannya bisa nyuci, yang lakinya bisa kerja. Sebagai orang tua selama 3 tahun kita yang merangkul dulu. Nah setelah 3 tahun baru dinikahkan lagi ke KUA," tukas Janariah.
Simak selengkapnya di sini :
Anak SMP Nikahi Anak SD Bikin Heboh, Keluarga Bilang Terpaksa untuk Hindari Zina
Pernikahan pasangan usia belia D (15) dan DA (14) di Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, pada hari Jumat (1/2/2019), menjadi viral di media sosial.
Kedua orangtua dari pasangan anak-anak itu mengaku terpaksa menikahkan karena untuk mencegah perbuatan zina yang dilarang agama.
Dilansir dari Banjarmasinpost.co.id, keduanya selalu membangkang saat diingatkan untuk tidak selalu berduaan.
"Terpaksa dinikahkan, karena tidak mau ditegur lagi, ditegur di rumah kabur ke rumah perempuannya, ditegur di rumah perempuan kabur ke rumah orang lain," kata ayah kandung DA, mempelai pria.
Seperti diketahui, D masih duduk di bangku SMP dan suaminya, DA, masih tercatat sebagai siswa kelas 5 sekolah dasar.
Keduanya telah menikah dan mendapat persetujuan dari keluarga dan kerabat mereka.
Salah satu alasan pihak keluarga kedua mempelai adalah mencegah kedua anak itu melanggar kaidah agama.
Meski demikian, pernikahan tersebut segera menjadi sorotan dari pemerintah daerah setempat.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Balangan Nor Ainani membenarkan kasus pernikahan dini tersebut.
Beberapa petugas sudah mendatangi keluarga serta kedua anak yang dinikahkan.
"Terjadinya kemarin," katanya, Jumat (1/2/2019).
Langkah-langkah yang diambil petugas adalah memberikan pembinaan kepada pasangan D dan DA agar masa depan kedua anak itu tidak terganggu.
Selain itu, petugas juga melakukan pendampingan terkait kesehatan, reproduksi, dan kelanjutan pendidikan bagi kedua anak tersebut.
Petugas juga memberikan pengertian tentang legalitas terhadap status perkawinan yang dijalani oleh kedua anak tersebut. (CC)