Ratusan Orang di Bekasi Derita HIV Selama Lima Bulan
Cara penyebaran virus ini beragam, dari penggunaan jarum suntik secara bergantian, hingga perilaku seks bebas tanpa dilindungi alat pengaman.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Penderita AIDS cenderung memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan penderita HIV, karena mereka biasanya sudah terkena infeksi oportunistik.
Kondisi ini membuat penderita mulai terserang berbagai penyakit, seperti Tubercolucis (TBC), jamur di mulut dan sebagainya.
Penyakit ini timbul karena melemahnya kekebalan tubuh akibat terserang virus AIDS.
Bagi penderita HIV, kata dia, terus mendapat pengawasan dari petugas dan menjalani pemeriksaan di beberapa Voluntary Counseling and Testing (VCT).
"Saat ini pelayanan VCT yang ada di Kota bekasi baru ada di tiga layanan rumah sakit. Di antaranya, RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, RS Elisabeth, dan RS Ananda," ujarnya.
Namun, kata dia, ada penambahan layanan medis yang saat ini tengah dilatih. Terdiri, Puskesmas Karang Kitri, Puskesmas Jatisampurna, Puskesmas Pengasinan dan RS Hermina.
• Penggemar SNSD Beruntung Bisa Merekam Taeyeon Menyanyi
• Model Ryu Se Bi Dilaporkan karena Menggigit Leher dan Tendang Kaki Seorang Pria
• Viral Video Irene Red Velvet Terbentur Kaca Spion karena Ingin Menghindari Fotografer
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati berharap agar kaum laki-laki yang sudah berumah tangga untuk setia kepada pasangannya guna memotong rantai penularan virus ini.
Jangan sampai virus ini ditularkan ke istri hingga calon anak yang berada di kandungan sang istri.
"Kami juga meminta masyarakat untuk memanfaatkan layanan tes HIV yang tersedia di Puskesmas, terutama untuk ibu hamil. Hal ini dimaksudkan untuk program pencegahan penyakit menular," ujar Dezi.
Menurut dia, setiap penderita penyakit ini yang tercatat sebagai warga Kota Bekasi akan diberikan gratis untuk mendapat pelayanan kesehatan di klinik-klinik VCT yang sudah tersedia.
Namun, bagi penderita Odha yang bukan warga Kota Bekasi, pihaknya akan melihat status keluarganya.
"Untuk warga Kota Bekasi kita kan sudah ada KS NIK, jadi mereka bisa memanfaatkan layanan itu. Sedangkan bagi mereka yang masuk katagori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), maka kami akan berikan gratis juga," katanya.