Pakar: Jangan Kaget Langkah Pertama Menyelamatkan Diri Jika Dililit dan Digigit Ular Sanca

Jangan Kaget, Salah Satu Langkah Pertama Menyelamatkan Diri Jika Dililit dan Digigit Ular Sanca. Gigitan ular ini berbahaya karena mengandung bakteri

KOMPAS.com/ANDI HARTIK
Jangan Kaget, Salah Satu Langkah Pertama Menyelamatkan Diri Jika Dililit dan Digigit Ular Sanca. Pakar Herpetofauna dari Universitas Brawijaya, Nia Kurniawan memegang kotak berisi ular piton di salah satu laboratorium di Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya, Kota Malang, Senin (24/6/2019) 

Jangan kaget bila kebetulan kita dililit ular sanca atau piton.

Demikian salah satu cara menyelamat diri dari lilitan ular sanca yang disampaikan pakar herpetofauna dari Universitas Brawijaya, Nia Kurniawan.

Mengapa Nia menyarankan supaya tidak kaget ketika dililit ular sanca?

Sebab jika kaget, ular itu akan semakin kencang melilit korbannya.

Nia Kurniawan menyarankan supaya korban yang terlilit berupaya tetap tenang dan mencari leher ular tersebut.

Jika sudah diketahui letak lehernya, pegang leher ular itu kemudian jauhkan dari tubuh korban.

"Pegang lehernya dulu. Terus dijauhkan. Biasanya kalau lehernya sudah dipegang, nanti ekornya yang mencari lilitan di tubuh kita.

Maka ketika lehernya sudah dipegang, lilitannya segera dilepas dan buang," katanya saat diwawancara di Kampus Universitas Brawijaya, Kota Malang, Senin (24/6/2019).

Gigitan timbulkan luka robek

Namun jika ular sanca itu menggigit, jangan langsung ditarik. Sebab, gigi ular sanca mengarah ke belakang dan akan menimbukan luka robek pada korbannya.

"Kalau tergigit di tangan, giginya kan menghadap ke belakang ini, jadi jangan langsung ditarik, nanti robek kulitnya. Jadi didorong dulu, terus baru dilepaskan," jelasnya.

Ular sanca memang tidak beracun, namun gigitannya akan menimbulkan bakteri.

Karena itu, bekas gigitan ular sanca harus tetap mendapatkan penanganan medis.

"Segera ke dokter. Piton memang tidak beracun. Tapi dia tidak pernah sikat gigi jadi ada banyak bakterinya.

Bakteri itu yang menyebabkan pembengkakan dan infeksi sekunder dari gigitan ular itu," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved