Liga 1
Jacksen F Tiago Bertemu Manajemen Barito Putera dan Menyatakan Mundur, Ini Profil Lengkapnya
”Besok (hari ini), saya akan ke Jakarta untuk bertemu dengan manajemen Barito Putera," - Jaksen F Tiago
Sebaliknya Rizky Pora dan kawan kawan justru memberikan hasil negatif setelah kembali takluk di kandang kali ini melawan tim tetangga Kalteng Putra dengan skor 1-2 dilanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Sabtu (22/6/2019) sore.
Kekalahan ini bahkan membuat sebagian para pemain Barito bersedih bahkan ada yang menangis di tengah lapangan usai peluit panjang dibunyikan.
Barito Putera sempat memberikan harapan setelah gol Rafael Silva di menit ke 52. Namun euforia hanya beberapa menit setelah kapten I Gede Sukadana mencetak dua gol menit ke 55 dan 75.
Kekalahan ini sekaligus membuat posisi pelatih Jacksen F Tiago diujung tanduk. Dari empat kali laga hanya meraih 1 poin dan berada di zona degradasi klasemen sementara.
• Jelang Sidang Putusan MK, Pengamat: Jangan Tertipu Wajah Manis Hakim, Apalagi Marah-marahnya
Tidak hanya pelatih dan pemain, para pendukung pun sedih dan dengan kondisi Barito Putera saat ini.
Kekecewaan dilampiaskan dengan meneriaki para punggawa tim.
Bahkannya teriakan 'Jacksen Out, Jacksen out' keluar dari para pendukung di Tribune VIP tertutup menggema di dalam stadion.
Siapa Jacksen F Tiago
Menurut Wikipedia, Jacksen Ferreira Tiago, nama lengkapnya, lahir di Rio de Janeiro, Brasil, 28 Mei 1968 (umur 51 tahun).
Dia adalah salah seorang striker asing yang paling terkenal dan mempunyai karier sebagai pemain dan pelatih yang sukses di Indonesia.

Sebagai penduduk yang lama tinggal di Indonesia, ia fasih pun berbahasa Indonesia dan Jawa.
Di musim pertamanya di Liga Indonesia, dia bermain untuk Petrokimia Putra yang berakhir sebagai runner-up Liga Indonesia pertama.
Tiago kemudian pindah ke PSM Makassar sebelum menemukan sukses bersama Persebaya Surabaya.
• Bangun MTC Tanah Abang, Moizland Development Kucurkan Rp100 Miliar
Tiago kala itu adalah pemain terbaik dalam Liga Indonesia pada musim 1996/1997 saat dia membawa Persebaya menjadi juara.
Dua musim di Persebaya, dia lalu pindah ke Singapura untuk membela Geylang United, namun hanya bertahan semusim sebelum kembali ke Persebaya.