Pasutri yang Pertontonkan Adegan Ranjang pada Anak-Anak Akhirnya Diamankan Polisi, Sempat Pingsan
Saat kelakuan mereka diketahui dan mulai ramai di masyarakat mereka meninggalkan rumah tapi seminggu kemudian datang ke Polsek lalu kami amankan
ES dan LA mempertontonkan adegan ranjang kepada sejumlah anak SD yang menetap di sekitar rumahnya.
Selain itu, pasutri tersebut mematok harga bila ingin menonton adegan ranjang mereka.
Mirisnya harga yang diberikan sangat 'receh' yakni Rp 5-10 ribu namun berdampak pada bocah SD yang melihatnya.
• Greg Nwokolo Siapkan Nama Madura Untuk Calon Anak Pertamanya
Adegan ranjang itu dilakukan di kamar rumah ES dan LA.
Setiap anak SD dipungut uang atau rokok atau mi instan.
Kelakuan pasutri di Tasikmalaya itu terendus oleh Miftah Farid, guru ngaji di kampung tersebut.
Miftah Farid mengetahui hal tersebut setelah mendengar cerita dari seorang anak.
Kemudian, Miftah Farid mengadukan kejadian tersebut ke KPAID.
• Teknologi Bikin Sigi Wimala Jatuh Hati pada Lari Maraton Sejak Sepuluh Tahun Lalu
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinto mengatakan pihaknya telah mengecek dan melakukan invistigasi.
Rupanya adegan ranjang yang dilakukan oleh pasutri itu terjadi di bulan Ramadan.
"Kami sudah lakukan investigasi ke lapangan, kami mengecek bahwa memang ada laporan ada adegan suami istri yang dipertontonkan pada anak-anak. Dilakukan malam hari pada saat Ramadan," kata Ato Rinto saat ditemui, Selasa (18/6/2019).
Sekitar tujuh anak, kata Ato Rinto, menjadi korban.
• VIDEO: Sempat Hubungi Rekannya di BSD, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Honda HRV
Menurut Ato Rinto, usia korban sekitar 12 tahun hingga 13 tahun dan masih duduk di bangku 6 SD.
Pasutri tersebut mempertontonkan adegan ranjang kepada bocah SD tak hanya sekali.
"Saat ini anak-anak belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Tapi menurut pengakuan seorang anak katanya ada bayar pakai uang dikisaran Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, pakai rokok, atau mi instan," ucap Ato Rinto.