Fasilitas GSP India Dicabut, Indonesia Bisa Bernasib Sama dengan India?
India telah kehilangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat, dan itu bisa juga menimpa Indonesia.
Pencabutan fasilitas ini bisa menyulitkan Indonesia.
"Terlalu banyak kebijakan di Indonesia yang perlu diubah, guna memenuhi tuntutan dalam proses peninjauan GSP tersebut," kata Shinta.
• Huawei Masuk Daftar Hitam, Produsen Chip Desak Pemerintah Melonggarkan Larangan Penjualan
Pencabutan fasilitas GSP ini memang bisa menyebabkan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat berkurang.
Amerika Serikat akan menerapkan tarif bea masuk produk yang sebelumnya dikenakan tarif rendah karena fasilitas GSP, menjadi dikenakan dengan tarif normal.
Di sisi lain, perubahan regulasi akibat pencabutan GSP bisa memberi dampak negatif bagi pelaku ekonomi.
• Ide Bisnis, Buka Kedai Berbahan Sosis: Ada Tiga Paket Kemitraan
Karena itulah Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Muhammad Faisal, berharap, Indonesia bernegosiasi kuat untuk mempertahankan fasilitas GSP ini.
Amerika Serikat memberikan fasilitas GSP ke negara berkembang. Sementara Indonesia telah melampaui level ini.
"Taraf ekonomi indonesia lebih tinggi," ujar Faisal.
• Bali United Resmi Masuk Bursa Saham, Harga Saham Perdana Sempat Melonjak
Kondisi ekonomi Indonesia akan menjadi dasar pemantauan Amerika Serikat.
Untuk itu, Amerika Serikat akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi kelayakan Indonesia mendapatkan GSP.
• Orang Terkaya di Dunia Bayar Gaji Karyawan Kecil?
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Trump Berpotensi Cabut GSP, Indonesia Bakal Merugi