INFO PEMPROV JATENG
Disambut Kemarahan Warga saat Tiba di Lokasi Jalan Rusak, Ini yang Dilakukan Ganjar Pranowo
Baru saja turun dari mobil dinasnya, Ganjar dihampiri sejumlah warga. Satu di antaranya nampak marah dan bicara dengan nada tinggi.
Ganjajr lalu mengajak warga ngobrol dengan santai. Warga yang marah dimintanya tersenyum.
“Coba njenengan tersenyum, mesti ora iso. Sing neng pikirane njenengan negatif terus. Sampah itu njenengan ra gelem njupuki tho? (Coba kamu tersenyum, pasti tidak bisa. Itu karena yang dipikiranmu negatif terus. Coba, sampah di situ itu kamu pasti tidak mau mengambil kan?)“ lanjutnya sambil menepuk pelan pundak warga itu.
Setelah agak tenang, Ganjar meneruskan penjelasannya.
Menurutnya, jalan maupun pemukiman yang tergenang akibat rob dan limpasan air dari Sungai Widuri Pacar.
Penanganan kasus ini tidak mudah, harus bertahap, dan membutuhkan kesabaran serta kerjasama semua pihak.
"Sementara jalan diuruk dulu. Karena, untuk menangani jalan ini harus membuat talut sungai dan membendung air laut agar tidak masuk ke pemukiman," tuturnya.
"Alhamdulillah, pemerintah kota dan kabupaten sudah bertemu, tinggal dimusyawarahkan. Warga dan instansi terkait. Mencari solusi terbaik. Mau relokasi, atau bagaimana," imbuh Ganjar.
Pelan-pelan warga bersedia diajak rembugan. Warga yang semula marah nampak sudah mau tersenyum bahkan tertawa-tawa di akhir acara.
Penyebab rob
Didampingi Lurah Karangjompo Anita Fatmawati, Ganjar juga menjelaskan kepada warga, penyebab rob salah satunya karena penurunan muka bumi.
Pembuatan tanggul pun mungkin bukan menjadi solusi.
Yang dibutuhkan, kata dia, koordinasi atau musyawarah antara warga, lurah, camat, bupati dan walikota harus dilakukan.
"Warga meminta dibuatkan saluran, tetapi saluran yang ada justru menjadi tempat pembuangan sampah," ujarnya.
Lurah Karangjompo Anita Fatmawati pun menjelaskan kepada warga, seluruh aspirasi sudah masuk ke pemerintah.
Untuk penanganan, dibutuhkan tahapan-tahapan, tidak bisa dilakukan seperti membalikkan telapak tangan.
"Semua sudah kami sampaikan kepada Wali Kota Pekalongan maupun Bupati Pekalongan. Semoga segera diprioritaskan," tuturnya. (*)