Isu Makar
Mantan Ajudan Muhammad Sofyan Jacob Pernah Merampok di SPBU Karawang Hingga Tembak Mati Warga Sipil
Bahkan, selain merampok di SPBU Karawang, sempat ajudan Muhammad Sofyan Jacob tembak warga sipil hingga tewas di tempat.
Pada 12 April 2019, kembali ada perintah untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya plus satu pimpinan lembaga swasta, yaitu lembaga survei. Sehingga, total ada empat tokoh nasional yang jadi target.
Iqbal mengungkapkan, empat tokoh nasional itu adalah pejabat negara, namun dirinya enggan membocorkan identitas empat tokoh nasional itu secara gamblang kepada publik.
Iqbal juga menegaskan bahwa pihak Polri sudah mengantongi identitas seseorang yang memberi perintah tersebut.
“Empat tokoh nasional itu pejabat negara, tapi bukan presiden. Bukan kapasitas saya untuk mengungkapkan. Nanti akan disampaikan bila pendalaman sudah mengerucut," tuturnya.
"Kami sudah mengetahui siapa seseorang yang memberikan perintah tersebut, sedang kami lakukan pendalaman,” sambungnya.
Iqbal mengatakan, para tersangka bahkan sudah mengintai kediaman target-target tersebut.
Bahkan, tersangka IR sudah menerima uang sebanyak Rp 15 juta untuk melakukan tugas tersebut.
Iqbal juga mengungkap bahwa tersangka HK sempat berbaur dengan peserta aksi unjuk rasa pada 21 Mei 2019 di depan Gedung Bawaslu, sambil mengantongi senjata api revolver taurus 38. (Fahdi Fahlevi)
Terlibat Perampokan di SPBU Karawang

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Toni Harmanto (tengah) dan Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan (kiri) menunjukkan senjata api rakitan yang disita dari komplotan WIN dan DK, tersangka curas karyawan SPBU di Karawang, Senin (26/11/2012).
Seorang mantan ajudan Kapolda Metro Jaya era Sofyan Jacob, berinisial WIN terlibat kasus pencurian dengan kekerasan (curas) di SPBU Karawang, Jawa Barat, pada 17 November 2012 lalu.
Tak hanya beraksi seorang diri, WIN yang dipecat dengan pangkat terakhir Bribda ini ternyata juga ditemani seorang pria berinisial DK.
Diketahui DK juga mantan Yanma Korlantas yang dipecat tahun 2003 berpangkat Kopral Kepala.
Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan, mengatakan, WIN dipecat karena terlibat perselisihan dengan seorang warga sipil yang berprofesi sebagai sopir.
Bahkan hingga menembak warga sipil tersebut.
Sementara DK juga dipecat karena terlibat kasus pembunuhan.
Keduanya sempat mendekam di tahanan dan di sanalah keduanya kenal dan bertemu dengan pelaku-pelaku lainnya.
"Mungkin keduanya kenal di dalam (penjara), lalu di luar kontek-kontekan (saling telepon). Memang rata-rata para tersangka yang jumlahnya delapan orang, yakni IN, P, B, SU, Agung, PU, DK, WIN dan KOP (yang masih DPO) rata-rata merupakan residivis," ungkap Herry, Senin (26/11/2012) di Mapolda Metro Jaya.
Herry mengatakan, kelompok ini terlibat kasus curas karyawan SPBU Karawang saat hendak menyetorkan sejumlah uang sebesar Rp 280 juta.
"Korban atau nasabahnya ini adalah kasir di SPBU, saat mau setorkan uang dan memang setiap Sabtu uang selalu diantar ke Karawang. Kemudian baru Senin disetor. Dan memang itu rutin. Jadi saat Sabtu sudah dibuntuti oleh pelaku," ujar Herry.
Saat korban membawa mobil di tol Karang Tengah, korban dicegat dan kaca mobilnya dipecah. Korban lalu dilakban dan ditinggalkan di dekat tol Karawang Timur.
Sementara uangnya dibawa kabur oleh pelaku.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Toni Harmanto, menambahkan, kedua oknum polisi tersebut ditangkap di Karawang Jabar. WIN ditangkap 18 November 2012, sementara DK ditangkap 23 November 2012.
"Selanjutnya untuk kasus ini kita berkoordinasi dengan Polda Jabar. Karena TKP ada di Jabar. Sementara beberapa pelaku komplotan ini sebagian beraksi juga di Jakarta dan sekitarnya," tegas Toni.
Toni menambahkan tak hanya menangkap para tersangka.
Anggotanya juga menyita sejumlah barang bukti yakni satu pucuk senjata api revolver rakitan, empat butir peluru, satu unit mobil APV warna merah bernopol B 1420 KVB dan uang tunai Rp 49.400.000
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Mantan Ajudan Kapolda Metro Terlibat Curas SPBU Karawang"