Lebaran

Ini Penyebab Waktu Perayaan Idul Fitri di Setiap Negara Berbeda-beda

Beberapa negara sudah menentukan 1 Syawal 1440 H. Sebagian memilih 5 Juni 2019 namun sebagian memilih 4 Juni 2019.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Yaspen Martinus
kompas.com
Ketupat sebagai hidangan khas hari raya Idul Fitri 

PERAYAAN Idul Fitri 1440 H di setiap negara berbeda-beda. Misalnya saja untuk di Indonesia, 1 Syawal ditetapkan pada 5 Juni 2019.

Namun, untuk Australia, umat muslim di Melbourne sudah merayakan Idul Fitri pada 4 Juni 2019.

Hal itu diungkapkan oleh cendekiawan muslim asal Indonesia, Nadirsyah Hosen.

Sudah Kantongi Identitas tapi Belum Tangkap Dalang Upaya Pembunuhan Pejabat Negara, Ini Kata Polisi

Pria yang akrab disapa Gus Nadirs itu membagikan momen Lebaran di kota tempat tinggalnya Melbourne.

“Takbiran dan khutbah Idul Fitri di Masjid Emir Sultan, Melbourne pagi ini 4 Juni 2019,” tulis Gus Nadirs dalam akun twitternya @Na_dirs pada Rabu (4/6/2019).

Beberapa negara memang mengalami perbedaan perayaan Idul Fitri 1440 H.

Seperti dikutip dari express.co.uk, hal tersebut lantaran perbedaan penampakan bulan baru di setiap negara yang selalu berbeda.

Misalnya saja di Inggris, bulan sabit sebagai pertanda hilal diprediksi akan tampak pada Selasa (4/6) pukul 11.02 malam waktu setempat.

Seruan Para Tokoh Ini Bisa Jadi Petunjuk Polisi Cari Dalang Kerusuhan Aksi 22 Mei

Hal ini berdasarkan pernyataan Badan Nasional Penanggalan Inggris (HMNAO).  

Namun, masyarakat yang tinggal di ujung utara Inggris dan Skotlandia kemungkinan perlu menunggu satu hari lagi, untuk menunggu bulan sabit pertama jika tidak dihalangi awan langit.

HMNAO dalam websitenya mengatakan “Penampakan bulan sabit kemungkinan terjadi pada  Selasa, 4 Juni untuk sebagian besar dunia kecuali Australia bagian barat laut, Selandia Baru, Melanesia Timur, sebagian besar Mikronesia, Jepang, bagian utara Asia, Eropa utara termasuk bagian utara Inggris,”

Pengamat Ungkap Alasan Mengapa Aksi 22 Mei Merupakan Upaya Makar yang Gagal

Bulan sabit tulis HMNAO kemungkinan akan terlihat secara global pada Rabu, 5 Juni.  

Sementara, di Arab Saudi dan negara-negara tetangganya lebih memilih menggunakan kalender Umm al-Qura untuk menentukan 1 Syawal. 

Kalender ini berdasarkan perhitungan oleh Institut Penelitian Astronomi & Geofisika Kota King Abdulaziz untuk Sains dan Teknologi (KACST) di Riyadh.  

Seperti Fadli Zon, Menteri Pertahanan Juga Tak Yakin Empat Pejabat Negara Jadi Target Pembunuhan

Halaman
1234
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved