Ani Yudhoyono Meninggal

PENJELASAN Ani Yudhoyono Kenapa Sarwo Edhie Wibowo Beri Nama Kristiani Herrawati, Ada Kaitan Wayang?

Ani Yudhoyono menjelaskan dirinya lahir prematur dan sakit kuning dan menuturkan alasan ayahnya memberi nama Kristiani Herrawati.

Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
@aniyudhoyono
Ani Yudhoyono lahir di Yogyakarta 6 Juli 1952 meninggal di Singapura Sabtu, 1 Juni 2019 pukul 11:50 waktu Singapura. 

Tetapi, karena anak ketiganya itu adalah seorang perempuan, tidak mungkin Sarwo Edhie Wibowo memberi nama Kresna yang identik dengan laki-laki.

"Ditambahi 'wati' pun terdengar lucu, Kresnowati. AKhirnya papi memberiku nama: Kristiani," ujar Ani Yudhoyono.

Tak Disangka Mimpi Annisa Pohan Ini Ternyata Jadi Firasat Meninggalnya Ani Yudhoyono

FIRASAT Mahfud MD Melihat Ani Yudhoyono Angkat Tangan, Lalu Ajak Istri Baca Alfatihah untuk Almarhum

Setelah itu, ayahnya menambahkan nama Herrawati di belakang nama Kristiani.

Nama Herrawati memiliki makna kekuatan yang bisa menyapu bersih halang rintang saat terjadi huru hara.

Ani Yudhoyono Lahir Prematur

Dalam buku itu, Ani Yudhoyono juga berkisah tentang kondisinya saat baru lahir.

Menurut Ani, saat remaja dirinya banyak mendapat komentar sebagai wanita bertubuh tegap dan kelihatan kuat. 

Tidak banyak yang tahu bahwa sebetulnya Kristiani Herrawati lahir prematur dan tubuhnya sangat kecil.

"Aku lahir ketika usia kandungan tujuh bulan. Menurut cerita ibu, kebahagiaannya setelah melahirkan, bercampur dengan sedih dan prihatin karena melihat tubuhku yang begitu kecil," kata Ani Yudhoyono.

Berat badan Ani saat lahir di RS Bethesda, Yogyakarta, hanya 2 kg lebih sedikit. Dia harus masuk dalam ruang khusus atau inkubator selama lebih dari 2 minggu agar tubuhnya tidak kedinginan.

Ani tetap ditinggalkan di di RS Bethesda, Yogyakarta, meski ibunya sudah diizinkan untuk pulang ke rumah.

"Ibu harus datang dengan teratur ke rumah sakit untuk menyusui aku," ujar Ani Yudhoyono.

Setiap hari setelah selesai memasak dan mengurus urusan rumah tangga, termasuk mengurus dua kakak Ani Yudhoyono, ibunya langsung ke rumah sakit untuk menyusuinya.

Saat Ani Yudhoyono diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit, masalah pun belum selesai, karena tubuh Ani masih terlalu kecil sehingga perlu terus dihangatkan.

"Ibu lalu membuat penghangat darurat berupa dua botol berisi air panas yang dibalut kain dan ditempatkan di sisi tubuhku," ujarnya.

Cara ini membuat Ani Yudhoyono terus tertidur pulas dan kulitnya jadi pucat kekuningan. Dia harus banyak menyusu agar cepat gemuk dan kulitnya memerah kembali.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved