Investasi

Apa yang Harus Dilakukan Investor dan Trader Saham Setelah Libur Panjang?

Setelah libur Lebaran, investor dan trader perlu meninjau ulang strategi investasi saham.

thinkstockphotos
Ilustrasi. Setelah libur Lebaran, investor dan trader perlu meninjau ulang strategi investasi saham. Pasalnya setelah liburan panjang akan muncul berbagai sentimen yang berpotensi membuat harga saham fluktuatif. 

Tentu lebih menarik membeli saham yang konsisten membagi dividen serta memiliki prospek bisnis yang masih menarik dalam jangka panjang.

Merekomendasikan para investor dan trader untuk memperhatikan saham blue chip dengan valuasi yang murah.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Setelah libur Lebaran, investor dan trader perlu meninjau ulang strategi investasi saham.

Pasalnya setelah liburan panjang akan muncul berbagai sentimen yang berpotensi membuat harga saham fluktuatif.

Misalnya perang dagang yang terus memanas dan akan mempengaruhi ekspor Indonesia dalam jangka panjang.

Mengutip data RTI yang dilansir Kontan, Jumat (31/5/2019), selama sepekan volume transaksi di pasar saham atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 76,8 miliar dengan frekuensi transaksi mencapai 2,1 juta kali.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Marah, Pejabat Senior Korea Utara Dieksekusi

Sedangkan nilainya mencapai Rp 53,7 triliun.

Selama periode itu pula indeks menguat sebesar 2,92 persen.

Ketika perdagangan pekan ini ditutup, IHSG berada pada level 6.209.

Vice President Research Artha Sekuritas, Frederik Rasali, mengatakan, investor perlu cermat ketika pasar nanti kembali dibuka.

Menurutnya, tentu lebih menarik membeli saham yang konsisten membagi dividen serta memiliki prospek bisnis yang masih menarik dalam jangka panjang.

“Juga jangan lupa lihat valuasinya. Menarik mengincar saham yang masih undervalued,” kata Frederik, Rabu (29/5/2019).

Asyik Main PUBG, Remaja Ditangkap Polisi

Menurutnya, tidak ada pengaruh signifikan antara membeli saham saat ini atau setelah market aktif lagi.

“Untuk investasi, ke depan IHSG masih cenderung flat. Jadi tidak ada beda signifikan,” katanya.

Meski begitu, Frederik tetap memperingatkan mengenai faktor-faktor yang perlu diwaspadai selama libur lebaran.

“Perlu diingat meski di sini libur, tapi perang dagang antara Amerika Serikat dengan China tidak libur. Bahkan cenderung memanas,” ujarnya.

Hal itu belum menghitung mengenai sentimen apa yang bisa menerpa indeks pasca libur Lebaran.

Dari faktor domestik, ia menduga fokus pasar akan tertuju pada rencana-rencana program pemerintah Indonesia di periode 2019-2024.

Arus Mudik Lebaran 2019, Konsumsi BBM Mengalami Peningkatan

Meski berpengaruh, namun itu tidak akan terlalu signifikan lantaran kobaran perang dagang.

“Manufaktur China sudah mengalami perlambatan. Pelan tapi pasti bisa mempengaruhi Indonesia terutama dari segi ekspor,” kata Frederik.

Frederik menilai, dari 15 tahun ke belakang, IHSG hampir menunjukkan peningkatan di bulan Juli meski biasanya di bulan Agustus akan mengalami koreksi.

“Tergantung bagaimana rilis data keuangan di kuartal kedua nanti,” katanya.

Macet di Tol, Masyarakat Transportasi Indonesia: Rest Area Jadi Sumber Kemacetan

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, mengatakan, hal yang sama.

Menurutnya, tidak ada strategi yang bisa dibilang paling jitu pasca libur panjang nanti.

“Kembali pada tujuan dan profil risiko masing-masing investor,” kata Wawan..

Pada dasarnya, ia menilai bahwa investasi pada saham selalu lebih baik untuk jangka panjang.

“Sehingga akan lebih mini risiko atas sentimen-sentimen seperti ini (libur Lebaran),” katanya.

Wawan merekomendasikan para investor dan trader untuk memperhatikan saham blue chip dengan valuasi yang murah.

“Bisa dari perbankan seperti BMRI (Bank Mandiri), BBRI (Bank BRI), BBCA (Bank BCA), dan BBNI (Bank BNI),” katanya.

Peluang Usaha, Tawaran Kemitraan Usaha Minuman Berbahan Jahe

Di samping itu, saham dari sektor consumer goods juga bisa menjadi opsi.

“Peningkatan konsumsi jelang Idul Fitri bisa mengerek sektor tersebut. Bisa tilik UNVR (Unilever) atau ICBP (Indofood),” katanya.

Mengenai faktor-faktor yang perlu diwaspadai selama libur Lebaran, Wawan lebih menimbang sentimen politik dalam negeri.

Sengketa politik pasca pemilu 2019 yang masih berlangsung ia nilai bukan tidak mungkin menggoyang pasar.

“Perkembangan politik dan keamanan harus diakui masih jadi isu. Paling tidak menunggu sampai keputusan definitif MK,” katanya.

Selain itu proyeksi global juga bisa memengaruhi pergerakan indeks pasca libur.

Menurutnya bila sentimen global mengerek indeks regional maka bukan tidak mungkin pergerakan indeks dalam negeri akan cemerlang setelah libur panjang.

Liburan Lebaran, Ada 5 Pantai di Gunung Kidul Jadi Tempat Berlibur

Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Atur ulang strategi investasi Anda pasca libur Lebaran, simak pendapat analis

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved