Mudik Lebaran
Tip Mudik Lebaran, Tol Trans Jawa Minim Penerangan, Pemudik Jangan Remehkan Lampu-lampu Mobil
Tol Trans Jawa merupakan jalur favorit pemudik, tetapi pada malam hari kondisinya minim penerangan. Para pemudik pun harus ekstra hati-hati.
Kewaspadaan tingkat tinggi harus dilakukan para pemudik yang melintas di jalur tol Trans Jawa, terutama pada malam hari, karena minimnya penerangan.
JALUR Tol Trans Jawa dipastikan akan menjadi rute favorit para pemudik dari ibu kota menuju kota-kota di Jawa Tengah dan Timur.
Jarak tempuh yang lumayan jauh dan banyaknya trek lurus tentu harus diwaspadai oleh para pemudik.
Namun tak hanya itu. Kewaspadaan tingkat tinggi juga harus dilakukan para pemudik yang melintas di jalur tol ini, terutama pada malam hari.
Pasalnya, hampir sepanjang ruas Tol Trans Jawa minim penerangan jalan yang membuat pengendara akan merasa gelap ketika melewatinya.
• Catat dan Pahami, Ini Skenario One Way dan Contraflow di Tol Trans Jawa saat Arus Mudik dan Balik
• Mudik Lebaran, Jasa Marga Sediakan 66 Rest Area dengan Fasilitas Lengkap Sepanjang Tol Trans Jawa

Mau tak mau, pencahayaan yang baik pada kendaraan harus dipastikan sebelum berangkat.
Hal ini pula yang dialami dan dipantau oleh tim Merapah Trans Jawa 4.0 yang melintasi ruas Palimanan hingga Probolinggo.
Bisa dibilang, penerangan hanya ada pada ruas tertentu, seperti rest area, simpang susun, dan lain sebagainya.
• Tip Mudik Lebaran, Lebih Baik Mengemudi di Malam atau Siang Hari ya? Ini Jawabannya
• Masih Ada Waktu buat Mudik Lebaran, Temukan Mobil Bekas Bersertifikasi di Suzuki Auto Value
Jangan remehkan pencahayaan
Menurut Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, sistem pencahayaan mobil tidak bisa diremehkan.
Maka, menurutnya, sangat perlu dipastikan bila fungsinya bekerja dengan baik sebelum melakukan perjalanan jauh seperti mudik Lebaran.
"Cek dan pastikan lampu utama itu bekerja maksimal, baik dinyalakan dalam kondisi standar maupun saat menyorot jauh (high beam)," tuturnya.
"Begitu juga bagi mobil yang sudah di lengkapi lampu kabut, pastikan semua optimal agar saat digunakan bisa benar-benar membantu visibilitas saat berkendara," imbuh Didi kepada Kompas.com, Selasa (28/5/2019).
• Jelang Mudik Lebaran, Pasang Roof Box Asal-asalan Bisa Bikin Atap Mobil Jebol, Ikuti Saran Ini
• Awas, Mudik Pakai Mobil Pribadi Jangan Kelebihan Beban, Begini Cara Menghitungnya Agar Tak Overload

Didi mengingatkan, ketika melintasi ruas jalan yang cukup gelap, pastikan untuk selalu mementingkan keselamatan.
Jangan lajukan kendaraan terlalu cepat, tapi mulai kendurkan tekanan pedal gas dan sesuaikan ritme kecepatan dengan situasi jalan.
"Saat kondisi gelap kurang penerangan seperti melintasi Tol Trans Jawa, ada baiknya jangan terlalu cepat mengendarai mobilnya," ujarnya.
"Hal ini menjadi langkah antisipasi pengemudi karena harus sigap bila ada sesuatu di jalan," tambah Didi.
Tingkat risiko yang tinggi
Secara terpisah, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Palubuhu, juga mengungkapkan hal senada.
Menurut Jusri berkendara di malam hari memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi dibandingkan saat pagi atau siang hari.
Seiring dengan redupnya sinar matahari, maka visibilitas akan menjadi sangat berkurang.
Dengan begitu tingkat kewaspadaan dalam berkendara akan makin tinggi, yang efeknya akan membuat pengendara mudah lelah dan hilang konsentrasi.
"Sistem pencahayaan penerangan jalan lebih buruk di malam hari, walaupun ada lampu penerangan juga pasti gelap di malam hari," jelasnya.
"Dalam hal safety driving tidak ada pengecualian. Jam biologis itu ditakdirkan Tuhan bahwa malam hari kondisi akan menurun, karena oksigen juga mengecil. Sistem pencahayaan atau visibilitas jadi menurun," kata Jusri.

Skenario sistem one way
Sementara itu, penerapan sistem satu arah atau one way secara terbatas di jalan tol selama arus mudik dan balik lebaran telah diputuskan pemerintah. Tak terkecuali untuk pemberlakuan contraflow-nya.
Lalu, seperti apa skenario contraflow dan one way di ruas Tol Trans Jawa tersebut?
Operation Management Group Head Jasa Marga Fitri W menjelaskan, contraflow dan one way sebagai bagian dari diskresi aparat kepolisian, diberlakukan pada:
- 30 Mei-2 Juni saat arus mudik, dan
- 8-10 Juni saat arus balik.
Untuk contraflow dimulai dari KM 29 hingga KM 61 Tol Jakarta-Cikampek.
Sedangkan one way berlaku mulai dari KM 70 Cikampek sampai KM 263 Brebes Barat.
"Saat mudik, contraflow berlaku pukul 06.00-21.00 WIB dan one way pada pukul 09.00-21.00 WIB. Sedangkan saat arus balik, contraflow berlaku mulai pukul 14.00-22.00 WIB," terang Fitri Wiyanti di kantornya, Senin (27/5/2019).
• Puncak Arus Mudik Jumat 31 Mei, One Way Diterapkan Jumlah Kendaraan Bisa Capai 90.000 Unit
Skenario saat One Way Arus Mudik
1. Akses masuk dari dan menuju Jakarta pada Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Cipularang akan digunakan secara normal.
2. Sebelum jalur one way akan dilakukan contraflow pada KM 29 sampai dengan KM 61 dan titik awal one way di KM 70 Cikampek Utama sampai dengan KM 263 Brebes Barat.
3. Akses masuk menuju Jakarta pada Tol Cipali sampai dengan Brebes Barat ditutup karena digunakan untuk jalur one way.
4. Lalu lintas dari Cirebon menuju Jakarta dialihkan melalui jalan arteri. Nantinya, dapat masuk kembali di GT Sadang, GT Kalihurip atau GT Cikampek.
5. Lalu lintas dari Semarang menuju Jakarta/Bandung dialihkan melalui jalan arteri, yaitu keluar GT Brebes Barat dan masuk ke tol kembali melalui GT Cikampek atau Sadang.
Skenario One Way saat Arus Balik
1. Akses masuk dari dan menuju Jakarta pada Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Cipularang digunakan secara normal.
2. Akses masuk menuju Cikampek pada Tol Cipali sampai dengan Brebes Barat ditutup karena digunakan sebagai jalur one way.
Sebagai gantinya lalu lintas dialihkan melalui jalan arteri.
3. Pengguna jalan dari Jakarta yang akan menuju Cirebon dan Semarang akan dikeluarkan melalui GT Cikampek melintasi jalur arteri Pantura dan selanjutnya masuk kembali melalui GT Brebes Barat atau Brebes Timur.
Diskresi Kepolisian Tetap Berlaku
Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur menambahkan, meski jam operasi one way dan contraflow dibatasi, namun diskresi kepolisian masih tetap berlaku.
Artinya, ketika kondisi lalu lintas relatif lancar sebelum masa pemberlakuan kebijakan tersebut berakhir, arus lalu lintas dapat dibuka dua arah.
Namun, bila sampai batas waktu pelaksanaan kondisi arus lalu lintas masih cukup padat, maka one way dan contraflow akan tetap dihentikan.
"Kalau dipanjangin paling nanti bentuknya pengalihan," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minim Penerangan, Waspada Berkendara Malam Hari di Tol Trans Jawa"
TERPOPULER
• PROFIL 4 JENDERAL Target Pembunuhan, Cerita Lengkap dari Orang Dekat Jokowi sampai Sniper Khusus
• Nyinyiri Wiranto, Fahri Hamzah: Saya Juga Pernah Mau Dibunuh, Tapi Hukum Diam Saja
• 7 Fakta Perempuan Inisial AF yang Dituduh Suplai Senjata pada Aksi 22 Mei, Istri Purnawirawan Mayjen
• 6 Tersangka Pembunuh Bayaran 4 Jenderal, di Salah Satu Rumahnya Ditempeli Stiker Prabowo-Sandi
TERKINI
• Kepala Imigrasi dan Anak Buahnya Ditangkap KPK Setelah Buka Puasa Bersama, Nilai Suap Rp 1 Miliar?
• BPK Soroti Utang Pemerintah yang Terus Membengkak Sejak 2015, Ini Jawaban Cerdas Sri Mulyani
• PNS Libur Lebaran Selama 9 Hari, Tanggal 31 Mei Masuk Kerja, Tanggal 1 Juni Tetap Upacara
Gosip Seleb
• TERUNGKAP, Inilah Mantan Raffi Ahmad yang Membuat Nagita Slavina Cemburu
• Kedekatan Sule dan Naomi Zaskia Makin Terlihat, Mulai dari Suapan Sampai Bilang Sayang
• Padahal Komedian, Konten Youtube Abdur Arsyad Dianggap Cerdas & Berkualitas
• BARU, Pemerintah Keluarkan Kepres Cuti Bersama Lebaran 2019 untuk PNS di Tanggal Ini