Bulan Suci Ramadan

Nabi Muhammad SAW Mengajarkan untuk Perbanyak Doa Ini di Malam Lailatul Qadar

Nabi Muhammad SAW pernah mengajarkan doa untuk dilafalkan di malam Lailatul Qadar untuk mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.

istimewa
Mengharapkan Lailatul Qadar dengan meningkatkan 3 amalan setiap malam di bulan Ramadan. 

Apa doa yang banyak dibaca pada malam Lailatul Qadar?

Ada doa yang pernah diajarkan Rasulullah SAW jikalau kita bertemu dengan malam kemuliaan tersebut yaitu doa: Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fafuanni 

Artinya Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.

 عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ  قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?”

7 Amalan yang Dianjurkan untuk Mendapat Malam Lailatul Qadar, Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Jawab Rasul shallallahu alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850.

Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Hadits ini dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab “Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah”.

Hadits di atas disebutkan pula oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom pada hadits no. 706.

Maksud dari “innaka ‘afuwwun” adalah yang banyak memberi maaf. Demikian kata penulis kitab Tuhfatul Ahwadzi.

Begini Amalan yang bisa di lakukan Wanita Haid untuk Menggapai Malam Lailatul Qadar.

Para ulama menyimpulkan dari hadits di atas tentang anjuran memperbanyak doa “Allahumma innaka ‘afuwwun …” pada malam yang diharap terdapat Lailatul Qadar.

Doa di atas begitu jaami’ (komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat.

Doa tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun sekali lagi meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadan saja.

Al Baihaqi rahimahullah berkata, “Meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu dan tidak khusus di malam lailatul qadar saja.” (Fadho-ilul Awqot, hal. 258).

Ibnu Rajab rahimahullah juga memberi penjelasan menarik,

و إنما أمر بسؤال العفو في ليلة القدر بعد الإجتهاد في الأعمال فيها و في ليالي العشر لأن العارفين يجتهدون في الأعمال ثم لا يرون لأنفسهم عملا صالحا و لا حالا و لا مقالا فيرجعون إلى سؤال العفو كحال المذنب المقصر

“Dianjurkan banyak meminta maaf atau ampunan pada Allah di malam lailatul qadar setelah sebelumnya giat beramal di malam-malam Ramadhan dan juga di sepuluh malam terakhir. Karena orang yang arif adalah yang bersungguh-sungguh dalam beramal, namun dia masih menganggap bahwa amalan yang ia lakukan bukanlah amalan, keadaan atau ucapan yang baik (sholih). Oleh karenanya, ia banyak meminta ampun pada Allah seperti orang yang penuh kekurangan karena dosa.”

Yahya bin Mu’adz pernah berkata,

ليس بعارف من لم يكن غاية أمله من الله العفو

“Bukanlah orang yang arif jika ia tidak pernah mengharap ampunan Allah.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 362-363).

Hadits ‘Aisyah di atas juga menunjukkan bahwa do’a di malam lailatul qadar adalah do’a yang mustajab sehingga dia bertanya pada Rasul mengenai do’a apa yang mesti dipanjatkan di malam tersebut.

Hadits ‘Aisyah juga menunjukkan bahwa jika seseorang berdo’a pada Allah diperantarai dengan tawassul melalui nama-nama Allah.

Seperti dalam doa terlebih dahulu memuji Allah dengan ‘Allahumma innaka ‘afuwwun, yaitu Ya Allah yang Maha Pemberi Maaf’.

Bentuk doa semacam ini adalah bertawassul terlebih dahulu dengan nama atau sifat  Allah yang sesuai dengan isi do’a.

Dalil di atas juga menunjukkan bahwa sifat ‘afwu (pemaaf) adalah di antara sifat Allah. Maksud ‘afwu adalah memaafkan dosa yang diperbuat hamba.

Begitu pula hadits tersebut menetapkan sifat mahabbah (cinta) bagi Allah.

Penetapan sifat di sini adalah sesuai dengan keagungan Allah, tanpa dimisalkan dengan makhluk dan tanpa ditolak maknanya. Wallahu a’lam.

Semoga Allah memberi taufik pada kita untuk memperbanyak doa yang sedang kita kaji ini di penghujung Ramadhan.

Inilah 12 Tanda Turunnya Lailatul Qadar di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadan 2019

Salah satu keistimewaan bagi bulan Ramadhan adalah adanya malam Lailatul Qadar didalamnya. 
Seperti termaktub dalam keseluruhan surat Al Qadar.

Tidak hanya berhenti disitu saja, dua ayat dalam surah al-Dukhon yaitu ayat ketiga dan keempat juga
menjelaskan tentang diturunkannya malam lailatul qadar.

Selain memberikan keistimewaan bagi bulan Ramadan, malam Lailatul Qadar juga menentukan seluruh arah kebaikan perjalanan hidup kita dalam setiap bulan.

 7 Amalan yang Dianjurkan untuk Mendapat Malam Lailatul Qadar, Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

 Menggapai Malam Lailatul Qadar, Inilah 5 Masjid yang Direkomendasikan untuk Itikaf di Jakarta

 Menjaga Stamina Saat Berpuasa Ala Zeezee Shahab: Wajib Lari dan Selalu Siap Kurma Saat Berpergian

Di malam Lailatul Qadar ini juga Allah SWT menjanjikan menghapus seluruh dosa baik yang lalu ataupun yang akan datang.

Biasanya hal-hal istimewa tidak mudah terlihat ataupun ditebak. Seperti keistimewaan dan keutamaan malam malam lailatul qadar yang ternyata keberadaannya sangat disembunyikan.

Tidak ada diantara kita yang bisa memastikan keberadaannya diantara malam-malam yang terlewati diantara bulan Ramadhan.

Dirahasiakannya malam Lailatul Qadar adalah sebagai bentuk dan cara Allah SWT agar kita betul-betul serius dalam memaksimalkan keberadaan malam-malam di bulan Ramadan.

 Bakat Bela Diri Turun ke Putri Iko Uwais dan Audy Item, Lihat Aksinya di Sini

 Veronica Tan Foto Bersama Anaknya yang Wisuda Tanpa Ahok BTP, Kemana Suami Puput Nastiti?

Dan juga agar kita juga selalu merajut semangat dan kerinduan dalam menghidupkan malam-malam bulan Ramadan.

Namun walaupun demikian, ternyata keberadaan malam ini memiliki tanda-tanda yang patut bagi kita untuk diketahui.

Tanda tanda tersebut diberikan agar kita lebih semangat lagi dalam menemui dan memburunya diantara malam-malam bulan Ramadhan.

Dikutip dari bincangsyariah.com, Al-Habib Mohammad bin Alawi al-Idrus (ulama yang sangat produktif berkebangsaan Yaman) menjelaskan dalam kitabnya Lailatu al-Qadar: Fadhluha wa Alamaatuha wa Ma Yustahab Fi’luha halaman 12 hingga 15 tentang tanda-tanda keberadaan malam Lailatu Qadar.

Menurut beliau ada enam tanda untuk mengenali kedatangan dan keberadaan malam Lailatul Qadar sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Saw, enam diantaranya adalah :

1. Banyaknya para malaikat yang turun ke bumi hingga tidak terhitung jumlahnya.

2. Cuaca di malam ini sangat bersahabat, tidak panas dan juga tidak dingin.

Seperti dijelaskan nabi dalam hadistnya :

عن ابن عباس : أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال في ليلة القدر : ليلة سمحة طلقة لا حارة و لا باردة تصبح شمسها صبيحها ضعيفة حمراء

“Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah Saw bersabda tentang Lailatul Qadar: 
“yaitu malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, 
pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.“ 
(Imam Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3693)

3. Malam menjadi lebih terang dari biasanya. Langit pada malam lailatul qadar terlihat terang, hal ini bisa dibuktikan dengan pergi kesuatu tempat yang steril dan jauh dari sinar lampu.

4. Hati terasa sangat tenang diantara malam-malam lainnya.

5. Dada terasa Ringan, plong dan lapang seakan-akan tidak ada beban sedikitpun melebihi malam-malam sebelumnya.

6. Pada malam ini angin bertiup tenang. Tidak kencang dan juga tidak ribut.

7. Orang yang terbiasa menghidupkan malam-malam ramadhan pada saat turunnya malam Lailatul Qadar  tidak merasa jenuh dan gelisah. Ia lebih nyaman dan tenggelam dalam lautan kenikmatan beribadah.

8. Matahari di pagi hari bersinar tidak begitu cerah dan penuh kemerah-merahan.

9. Di malam ini bisa saja seseorang yang dikehendaki oleh Allah Swt melihat malam lailatul Qadar dalam tidurnya sebagaimana yang dialami oleh banyak sahabat Nabi Muhammad Saw.

Selanjutnya menurut beliau, ada tanda-tanda lain yang tidak didasarkan pada hadis. Akan tetapi hanya didasarkan pada pengalaman dan kesaksian para kekasih Allah Swt dan dapat dilihat dalam lanjutan berikut:

10. Air laut pada saat turunnya malam Lailatul Qadar menjadi tawar. Tidak asin sebagaimana asalnya.

11. Bagi daerah yang dipenuhi anjing dan keledai, menjadi steril dari suara keduanya.

12. Pepohonan terlihat tawadu’ dengan menundukkan ranting serta daunnya.

Sumber https://rumaysho.com/3513-doa-malam-lailatul-qadar.html

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved