Pilpres 2019

Ini Peran Andri Bibir Saat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Polisi Tegaskan Tak Pukuli Anak Hingga Tewas

MABES Polri membantah kabar aparat Brimob menganiaya anak di bawah umur hingga tewas, di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat aksi 22 Mei.

ISTIMEWA
Andri Bibir, salah satu tersangka perusuh aksi 22 Mei. 

MABES Polri membantah kabar aparat Brimob menganiaya anak di bawah umur hingga tewas, di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat aksi 22 Mei.

Sebelumnya, video yang ditambahkan narasi anggota Brimob melakukan penganiayaan terhadap anak di bawah umur, viral di media sosial.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, peristiwa dalam video tersebut faktanya adalah penangkapan seorang perusuh bernama Andri Bibir (30).

Pemerintah Akhiri Pembatasan Media Sosial, Foto dan Video di Linimasa Kini Muncul Lagi

Dedi Prasetyo mengungkapkan, insiden tersebut terjadi di lokasi dekat Masjid Al Huda oleh Brimob pada Kamis (23/5/2019) pagi. Pelaku kerusuhan juga masih hidup.

"Bahwa viral video berkonten dan narasi seolah-olah kejadian tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia akibat tindakan aparat," ujar Dedi Prasetyo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/5/2019) dini hari.

"Ternyata pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kita amankan atas nama A alias Andri Bibir," sambung Dedi Prasetyo.

Kubu Jokowi Yakin Tak Ada yang Bisa Kalahkan Prabowo Jika Kembali Maju di Pilpres 2024

"Tidak benar kalau korban adalah anak 16 tahun. Tidak benar anak dalam foto tersebut meninggal karena kejadian dalam video tersebut," tegas Dedi Prasetyo.

Dedi Prasetyo memastikan narasi yang tersebar di media sosial merupakan hoaks.

Dedi Prasetyo mengatakan, petunjuk yang memastikan Andri Bibir adalah orang yang berada dalam video tersebut, adalah pakaiannya.

‎Kubu 02 Sayangkan Tiada Belasungkawa Jokowi Atas Korban Aksi 22 Mei, Lalu Ancam Bubarkan Komnas HAM

Dedi Prasetyo mengungkapkan, Andri Bibir menggunakan kaus hitam dan celana jin yang sudah dipotong pendek, sesuai di video.

Menurutnya, ada pihak yang sengaja menyebar hoaks dengan mencampur informasi, menjadi seolah Brimob melakukan penganiayaan terhadap anak di bawah umur.

"Sedangkan kabar hoaks yang disebarkan di akun Twitter adalah bukan foto yang bersangkutan. Kami tahu ada yang menempel video tersebut dengan gambar korban lainnya," tutur Dedi Prasetyo.

Ambulans Partai Gerindra Bawa Batu, Andre Rosiade: Bukan Perintah DPP, Semua Harus Dibongkar!

Dedi Prasetyo mengungkapkan, Andri Bibir bertugas memberikan suplai batu untuk para perusuh, serta bantuan lainnya.

"Dalam kerusuhan tanggal 22 Mei menyiapkan berbagai macam properti yang dia gunakan dalam rangka untuk melakukan kerusuhan dan penyerangan terhadap petugas, antara lain batu," bebernya.

"Batu itu disiapkan tersangka Andri Bibir untuk disuplai kepada teman-temannya yang melakukan demo," imbuh Dedi Prasetyo.

Sudahi Pembatasan Medsos, Pemerintah Minta Masyarakat Hapus Aplikasi VPN untuk Hindari Hal-hal Ini

"Perannya adalah mengumpulkan batu ke tas ransel. Dia yang menyuplai kepada teman-temannya ini. Suplai, terus lempar. Habis, cari lagi, kirim lagi, lempar lagi," beber Dedi Prasetyo di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5/2019).

"Demo ini tidak spontan, artinya by setting untuk menciptakan kerusuhan. Dia juga menyiapkan jeriken berisi air, agar teman-temannya yang terkena gas air mata bisa cuci muka dengan air di jeriken ini," ungkap Dedi Prasetyo.

Perbuatan tersebut membuat Andri Bibir menjadi buruan petugas kepolisian, hingga akhirnya ditangkap di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Preman Tanah Abang Terlibat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Dibayar Rp 300 Ribu per Hari

"Tersangka Andri Bibir ini waktu lihat anggota, langsung dia mau kabur karena merasa salah. Ketakutan dia. Dikepung oleh anggota pengamanan," jelas Dedi Prasetyo.

Andri Bibir mengaku sakit hati kepada pihak kepolisian.

Dirinya mengaku awalnya hanya ikut-ikutan dalam aksi 22 Mei. Namun, dirinya tergerak membantu para perusuh setelah terkena gas air mata.

Empat Perusuh Aksi 22 Mei Positif Pakai Narkoba, Dua Tersangka Terafiliasi ISIS dan Niat Jihad

"Awalnya saya ikut-ikutan dan di situ saya kena gas air mata. Saya sakit hati dan saya membantu supaya pendemo semakin lebih mudah untuk mendapatkan batu," aku Andri Bibir di Polda Metro Jaya, Sabtu (25/5/2019) dini hari.

Akibat perbuatannya tersebut, Andri Bibir menjadi buruan pihak kepolisian. Dirinya dikejar hingga ke dekat Masjid Al-Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Saat itu saya memang mau melarikan diri, tapi di belakang ada Brimob, dan saya kembali lagi ke lapangan itu. Dan ternyata saat itu saya ditangkap," tutur Andri Bibir.

Sampai Kapan Pemerintah Batasi Media Sosial karena Aksi 22 Mei? Ini Kata Menkominfo

"Untuk teman, rekan, atau keluarga yang melihat video itu, itu saya, dan saya belum meninggal," tambah Andri Bibir.

Andri Bibir merupakan satu dari 11 perusuh yang diamankan di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).

Dalam rilis penangkapannya, Andri Bibir mengakui bahwa dirinya lah yang berada dalam video pemukulan oleh sejumlah aparat keamanan Brimob.

Sopir Ambulans Partai Gerindra Bawa Batu Mengaku Belum Dibayar, Polisi Bilang Dibekali Rp 1,2 Juta

Ia hadir mengenakan kemeja tahanan Polda Metro Jaya berwarna oranye. Di kepalanya masih terlihat tiga perban yang menutup luka pemukulannya.

Satu perban berada di kepala kiri bagian belakang, satu di dahi kirinya, dan terakhir di pelipis kanannya.

Saat berbicara, Andri Bibir membantah video tersebut adalah anak berusia di bawah umur meninggal dunia.

Ambulans Partai Gerindra Tak Bawa Alat Medis Saat Aksi 22 Mei, Isinya Cuma Batu

"Waktu diperiksa saya melihat video itu. Saya bilang itu video saya. Ini pas penangkapan saya waktu saya ditangkap," katanya, di Gedung Kemenkopolhukam, Sabtu (25/5/2019).

Andri Bibir menyampaikan pernyataannya dengan sedikit menunduk. Namun saat namanya dipanggil oleh awak media, ia menengadahkan kepalanya.

Ia menjelaskan, kala itu tengah beristirahat kala anggota Brimob mendatangi dirinya dan kawan-kawannya.

Penuhi Panggilan Polisi dalam Kasus Dugaan Makar, Amien Rais Janjikan Konferensi Pers yang Mantap

Dengan raut seperti menegaskan, Andri Bbir berkata dirinya berusaha melarikan diri.

Namun, pelariannya tak membuahkan hasil lantaran akhirnya tertangkap oleh Brimob di lapangan parkir.

"Waktu itu memang kebetulan kita istirahat, dan sempat tertidur malamnya, dan bangun pagi dan ternyata kami tertangkap," paparnya. (Fahdi Fahlevi/Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved