Transportasi
TERBARU Kini Masyarakat yang Ingin Naik Bajaj Dapat Memesan Melalui Aplikasi Ini
Jadi, penumpang yang ingin menggunakan transportasi bajaj segera bisa menggunakan aplikasi TRON di Jakarta khususnya Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Warga yang ingin menggunakan transportasi umum semakin dimanjakan dengan kehadiran teknologi digital.
SETELAH ojek sepeda motor, angkot dan mobil melalui aplikasi digital, kali ini bajaj pun dapat dipesan melalui aplikasi.
Namanya noompang!
Jadi, penumpang yang ingin menggunakan transportasi bajaj segera bisa menggunakan aplikasi TRON di Jakarta khususnya Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
"Alasan kami meluncurkan TRON Bajaj adalah sama seperti angkot, Bajaj adalah angkutan umum yang belum tersentuh dunia digital," kata CEO TRON David Santoso dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
• Terbongkar, Pelapor Prabowo dan Eggy Sudjana Orang yang Sama
• Kapolri Jenderal Tito Mendapat Ancaman Bom Molotov, Ini yang Akan Dilakukan Siber Bareskrim
• VIRAL di Media Sosial! Rumah Super Megah Tak Berpenghuni Ini Dijual Murah
• Arifin Ilham Tulis Wasiat Kematian, Siapkan Kain Kafan, Makam, dan Ingin Disalatkan di 2 Masjid Ini
Tentunya TRON berharap dengan adanya TRON Bajaj maka dapat memberikan jumlah kenaikan penumpang sehingga dapat meningkatkan perekonomian para pengendara bajaj.
Sebelumnya aplikasi TRON dapat digunakan untuk naik angkot di Bekasi sejak 10 April 2019 dan menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Trayek angkot yang beroperasi di Bekasi yang bisa menggunakan aplikasi TRON yaitu K-11A dan K-11B dan dalam waktu dekat akan menambah trayek sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
Dikatakannya, untuk TRON Bajaj yaitu ride sharing dan maksimum penumpang untuk Bajaj roda tiga adalah dua penumpang dan untuk Bajaj Qute roda empat adalah empat penumpang.
Dengan hadirnya TRON di Kota Bekasi dan Jakarta dalam waktu dekat ini diharapkan dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk beralih ke angkutan umum.
Pihaknya juga segera meluncurkan fitur penting dalam 1 – 2 minggu ini yaitu fitur chat.
Fitur chat ini memungkinkan pengguna aplikasi TRON untuk mengirimkan percakapan ke pengendara angkutan umum yang akan menjemput di titik penjemputan.
"Kami juga telah memberikan pelatihan kepada para pengendara agar tetap mematuhi peraturan lalu lintas yang ada dalam menggunakan fitur chat ini," katanya.
Aplikasi TRON adalah produk dari PT. Teknologi Olah Rancang Nusantara dan merupakan afiliasi dari Digiasia Bios.
TRON merupakan aplikasi ride sharing yang saat ini dapat digunakan untuk naik angkot di Bekasi dengan layanan pembayaran non tunai yang disediakan oleh KasPro.
• Duluan Siapa, Nabi Adam atau Manusia Purba? Ini Penjelasan Lengkap Quraish Shihab dan UAS
• Sesuai Arahan Jokowi, Adian Napitupulu Serukan Aktivis 98 Siaga Satu tapi Tak Turun ke Jalan
• Bisakah Prabowo Jadi Tersangka Jika Aksi 22 Mei Berakhir Rusuh? Ini Kata Dosen Hukum
• Mahfud MD Ungkap Penyebab Negara Bisa Bubar Hingga Jelaskan Kekuatan Hukum Dalam Perspektif Islam
Noompang, aplikasi cari tebengan bisa untuk mudik jarak dekat

Bagi Anda yang ingin mudik jarak dekat, misalnya dari Jakarta ke Bandung, atau sekadar mencari tumpangan menuju lokasi di sekitar ibu kota, tidak ada salahnya mencoba aplikasi Noompang.
Noompang merupakan aplikasi buatan anak bangsa yang dikembangkan guna memanfaatkan bangku kosong di mobil atau sepeda motor Anda, untuk digunakan bersama orang lain yang memiliki tujuan perjalanan yang sama.
"Kami berinisiatif membangun aplikasi ini karena awalnya sering pergi dan pulang Jakarta dan Bandung saat kuliah. Ternyata yang seperti ini banyak, jika satu tujuan semestinya bisa lebih praktis dan hemat jika berbagi tumpangan," kata inisator dan CEO Noompang, Mirsa Sadikin, kepada Antara di Jakarta, Sabtu (18/5/2019) malam.
"Bisa juga jadi solusi, misalnya mudik ke Bandung bersama pengguna lain yang searah," kata dia.
Mirsa (24 tahun) membangun Noompang bersama dua orang rekannya selama 6 bulan pada 2018.
Awalnya aplikasi itu menyasar segmen mahasiswa yang rutin pergi-pulang Jakarta dan Bandung.
Namun dalam perkembangannya, pengguna Noompang bergeser ke kalangan pekerja yang memiliki jadwal berangkat dan pulang yang rutin.
"Awalnya segmen kami adalah mahasiswa, ternyata jadwal yang rutin adalah kalangan pekerja. Mereka banyak yang numpang dan memberi tumpangan," katanya.
"Jadi saat ini segmen kami adalah pekerja dengan jam kerja rutin."
Salah satu kelebihan aplikasi ini adalah harga tumpangannya yang lebih terjangkau.
Untuk tumpangan dari Jakarta ke Bandung, kata Mirsa, hanya memakan biaya Rp 50.000-Rp 70.000.
Sedangkan untuk tebengan dalam kota hanya Rp 10.000-Rp 20.000, tergantung jarak tempuh.
"Tidak lelah nyetir, lebih hemat, bisa sharing juga," kata dia.
Mirsa mengatakan, aplikasi itu hanya memberikan rekomendasi harga.
Sedangkan pemilik kendaraan maupun penumpang bisa membicarakan harga secara rinci, termasuk jumlah bangku yang tersedia dan fasilitas yang ada di kendaraan itu.
"Bisa lebih murah, bisa kasih lebih, terserah mereka," kata dia.
Bedanya dengan model transportasi berbasis aplikasi seperti Gojek maupun Grab, Noompang tidak menjadikan penggunanya pengemudi taksi online, melainkan tetap menjalani pekerjaannya namun bisa mengambil keuntungan dengan berbagi tumpangan.
Aplikasi yang terbentuk pada Juli 2018 itu tidak hanya menangani perjalanan Jakarta-Bandung, namun juga bisa ke Jawa Tengah misalnya Solo dan Yogyakarta.
Mirsa mengatakan, untuk saat ini mereka masih fokus mengembangkan Noompang di Jabodetabek dan Bandung, namun tetap melirik peluang melebarkan jaringan aplikasinya di daerah potensial, misalnya Surabaya dan Malang.
Ketika ditanya soal keamanan pengguna aplikasi atas potensi kejahatan oleh pengguna lain saat perjalanan, Mirsa memastikan Noompang telah merekam data-data berupa nomor KTP, STNK hingga link sosial media yang diperlukan sebelum pengguna mendaftar di aplikasi itu.
• Terkejut Dituduh Perekam Video Penggal Kepala Presiden, Guru Ini Khawatir Jadi Sasaran Kemarahan
• Duluan Siapa, Nabi Adam atau Manusia Purba? Ini Penjelasan Lengkap Quraish Shihab dan UAS
• Jakarta Genting, Gubernur Anies Baswedan Bertolak ke Tokyo
Noompang makanan
Tidak hanya menawarkan tumpangan, aplikasi itu juga menyasar sektor distribusi kuliner melalui fitur Noompang Food yang baru diluncurkan pekan pertama Mei 2019.
"Banyak yang ingin menitip makanan, misalnya makanan khas Bandung ke Jakarta dengan pengiriman satu hari. Noompang menawarkan itu, bisa numpangin makanan dari Bandung ke Jakarta, atau sebaliknya," kata dia.
Ia mengatakan, segmen konsumen Food dengan Noompang berbagi tumpangan berbeda.
Jika Noompang kendaraan umumnya kalangan pekerja yang ingin praktis dan berhemat ongkos, maka konsumen Noompang Food adalah kalangan muda yang suka mencoba kuliner baru.
Selain makanan, Mirsa juga mengatakan tengah melirik potensi penyewaan mobil untuk dimasukkan ke dalam aplikasi Noompang.
Saat ini, Noompang telah bekerja sama dengan tiga agen perjalanan untuk menyediakan kursi kepada pengguna aplikasi yang telah memesan.
Mirsa mengatakan melalui fitur itu, Noompang berhasrat mengambil 5 persen dari sekira 1,5 juta orang yang berpergian Jakarta ke Bandung dan sebaliknya setiap hari.
Saat ini, aplikasi yang dikembangkan dengan investasi di bawah Rp1 miliar itu telah memiliki 10ribu pengguna dan ditargetkan bisa meningkat hingga 100ribu pengguna pada awal tahun depan. (Antara)