Sekarang Masih Bayi, Jenis Pekerjaan Apa yang Akan Dapat di Tahun 2040?
Pada tahun 2040, bayi-bayi yang dilahirkan pada tahun ini akan mulai membangun karier mereka.
Kabar baik lainnya, dengan menghilangnya beberapa pekerjaan, di sisi lain juga akan muncul beberapa pekerjaan baru.
Brand cenderung akan mencoba untuk memasukkan nilai-nilai kemanusiaan dalam produk digitalnya, dengan jangkauan konsumen dan desain situ yang berbasis data.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Pada tahun 2040, bayi-bayi yang dilahirkan pada tahun ini akan mulai membangun karier mereka.
Apakah pasar tenaga kerja pada tahun tersebut masih seperti saat ini?
Bisa jadi, atau bahkan tidak sama sekali.
Otomatisasi telah menghilangkan jutaan pekerjaan yang terkait dengan manufaktur, jasa makananan, ritel, dan ada kemungkinan otomatisasi bisa mengubah industri lainnya.
Dikutip dari Money.com, yang dilansir Kompas.com baru-baru ini, riset yang dilakukan oleh Oxford University menunjukkan terdapat ratusan peran yang tidak bisa diubah.
Pekerjaan itu seperti terapis, koreografer, insinyur di bidang lingkungan, konselor kesehatan jiwa, ratusan pekerjaan lainnya.
Kabar baik lainnya, dengan menghilangnya beberapa pekerjaan, di sisi lain juga akan muncul beberapa pekerjaan baru.
Faktanya, berdasarkan perkiraan Institute for The Future (IFTF), sebanyak 85 persen pekerjaan pada 2030 bahkan belum muncul di beberapa tahun terakhir.
• Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran, Kemhub Keluarkan Jadwal Pembatasan Truk
Sehingga 10 tahun berikutnya mungkin pasar kerja benar-benar belum dikenali.
Beberapa pekerjaan yang bisa jadi populer pada tahun 2040:
1. Virtual Store Manager
Akan semakin banyak konsumen yang berbelanja secara online, namun mereka masih akan membutuhkan bantuan serta koneksi dengan sesama manusia.
Dalam survei yang dilakukan Google, 61 persen konsumen mobile user akan menghubungi seseorang sebelum membeli barang secara online.
Menurut studi Adobe and Edelman Berland, 73 persen konsumen berpendapat iklan online harus menceritakan kisah unik. CEO dan co-founder ISDI Digital University pun memperkirakan hal tersebut tidak akan berubah dalam waktu dekat.
"Seiring dengan berkembangnya teknologi, manusia akan berpikir mengenai bagaimana membawa hal-hal sederhanya yang tidak dimiliki oleh mesin seperti kemampuan berpikir, mencium, dan merasa dalam pengalami konsumen. Di dunia digital, Anda akan kehilangan beberapa hal tersebut," ujar dia.
• Kembangkan Bisnis, Pegadaian Gandeng Garuda-PTPN-Taspen
Di masa depan, brand cenderung akan mencoba untuk memasukkan nilai-nilai kemanusiaan dalam produk digitalnya, dengan jangkauan konsumen dan desain situ yang berbasis data.
Salah satu pendiri ISDI Steve Cardigan mengatakan, ironisnya, para pemilik merek ini akan membutuhkan manusia untuk melakukan hal tersebut.
"Peran dari seorang virtual store manager, seseorang yang melibatkan pelanggan sekaligus menyenangkan mereka seperti halnya store manager di toko-toko ritel akan meledak," ujar dia.
2. Robot Mediator
Tentu saja robot akan mendisrupsi beberapa industri.
Namun, mereka hanyalah alat yang membuat pekerjaan manusia menjadi lebih baik.
Robot di gudang Amazon misalnya, mereka memenuhi kebutuhan perusahaan sekaligus membantu pekerja untuk mencari dan membawa barang.
Seiring dengan semakin banyaknya hubungan kerja antara robot dengan manusia, kerumitan pun akan meningkat dan memunculkan beberapa pekerjaan baru seperti perbaikan robot yang sudah mulai muncul.
• Huawei Dilarang Amerika Serikat, China Siap Balas Tindakan Donald Trump
Namun, ada pekerjaan lain yang belum dilahirkan oleh era disrupsi, yaitu konselor robot.
"Meskipun ada ketakutan otomatisasi bakal mengambil beberapa pekerjaan, kebutuhan akan skill manusia untuk mengoperasikan, menggunakan dan meningkatkan tekologi masih dibutuhkan," ujar Chief Digital Officer dari perusahaan perekrut asal AS Randstand USA.
"Mungkin terapis AI akan menjadi evolusi berikutnya dari para pekerja profesional di bidang kesehatan mentak, membantu pekerja untuk bisa bekerja sama dengan para koleganya yang bukan manusia," ujar dia.
3. Robot Trainer
Machine learning, yang menggunakan algoritma untuk melatih komputer misalnya saja dalam membuat sebuah playlist di Spotify saat ini merupakan skill yang hanya dimiliki oleh beberapa orang saja.
Para programmer yang memerankan pekerjaan tersebut saat ini masih menjadi profesional yang sangat di cari di pasar tenaga kerja, namun teknologi akan membuat pekerjaan ini menjadi sangat mudah diakses.
Algoritma yang mengontrol fungsi-fungsi dalam komputer pun akan tersandaridisasi dan pekerjaan-pekerjaan terkait mechine learning mungkin akan menjadi pekerja level bawah.
"Anda tidak perlu untuk memahami sebuah robot untuk bisa memrogam sesuatu emnjadi robot," ujar pimpinan dari bootcamp coding Flatiron School Avi Flombaum.
"Seiring dengan software kian menjadi komoditas, saya bisa melihat mechine learning menjadi sebuah entry-level job di masa depan, layaknya bekerja dengan Excel di masa kini," ujar dia.
4. Drone Traffic Controller
Pada tahun 2016, di Amerika Serikat setidaknya terdapat 670.000 drone yang terdaftar di pemerintah federal.
Amazon saat ini telah mencoba untuk melakukan pengiriman dengan menggunakan drone, lowongan pekerjaan perusahaan di bidang ini akan menjadi sangat nyata (bahkan pilot drone masa depan sudah mendaftar di sekolah khusus "kendaraan tak berawak").
• Google Tangguhkan Kerja Sama dengan Huawei: Bagaimana Nasib Android Huawei?
Pada tahun 2040, Flombaum mengatakan, mereka harus diatur oleh sistem lalu lintas udara yang mirip dengan apa yang digunakan pilot pesawat.
"Dengan cara yang sama seperti pengontrol lalu lintas udara memantau pesawat, kita akan melihat seseorang mengoordinasi, memantau, dan menginstruksikan drone," katanya.
5. Augmented Reality Designer
Beberapa industri, seperti pemasaran dan ritel, telah merekam desainer AR untuk menciptakan pengalaman interaktif bagi konsumen.
Namun segera, augmented reality - yang menggabungkan gambar yang dihasilkan komputer dengan dunia nyata - akan menjadi mainstream.
Pada tahun 2040, para insinyur, arsitek, dan desainer UX yang bekerja dengan teknologi ini akan menjadi komoditas di pasar kerja dan mereka akan mengendalikan semuanya dari pelatihan kerja hingga papan iklan pemasaran.
"Virtual reality dan augmented reality merupakan hal yang masih sangat baru saat ini, peningkatan pekerjaan bagi para desainer dan programmer yang menciptakan pengalaman ini akan sangat besar," kata Flombaum.
6. Micro Gig Agent
Ketika dunia perekonomian kian bekrembang, konsultan independen akan bekerja sama dengan kontraktor independen yang juga kian banyak.
Konsultan Manajemen dari seorang podcaster Christie Lindor mengatakan, para reinventionist atau micro gig agents ini akan bekerja layaknya agen talen yang bekerja membantu para freelancer untuk mencari serta memasarkan proyek-proyeknya.
"Orang-orang akan memiliki proyek-proyek yang sifatnya mikro dengan kontrak dalam jangka waktu tertentu, alih-alih bekerja ssecara penuh dan tetap seperti yang terjadi saat ini," ujar dia.
"Banyak orang akan membutuhkan bantuan yang signifikan untuk bisa menavigasi lanskap yang baru ini," lanjutnya.
• Perang Dagang, Trump: Banyak Perusahaan Hengkang dari China
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jenis Pekerjaan Apa yang Akan Populer di 2040?