Mudik Lebaran
BI Koordinasi dengan BUJT soal Penyediaan Layanan Gerak Uang Elektronik
Bank Indonesia berkoordinasi dengan perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol dalam penyediaan layanan gerak uang elektronik di sepanjang jalur mudik.
Salah satu poinnya mengatur perubahan saldo maksimum uang elektronik unregistered yang semula Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta.
BI juga mengimbau seluruh masyarakat, khususnya pemudik, menyiapkan kartu uang elektronik dengan saldo yang cukup, merawat dan menjaga agar kartu tidak rusak.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Untuk memberikan layanan akan uang elektronik, Bank Indonesia (BI) berkoordinasi dengan perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam penyediaan layanan gerak uang elektronik di sepanjang jalur mudik.
Layanan itu akan tersebar di 100 titik layanan akan disebar di rest area mulai dari H-7 hingga H+7 Lebaran.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengatakan, layanan gerak tersebut dilaksanakan dalam rangka pemenuhan penyediaan penyelarasan saldo atau top up uang elektronik bagi pemudik yang melalui jalan tol.
"Perbankan juga akan menyediakan lebih dari 80.000 uang elektronik untuk mengantisipasi adanya permintaan uang elektronik oleh pengguna jalan tol," kata Onny dalam siaran pers, Senin (20/5/2019).
Onny mengatakan, bank sentral dan perbankan juga melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan uang elektronik serta menyediakan call center untuk mengantisipasi adanya kendala transaksi di lapangan.
Layanan gerak uang elektronik di jalur mudik merupakan langkah lanjutan BI setelah terbitnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik.
Salah satu poinnya mengatur perubahan saldo maksimum uang elektronik unregistered yang semula Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta.
• Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran, Kemhub Keluarkan Jadwal Pembatasan Truk
Hal ini ditempuh guna merespon integrasi beberapa ruas tol yang mulai beroperasi tahun ini dan telah 100 persen pembayarannya nontunai.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan mudik berjalan lancar, terutama kesiapan teknis sarana pembayaran di gerbang tol.
Selain itu juga memastikan kecukupan penyediaan backup alat pembayaran, tersedianya stok kartu uang elektronik di sepanjang jalur tol, ketersediaan sarana top up uang elektronik, hingga membuka posko mudik untuk membantu pelayanan perbankan.
"BI juga mengimbau seluruh masyarakat, khususnya pemudik, menyiapkan kartu uang elektronik dengan saldo yang cukup, merawat dan menjaga agar kartu tidak rusak," kata Onny.
• Huawei Dilarang Amerika Serikat, China Siap Balas Tindakan Donald Trump
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pada saat arus mudik, BI juga melaksanakan program Peduli Mudik dengan tema "Fitrah Bersama Rupiah" yang akan dilaksanakan pada 29 Mei hingga 2 Juni 2019 di KM 57 Tol Jakarta-Cikampek.
Pada periode tersebut, BI akan menyediakan fasilitas penukaran uang pecahan kecil, penjualan kartu dan top-up uang elektronik, dan refreshment untuk pemudik.
Bersiap
Mengantisipasi permintaan uang tunai jelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran yang tinggi, perbankan bersiap menyediakan uang tunai.
Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Santoso Liem, mengatakan, telah menyiapkan sekitar Rp 50,6 triliun untuk memenuhi permintaan penukaran uang tunai secara nasional.
Termasuk, jumlah uang pecahan kecil (UPK) yang disiapkan sebesar Rp 3 triliun dan separuhnya berada di Jabodetabek.
Kendati begitu, Santoso mengatakan, pertumbuhan penyediaan uang tunai untuk Lebaran ini hanya sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu.
"Biasanya setiap tahun ada kenaikan pertumbuhan menjadi sekitar 8% per tahun. Tapi ini mulai menurun karena sudah banyak yang transaksi non-tunai," kata Santoso, Jumat (17/5/2019).
• Perang Dagang, Trump: Banyak Perusahaan Hengkang dari China
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa upaya BCA mengedukasi dan sosialisasi transaksi non-tunai kepada nasabah cukup berhasil.
Lantas, transaksi uang tunai, termasuk saat musim Lebaran yang umumnya tinggi menunjukkan tren penurunan.
Aquarius Rudianto, Senior Executive Vice President Operation Bank Mandiri, mengatakan, jumlah uang tunai yang disiapkan untuk periode jelang Lebaran tahun 2019 mencapai Rp 54,9 triliun.
Setiap harinya, Mandiri menyiapkan uang tunai sebesar Rp 1,9 triliun untuk kebutuhan keseluruhan cabang maupun ATM.
"Ada penurunan dua persen dari tahun lalu yang sekitar Rp 57 triliun. Ini dialami oleh kebanyakan perbankan yang artinya bank sukses menggeser transaksi tunai ke non tunai sesuai harapan pemerintah," kata Aquarius.
• Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2019, Aprindo: Gerai Tetap Operasi Seperti Biasa
Bank Mandiri menyiapkan 77 titik penukaran uang pecahan kecil (UPK) di seluruh Indonesia untuk membantu masyarakat mendapatkan uang kartal menjelang Idul Fitri 1440 H.
Penempatan titik penukaran UPK itu dilakukan pada 2 Mei-2 Juni 2019 secara bergiliran di sejumlah lokasi seperti rest area tol JORR dan ruas Cipali, pasar-pasar tradisional, dan alun-alun kota, selain dalam kegiatan serupa bersama Bank Indonesia dan industri perbankan.
"Sejak 2 Mei 2019, kami telah melayani penukaran UPK sebesar Rp 82,47 miliar, dimana pecahan yang paling dicari adalah Rp 10.000, yang mencapai 35 persen dari UPK yang telah ditukar," katanya.
Sementara, untuk mendukung transaksi non-tunai termasuk kebutuhan pembayaran tol, Mandiri menyiapkan tambahan pencetakan kartu uang elektronik (e-Money) sebanyak 400.000 buah.
Selain penyediaan kartu tambahan, Mandiri bekerja sama dengan Himbara membuka 15 titik di sepanjang jalur mudik dan rest-area untuk pembelian maupun isi ulang kartu uang elektronik.
• Fasilitas AKSes KSEI Diperbahurui, Ada Tiga Pembaharuan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ada Lebih dari 100 Titik Layanan Uang Elektronik di Jalur Mudik