Kesehatan
WHO: Ibu Menyusui Mengurangi Risiko Obesitas Anak hingga 25 Persen, Dukung Ibu Menyusui
"Kita perlu melihat lebih banyak tindakan untuk mendorong perempuan menyusui, seperti cuti hamil yang dibayar dengan benar."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa susu formula yang diklaim sama baiknya dengan ASI untuk bayi sungguh menyesatkan.
Menurut penelitian yang dilakuan di 16 negara di dunia menunjukkan bahwa ibu menyusui dapat mengurangi kemungkinan anak obesitas hingga 25 persen.
Dr Joao Breda, pakar kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memimpin penelitian di Eropa menyerukan agar lebih banyak bantuan dan dorongan kepada perempuan menyusui bayinya.
Selain itu, masyarakan mengekang pemasaran susu formula yang menyesatkan pikiran masyarakat yang menyebutkan susu payudara belum tentu lebih baik.
"Kita perlu melihat lebih banyak tindakan untuk mendorong perempuan menyusui, seperti cuti hamil yang dibayar dengan benar," kata Breda dari Kantor Eropa WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nonkomunikular.
"Pemasaran susu formula yang kurang tepat, membuat ibu percaya susu formula sama baiknya untuk bayi seperti ASI," katanya lagi.
• VIDEO: Fairuz A Rafiq Tidak Berpuasa Tahun Ini Karena Masih Menyusui
Penelitian itu menemukan bahwa lebih dari 77 persen anak-anak di seluruh Eropa disusui.
Tetapi angka tersebut sangat bervariasi di negara-negara lainnya.
Di Irlandia, 46 persen ibu tidak menyusui bayinya dan di Perancis hampir 34 persen.
WHO merekomendasikan bahwa dukung ibu menyusui secara eksklusif selama enam bulan.
Data tersebut berasal dari hampir 30.000 anak yang dipantau sebagai bagian dari prakarsa Surveillance Obesitas Anak (Cosi) WHO.
Diluncurkan pada tahun 2007, Cosi WHO terus diperbarui.
Sekarang sudah menerima data dari sekitar 40 negara tentang anak-anak berusia enam hingga sembilan tahun.
Tingkat menyusui di Inggris rendah. Meskipun 81 persen ibu di Inggris mulai menyusui, tetapi enam minggu berikutnya telah turun menjadi 24 persen di Inggris.
• 5 Tip Pola Makan Ibu Pasca-Melahirkan dan Masa Menyusui Bayi
Menurut data tahun 2010, ibu menyusui 17 persen di Wales dan 13 persen di Irlandia Utara.
Sedangkan ibu yang menyusui eksklusif hingga enam bulan hanya satu persen, meskipun 34 persen mengaku masih menyusui bayinya.
Secara absolut, 16,8 persen anak yang tidak pernah disusui mengalami obesitas.
Bandingkan dengan 13,2 persen anak yang pernah disusui pada suatu waktu dan 9,3 persen anak disusui selama enam bulan atau lebih.
Setelah penyesuaian untuk demografi, anak-anak yang tidak pernah disusui 22 persen mengalami obesitas.
Mereka disusui selama kurang dari enam bulan menunjukkan sebanyak 12 persen lebih mungkin mengalami obesitas daripada anak-anak yang disusui selama enam bulan.
Makalah WHO, dipresentasikan pada Kongres Eropa tentang Obesitas di Glasgow dan diterbitkan dalam jurnal Obesity Facts.
• VIDEO: Mau Menyusui Anak Atau Ganti Popok Saat Naik MRT, Gunakan Ruang Laktasi yang Lengkap Ini
Kongres itu mengatakan, ada sejumlah alasan menyusui akan melindungi anak-anak dari obesitas.
Menyusui eksklusif menunda pengenalan makanan padat yang berenergi tinggi kepada buah hati.
Ada juga beberapa bukti bahwa bayi yang diberi susu formula memiliki kadar insulin yang lebih tinggi dalam darahnya sehingga menstimulasi penumpukan lemak.
Tetapi ada faktor-faktor lain dapat mencakup gaya hidup sehat di antara keluarga di mana wanita menyusui.
Apa pun alasannya, wanita harus diberi tahu bahwa menyusui melindungi anak terhadap obesitas.
Menyusui memiliki efek perlindungan yang sangat kuat. Buktinya ada di sana. Manfaatnya luar biasa jadi kami harus memberi tahu orang."
Kate Brintworth, kepala transformasi persalinan di Royal College of Midwives, mengatakan, penelitian itu memperkuat kebutuhan menempatkan lebih banyak sumber daya mendukung wanita menyusui.
• Masih Menyusui, Atiqah Hasiholan Mengajak Salma Bekerja
"Kami membutuhkan lebih banyak dukungan khusus menyusui untuk wanita setelah melahirkan."
"Lebih banyak waktu bagi bidan untuk menawarkan dukungan yang wanita katakan kepada kami bahwa mereka membutuhkannya," kata Kate Brintworth.
"Kita tahu bahwa pada periode pascapersalinan banyak wanita mengatakan mereka tidak merasa bidan memiliki waktu untuk memberi mereka dukungan untuk melanjutkan menyusui bayi."
Meski begitu, penting juga untuk menghormati pilihan pemberian makanan bayi bagi perempuan.
"Jika seorang perempuan memilih untuk tidak menyusui, untuk alasan apa pun, dia perlu didukung dalam pilihan itu," katanya.
Sue Ashmore, direktur inisiatif Ramah Bayi Unicef, UK yang mengakreditasi rumah sakit bersalin dan layanan lain yang mendukung wanita untuk menyusui dengan standar tinggi.
ASI, kata Sue Ashmore, khusus dirancang untuk bayi manusia.
• Penumpang Mudik Disediakan Ruang Menyusui Bayi
Tidak hanya sebagai vaksin bayi pertama, ASI juga melindungi terhadap infeksi.
ASI memengaruhi kesehatan jangka panjang, termasuk pertahanan pertama melawan epidemi obesitas.
"Di Inggris kami memiliki tingkat menyusui terendah di dunia," katanya lagi.
Selain itu, menyusui bayi adalah subjek yang sangat emosional karena begitu banyak keluarga belum menyusui anaknya.
Selain itu, para perempuan juga mengalami trauma karena berusaha sangat keras untuk menyusui, tetapi tidak mampu.
"Kami membutuhkan lebih banyak dukungan untuk membantu ibu baru belajar keterampilan menyusui."
"Dan kebijakan yang akan membantu mereka untuk terus menyusui selama tahun pertama kehidupan anaknya," tutur Sue Ashmore. (The Guardian)