Diam-diam Prostitusi di Dolly Kembali Bergeliat Bahkan di Bulan Puasa, Ada yang Berkedok Warung Kopi

Polisi juga mengamankan perempuan yang tak hanya dijajakan untuk layanan prostitusi tetapi juga sebagai baby sitter anak pemilik warung kopi.

Surya Malang/istimewa
Ilustrasi PSK 

Selama satu bulan, Ibnu Aji (25) tak hanya melayani pembeli warung kopi tempatnya bekerja di kawasan eks lokalisasi Dolly, Jalan Putat Jaya, Surabaya.

Pria asal Jombang ini juga memanfaatkan pekerjaannya dengan menawarkan layanan seksual kepada pria hidung belang.

Ibnu Aji mengaku setiap hari ada sekitar dua orang hingga lima orang yang mampir untuk menikmati layanan prostitusi di bilik kamar warung kopi.

"Untuk sekali main Rp 150.000 dibagi, kadang saya dapat Rp 30.000 sampai Rp 100.000," kata Ibnu Aji, Kamis (16/4/2019).

Ibnu mengaku, ide sambilan layanan prostitusi itu karena melihat terdapat bilik kamar di warung kopi yang kemudian bekerja sama dengan pemilik warkop, Eko (42).

Kasihan Bocah SD Jadi Kecanduan Seks karena sejak Umur 2 Tahun Tinggal di Dolly

Pindahan dari Dolly Juga Ada di Dadap

Mucikari Bekas Lokaliasasi Dolly Diciduk Saat Operasi Sutera

Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni mengatakan, ada beberapa perempuan dewasa ditawarkan kepada pria hidung belang untuk layanan prostitusi berkedok warung kopi.

Di antara korban, Ruth menyebut, ada yang pernah terlibat prostitusi saat Dolly masih buka dan kembali lagi ke kawasan eks lokalisasi Dolly.

"Tergantung ketersediaan per malamnya. Ada (perempuan) yang pemain lama ada juga yang pernah di situ kembali lagi. Kadang perempuannya ready di warkop, kadang ditelepon," katanya.

Saat digrebek, polisi juga mengamankan perempuan yang tak hanya dijajakan untuk layanan prostitusi tetapi juga sebagai baby sitter anak pemilik warung kopi.

"Memang kebetulan perempuan yang kami amankan saat kami grebek itu pegawainya sendiri. Selain melayani seksual juga pengasuh anak di rumah tersangka," katanya.

Digerebek Polisi.

Seperti diketahui Polrestabes Surabaya menggerebek aktivitas prostitusi dengan tarif Rp 150.000/jam di Kecamatan Sawahan tersebut.

Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni mengatakan penggrebekan tersebut dilakukan di warung kopi yang menyediakan kamar dan pekerja wanita penghibur.

“Ada kamar di belakang warkop yang diberdayakan untuk aktifitas prostitusi,” kata AKP Ruth Yeni kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (16/5/2019).

Tiga Wanita Penghibur yang diciduk Unit PPA Satreskrim Polretabes Surabaya di Gang Dolly, Minggu (21/1/1/2018) dini hari.
Tiga Wanita Penghibur yang diciduk di Gang Dolly, Minggu (21/1/1/2018) . (Arsip Surya Malang)

Dalam kasus ini polisi menangkap pemilik warkop bernama Eko (40), dan penjaga warkop bernama Ibnu Aji (25).

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved