Teknologi
Cegah Pencurian Data dalam Jaringan, Eset Hadirkan GreyCortex Mendel untuk Deteksi Ancaman
Teknologi NTA pada GreyCortex Mendel mampu menganalisis dan mendeteksi ancaman keamanan dalam suatu jaringan dengan cepat.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Fred Mahatma TIS
Network Traffic Analysis (NTA) merupakan solusi keamanan yang menggunakan komunikasi jaringan sebagai sumber data dasar untuk mendeteksi dan menyelidiki ancaman keamanan dan perilaku aneh atau jahat dalam jaringan tersebut.
KEAMANAN jaringan adalah salah satu aspek yang paling penting untuk mendapat perhatian ketika bekerja melalui internet, LAN atau metode lain.
Ini terutama bagi perusahaan besar yang memiliki aktivitas internet yang luar biasa dan kepentingan bisnis yang menyangkut banyak sektor.
Maka dari itu, sistem keamanan jaringan yang stabil dan efisien sangat penting untuk melindungi data serta mengurangi resiko menjadi korban pencurian data dan sabotase.
• Dikepung Teknologi Digital, Perbankan Tidak Berminat Buka Kantor Cabang
• Ini Pembiayaan Renovasi Rumah dan Fashion, Layanan Terbaru dari Home Credit Indonesia
Guna mencegah pencurian data dalam jaringan, Eset -melalui distributor eksklusifnya di Indonesia, PT Prosperita- menghadirkan teknologi NTA (Network Traffic Analysis) bernama GreyCortex Mendel.
NTA merupakan solusi keamanan yang menggunakan komunikasi jaringan sebagai sumber data dasar untuk mendeteksi dan menyelidiki ancaman keamanan dan perilaku aneh atau jahat dalam jaringan tersebut.
IT Security Consultant PT Prosperita-ESET Indonesia, Yudhi Kukuh, mengatakan, teknologi NTA pada GreyCortex Mendel ini mampu menganalisis dan mendeteksi ancaman keamanan dalam suatu jaringan dengan cepat.
Teknik Mirroring
Adapun sistem kerja teknologi NTA pada GreyCortex Mendel ini menggunakan teknik mirroring yang memonitor aktivitas lalu lintas data (traffic data) secara real time, dan memberikan laporan jika terdapat data yang mencurigakan.
“Traffic data itu bisa dilihat dari browser, email, ataupun data yang tersimpan di komputer. Siapa tahu di komputer saya ada malware, misalnya yang dapat berpengaruh ke jaringan satu kantor," jelas Yudhi.
"Dalam sistem ini yang kita lihat traffic-nya, bisa dari traffic email, traffic chatting, ada gejala berbahaya atau nggak,” imbuh Yudhi kepada sejumlah media termasuk Wartakotalive.com di Hariss Cafe, Fx Sudirman Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Teknologi NTA merupakan analisis keamanan data canggih yang tidak membutuhkan instalasi ke setiap komputer, hanya dengan terhubung ke jaringan melalui switch inti dan port monitor atau mirroring, perangkat akan bekerja memonitor seluruh jaringan tanpa terkecuali.
Mengenai teknologi analisis lalu lintas jaringan, Yudhi Kukuh mengatakan analisis lalu lintas jaringan adalah teknologi canggih yang dibangun menggunakan kombinasi kecerdasan buatan (AI), machine learning dan analis data canggih.
“Kemampuannya mengawasi aktivitas secara real time seperti mata yang dapat melihat segalanya, mengenali setiap permasalahan yang muncul di jaringan,” ucapnya.
Skala Menengah dan Besar
Solusi teknologi NTA menurut Yudhi bisa dimplementasikan untuk perusahaan skala menengah dan perusahaan besar yang mempunyai tingkat jaringan yang luas serta lalu-lintas data yang sangat banyak.
Seperti halnya pembangkit listrik, perusahaan transmisi, pengolahan minyak dan gas, perbankan, hingga big enterprise.
“Perusahaan skala menengah dan atas yang mengelola beragam data dalam jumlah yang sangat banyak dan lalu lalang dalam jaringan perusahaan perlu menerapkan teknologi analisis lalu lintas jaringan dalam sistem keamanan jaringannya,” jelas Yudhi lagi.
Kombinasi kecerdasan buatan
GreyCortex Mendel adalah bagian dari Technology Alliance dari ESET.
Teknologi analisis lalu lintas jaringan yang dibangun menggunakan kombinasi kecerdasan buatan, machine learning dan analis data canggih.
Hal ini untuk menganalisis setiap anomali perilaku yang tidak diketahui, mendeteksi ancaman pada keseluruhan infrastruktur perusahaan dan lalu lintas jaringan, yang memberikan peringatan setiap kali ada bahaya yang datang.
GreyCortex hadir untuk membantu perusahaan dalam menjalani rutinitas dan aktivitas bisnis, selama 24 jam setiap hari mengawasi lalu lintas jaringan yang menuju ke domain mencurigakan, mendeteksi malware sehingga dapat diketahui kehadirannya lebih awal.
Dengan dapat mengenali dan menemukan sumber masalah, memudahkan perusahaan merespons lebih cepat dan efisien.
“Mengandalkan keamanan perimeter tidak cukup untuk terus mengawasi setiap aktivitas di jaringan, jawabannya tentu mengandalkan analisis lalu lintas jaringan untuk mengawasi atau memantau secara konsisten selama 24 jam setiap hari karena memang dirancang untuk itu,” papar Yudhi.
Keandalan GreyCortex
Keandalan GreyCortex menginvestigasi jaringan didukung oleh database yang memiliki 100.000 alamat IP dan lebih dari 45.000 deteksi signature (deteksi risiko & ancaman yang diketahui) aktif dalam 40 kategori yang terus diperbarui setiap saat.
Database ini juga berisi data berbagai virus, malware, RAT, Trojan dan ransomware, termasuk juga situs-situs berbahaya, sehingga dapat bekerja secara efektif dan memilah mana yang mengancam dan tidak.
Selain itu, mampu meminimalisir penggunaan data yang dapat membuat jaringan perusahaan dibebani lalu lintas yang berlebihan.