Kisah Inspiratif

Kisah Perjuangan Jumari dan Alyza, Anak Tukang Sampah yang Diterima Kuliah di Fakultas Kehutanan UGM

Kisah Perjuangan Jumari dan Alyza, Anak Tukang Sampah yang Diterima Kuliah di Fakultas Kehutanan UGM

Dok. Humas UGM
Alyza Firdaus Nabila saat bersama ayah, ibu, dan kakaknya. 

"Rata-rata per bulannya dari angkut sampah dan usaha cucian sekitar Rp.1,5 juta untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.

SMUN Unggulan MH Thamrin: Gunakan 3 Kurikulum, Belajar Pagi hingga Malan, Kebut Waktu Kelulusan

Jumari saat bekerja mengangkut sampah dari rumah- rumah penduduk di wilayah Piyungan, Yogyakarta.
Jumari saat bekerja mengangkut sampah dari rumah- rumah penduduk di wilayah Piyungan, Yogyakarta. (Dok. Humas UGM)

Tekun, Kunci Keberhasilan

Melihat ketekunan Alyza dalam belajar dan melihat prestasi akademis yang baik, Jumari yakin sang anak nantinya dapat memperoleh pendidikan yang layak.

"Benar-benar tidak membayangkan akhirnya Lyza bisa diterima kuliah di UGM," tuturnya.

Jumari beserta istri dan dua anaknya tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil seluas 46 meter persegi di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY.

Istri Jumari, Nur Hayati (49) menyampaikan rasa bersyukur karena anak-anaknya memahami kondisi keluarga dan tidak pernah menutut macam-macam.

Di matanya, Alyza merupakan anak yang tekun dalam belajar dan rajin beribadah.

Sebagai orangtua, dirinya hanya bisa memberikan dukungan dan mendoakan apa yang dicita-citakan Alyza dapat terwujud.

"Semoga nantinya Lyza bisa lancar kuliahnya dan menjadi orang berhasil serta berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara," ungkapnya.

Alyza mengatakan, sudah sejak kecil memiliki keinginan untuk bisa meneruskan ke perguruan tinggi. Meski dengan segala keterbatasan, Alyza berjuang keras untuk bisa mewujudkan cita-citanya.

Sebuah meja lipat yang sudah usang menemaninya sejak SD saat belajar di rumah setiap harinya.

Lewat ketekunannya dalam belajar, Alyza selalu menduduki dua besar siswa berprestasi di bangku SD dan SMP, sementara di SMA 1 Sewon Bantul dia selalui meraih pertama.

Berkat prestasinya, Alyza berhasil masuk UGM tanpa tes dan saat ini mengajukan beasiswa Bidikmisi agar mendapat keringanan biaya pendidikan selama kuliah nantinya.

"Saya hanya terus belajar, berusaha dan berdoa. Jika ada kemauan pasti ada jalannya dan alhamdulillah akhirnya bisa diterima di UGM," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Perjuangan Alyza, Anak Tukang Sampah yang Diterima Kuliah di UGM"

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved