Investasi

Kinerja Emiten Properti untuk Semester Kedua? Ada Penjelasan Analisis Saham

Kinerja Emiten Properti untuk Semester Kedua? Ada Penjelasan Analisis Saham.

thinkstockphotos
Ilustrasi. Meski begitu, sisa tahun 2019 diproyeksikan akan menjadi saat-saat yang berat bagi emiten-emiten properti. 

Selain itu Rudy juga menilai beberapa perusahaan properti cenderung masih mengandalkan produk di segmen menengah ke atas.

"Hal ini membuat mereka kesulitan menjual produk-produknya karena uang masyarakat sepertinya belum banyak tersalur untuk hunian," katanya.

Sebagai investasi peningkatan harga properti pun juga masih terbatas.

Dennies mengatakan, suku bunga masih membuat para konsumen menahan diri untuk membeli produk-produk properti.

"Bukan hanya bagi para calon pembeli namun investor saham juga cenderung menahan untuk membeli saham emiten sektor ini," kata Dennies.

China Tidak Takut Perang Dagang, Trump: China Melanggar Kesepakatan

Menurut Dennies, kinerja properti dan sahamnya bisa terdongkrak bila ada penurunan suku bunga pada akhir tahun nanti.

Meski begitu Rudy memberikan sisi cerah bagi kinerja sektor properti.

Regulasi penetapan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) dari lima persen menjadi satu persen bisa menjadi katalis positif bagi sektor ini.

"Pelonggaran loan to value (LTV) yang dilakukan oleh BI pada tahun lalu juga harusnya bisa dimanfaatkan perusahaan untuk menggeber pendapatan," kata Rudy.

Berbeda dengan Rudy, Dennies menilai kebijakan itu belum banyak dampaknya.

Dennies mengatakan, hal itu belum menghitung dampak persaingan antar pengembang.

"Ini bisa menyebabkan sektor properti mengalami over supply ketika daya beli masyarakat belum meningkat. Terutama di daerah Jabodetabek yang selama ini menjadi pangsa besar bagi emiten properti," kata Dennies.

Start Up Produk Makanan Sehat, Menghasilkan Produk Makanan Sehat dari Pertanian Organik

Meski begitu, dari sisi saham, Dennies menilai tak ada salahnya para investor tetap mengoleksi saham emiten properti.

Menurutnya pelemahan harga saham bisa dimanfaatkan bagi para investor.

"Buy on weakness dan disimpan untuk jangka panjang karena bagaimana pun juga sektor properti dalam jangka waktu lama cukup stabil," ujar Dennies.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved