Penangkapan Teroris Bekasi

Dari Temuan Bom Pipa di Bekasi, Densus 88 Bekuk Dua Terduga Teroris

Tim Densus 88 Antiteror membekuk dua terduga teroris pemilik dan penyimpan bom dan bahan peledak di Toko HP Wanky Cell di Bekasi Utara

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo. 

SEMANGGI, WARTAKOTALIVE.COM -- Dari temuan dua bom pipa besi dan sejumlah bahan peledak pembuat bom lainnya di Toko HP Wanky Cell di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (8/5/2019), Tim Densus 88 Antiteror membekuk dua terduga teroris pemilik dan penyimpan bom dan bahan peledak itu.

Keduanya adalah EY (26) dan YM (18) yang dibekuk petugas di dua tempat terpisah, Rabu malam.

EY merupakan pemilik Toko Ponsel Wanky Cell di Bekasi Utara, yang digeledah Densus 88. Ia dibekuk petugas di sebuah SPBU di Jakarta Timur.

Sementara YM yang baru lulus SMA ini dibekuk di rumahnya di Rawa Lumbu, Bekasi.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan penangkapan kedua terduga teroris ini merupakan hasil pengembangan penangkapan 6 terduga teroris kelompok jaringan JAD Lampung yang dipimpin SL (34) pada 4 dan 5 Mei lalu di Bekasi dan Tegal.

"Dari pengembangan kelompok SL ini Rabu malam ditangkap dua pelaku, yakni EY dan YM," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Kamis (9/5/2019).

Menurut Dedi jaringan EY ini berbeda dengan kelompok SL.

"Tapi memiliki koneksi kuat di dalam JAD Indonesia. Pertama EY adalah seorang Amir JAD Bekasi. Dia menggantikan amir yang ditangkap beberapa tahun lalu ketika peristiwa bom Thamrin. Rekam jejak EY berbeda dengan SL. EY hanya berkecimpung di Bekasi saja. Namun yang bersangkutan memiliki peran vital dalam kelompok JAD Jakarta dan sekitarnya," kata Dedi.

EY katanya memiliki kemampuan dalam merakit bom. Bahkan EY lah yang mengajarkan S merakit bom.

"Dan bom yang dirakit berbeda dengan bom Sibolga, atau lebih kuat hingga high explosive," kata Dedi.

Selain itu katanya EY adalah fasilitator perekrut anak-anak muda di JAD Bekasi.

"EY berhasil merekrut anak muda bernama Kautsar alias YM yang kami bekuk juga semalam di Rawa Lumbu, Bekasi. YM ini baru lulus SMA tahun 2019. Anak ini memiliki prestasi di olahraga. Ia pernah menang karate di tingkat nasional di Bali dan Kalsel. Dari sini bisa kita lihat bahwa anak muda mudah sekali terpapar radikalisme," kata Dedi.

Kepada YM (18) kata Dedi EY juga melatihnya untuk merakit bom.

"Kemampuannya sama dengan terduga lainnya," kata Dedi.

Menurutnya barang bukti yang disita Densus dari YM adalah laptop, hardisk, catatan, dan alat-alat dalam rangka untuk membuat uji coba remote kontrol sebagai pemicu bom.

"Kelompok JAD Bekasi ini kolaborasi dengan JAD lampung dan tujuannya sama. Yakni lakukan amaliyah ke aparat kepolisian. Karena mereka menganggap polisi melakukan penegakan hukum maasif ke kelompok jaringan mereka," kata Dedi.

Selain itu mereka juga berencana melakukan serangan saat adanya aksi massa menjelang tanggal 22 Mei.

"Banyaknya massa saat aksi, dan akan terjadi people power akan mereka manfaatkan untuk serangan. People power akan menjadi suatu momentum bagi kelompok tersebut melakukan serangan," kata Dedi.

Seperti diketahui Tim Densus 88 Antiteror menggeledah sebuah toko atau konter handphone (HP) bernama Wanky Cell di Jalan Muckhtar Tabrani, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (8/5/2019) sore.

Penggeledahan dilakukan terkait aksi tindak pidana terorisme. Di sana petugas juga menggeledah dan memeriksa seseorang bernama Rafli yang ada di konter HP tersebut.

Dari hasil penggeledahan, Tim Densus 88 menemukan dan mengamankan sejumlah barang bukti. Dantaranya 2 buah bom pipa besi yang tidak dilengkapi switching, pupuk booster lengkeng, HCL dalam botol, serbuk putih yang sedang diselidiki dan dalam penanganan puslabfor serta beberapa cairan di dalam botol yang juga sedang diperiksa dan ditangani Puslabfor Mabes Polri.(bum).

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved