Bulan Suci Ramadan
The Body Shop® Luncurkan Tren Make Up My Ramadhan Style plus Bingkisan Lebaran
Tahun ini The Body Shop® mengusung tren The Classic Satin atau The Trendy Glow yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Fred Mahatma TIS
“Kami ingin customer dapat memaksimalkan penampilan saat datang ke acara-acara spesial selama momen Ramadan dan Hari Raya Lebaran, “imbuhnya.

Inspirasi produk hantaran
Selebriti Fitri Tropica merasa terinspirasi dengan beragam produk baru yang diluncurkan The Body Shop.
“Produk hantaran yang diluncurkan The Body Shop sangat bagus sebagai bingkisan Lebaran. Kalau mudik ke rumah orang tua, tidak mungkin saya membawa makanan. Soalnya makanan melimpah di sana," katanya.
"Nah, produk yang dikeluarkan The Body Shop ini bisa menjadi inspirasi bingkisan Lebaran bagi keluarga dan kerabat,“ papar Fitri.
Program Ramadan bersama The Body Shop® tahun ini berlangsung mulai dari 18 April – 12 Juni 2019.
The Body Shop® menghadirkan gift khusus dengan harga mulai dari 99.000 hingga Rp. 1.049.000.
"Selain itu, 15 fragrance terbaru dengan aroma-aroma yang unik yang dapat memaksimalkan penampilan saat menghadiri momen-momen spesial di bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran,” tutur Ommaya.

Donasi Sekolah Bisa
Selain produk menarik, The Body Shop® memanfaatkan bulan Ramadan sebagai momen untuk berbagi dan menebarkan kebaikan, salah satunya melalui program donasi melalui kasir.
Tahun ini The Body Shop® berkolaborasi dengan Sekolah Bisa mengajak seluruh customer untuk turut berkontribusi mewujudkan mimpi anak-anak yang kurang mampu untuk tetap mendapatkan pendidikan yang layak.
“Sekolah Bisa adalah sekolah gratis bagi anak-anak kurang beruntung berusia 6-12 tahun yang berada di bawah naungan Yayasan Tangan Bagi Sesama," jelas Dinna Muskita selaku Ketua Yayasan Tangan Bagi Sesama.
Lebih lanjut dipaparkan, "Sekolah non-formal ini didirikan sejak tahun 2011 oleh British School Jakarta dan The Body Shop® Indonesia, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak dari pemulung yang mencari nafkah di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan agar tetap bisa memperoleh pendidikan yang layak.”
Siswa Sekolah Bisa saat ini berjumlah 21 orang. Setiap hari anak-anak ini belajar berbagai mata pelajaran layaknya sekolah umum, namun disesuaikan dengan usianya.
“Selain belajar umum, Sekolah BISA juga memberikan berbagai keterampilan seperti musik, menjahit, bermain bola dan Taekwondo,” ujar Dinna.