Bom Bali I
Dibiarkan Kosong Sejak Tragedi Bom Bali I, Pemilik Sari Club Bali Sepakat Jual Lahannya Rp 49 Miliar
Situs Sari Club Bali dibiarkan kosong sejak tragedi Bom Bali I 2002, oleh pemilik Sari Club Bali sepakat lahannya dijual, senilai Rp 49 miliar.
SEBUAH situs Sari Club Bali dibiarkan kosong sejak tragedi Bom Bali I 2002, oleh pemilik Sari Club Bali sepakat lahannya dijual.
Walau pemilik Sari Club Bali sepakat menjual lahan $4,9 juta atau lahan Sari Club Bali dijual Rp 49 miliar.
Walau harga lahan Sari Club Bali Rp 49 miliar sudah ditentukan, namun kesepakatan penjualan lahan Sari Club Bali belum final.
WartaKotaLive melansir Tribunnews, pemilik situs Sari Club yang tetap dibiarkan kosong sejak peristiwa Bom Bali tahun 2002 yang mematikan, telah setuju untuk menjual lahan tersebut.
• Manchester City Geser Liverpool dari Puncak Klasemen Usai Menang Tipis 1-0 Atas Leicester City
• Bayar Pakai Doa Bila Berbuka Puasa di Kedai Ini
• Pengurus Masjid Luar Batang Juga Gelar Sahur Bersama
Hal itu agar memungkinkan dibangunnya sebuah taman peringatan Bom Bali I 2002.
Namun kesepakatan ini belum final.
Penjualan Situs Sari Club
- Pemilik tanah Sari Club menginginkan kompensasi atas kerugian peluang usaha yang ditanggungnya dalam penjualan situs itu.
- Seorang juru bicara untuk Asosiasi Taman Perdamaian Bali mengatakan dia kecewa dan "tidak optimis.
- Situs tetap kosong selama hampir 17 tahun sejak bom mobil menewaskan 202 orang
• Live Streaming MNCTV Sedang Berlangsung Manchester City Vs Leicester City
• Bintaldam Jaya Berikan Ceramah Bintal Kepada Anggota Kodim Jakarta Timur
• Thailand Terancam Batal Jadi Tuan Rumah Putaran Final Piala Asia U-23 2020, Ini Penyebabnya
Keputusan untuk menjual lahan dengan harga $ 4,9 juta atau setara Rp 49 miliar itu berhasil dicapai setelah dilakukan pertemuan dengan anggota Asosiasi Taman Perdamaian Bali, yang berlangsung selama beberapa jam.
Keputusan ini belum final, mengingat pemilik lahan masih menghendaki kompensasi kerugian usaha yang terus ditanggungnya.
seorang juru bicara dari Asosiasi Taman Perdamaian Bali mengaku dirinya kecewa dan \'tidak optimistis\'.
Gubernur Bali Wayan Koster telah menawarkan kepada pemilik tanah Sari Club sebuah situs alternatif yang berlokasi sekitar 1,5 kilometer dari lokasi tragedi bom Bali.
Hal tersebut sebagai ganti dari lahan bekas Sari Club, yang kemudian akan dibebaskan untuk diubah menjadi sebuah taman peringatan.
Kesepakatan itu terjadi sebagai tawaran kompromi kepada Sukamto Tjia, yang telah memiliki lahan di Kuta itu sejak 1997.
Dia mengatakan dirinya sudah lama bersikap terbuka untuk menjual tanah yang sekarang kosong kepada Asosiasi Taman Perdamaian Bali.
Diketahui, asosiasi tersebut merupakan sebuah organisasi yang bermarkas di Australia yang mewakili para penyintas tragedi Bom Bali tahun 2002.