Fintech
Perusahaan Fintech Akan Manfaatkan Momen Bulan Ramadan dan Lebaran
Perusahaan Fintech Akan Manfaatkan Momen Bulan Ramadan dan Lebaran untuk Penyaluran Pinjaman.
Modalku telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 5,86 triliun ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini, volume pinjaman Akselaran diprediksi malah akan turun.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Bulan Ramadan dan Lebaran bakal dimanfaatkan oleh perusahaan fintech peer to peer lending.
Perusahaan fintech saat momen Lebaran dan Ramadan ini untuk menggenjot penyaluran pinjaman.
Permintaan pinjaman di momen tersebut diperkirakan akan sama seperti tahun lalu.
Co Founder dan CEO Modalku, Reynold Wijaya, mengatakan, permintaan dana saat momen seperti ini pasti tinggi.
• Memperingati Hari Buruh: May Day Atau Mayday, Dua Kata Berbeda Arti
Ini lantaran pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mempersiapkan diri memenuhi kebutuhan permintaan dari konsumen yang biasanya meningkat saat Ramadan maupun Hari Raya.
"Iya biasanya menjelang akan cukup banyak. Tahun lalu ada kenaikan pinjaman menjelang bulan Ramadan," kata Reynold, kepada Kontan, Rabu (30/4/2019).
Reynold mengatakan,"Untuk persentasenya kurang tahu. Tapi April lalu ada peningkatan cukup tinggi dibanding Maret."
• Tagihan Kartu Kredit Bikin Pusing, Coba 6 Cara Agar Tidak Terjerat Tagihan Kartu Kredit
Modalku telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 5,86 triliun ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Khusus ke UMKM di Indonesia, penyaluran pinjaman mencapai Rp 3,5 triliun.
Jumlah tersebut terhitung sejak Modalku beroperasi pada Januari 2016.
Pada kuartal I 2019, Modalku telah menyalurkan 359.654 pinjaman di Asia Tenggara dengan tingkat default (gagal bayar) 0,71 persen.
• Presiden dan Demokrat Sepakat Anggaran Infrastruktur untuk Jalan Hingga Jaringan Listrik
Sedangkan pada kuartal IV 2018, Modalku menyalurkan 85.547 pinjaman dengan dengan tingkat gagal bayar sebesar 0,74 persen.
Non perfoming loan (NPL) Modalku hingga saat ini berada di angka 0,83 persen.
Angka tersebut total keseluruhan pinjaman yang telah disalurkan melalui platform Modalku dan Funding Societies di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Angka tersebut masih stabil hingga saat ini.
Adapun strategi Modalku ke depan untuk menekan NPL yakni dengan melakukan responsible lending.
Untuk target pembiayaan hingga semester I 2019, Reynold menyatakan tidak ada strategi khusus.
• Efisiensi Waktu, Sekarang Proses Lamaran Kerja Bisa Diproses Pakai Kecerdasan Buatan
Namun ia berharap menjelang bulan suci Ramadan, Modalku bisa menjaga momentum.
Berbeda dengan Modalku, menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini, volume pinjaman Akselaran diprediksi malah akan turun.
"Untuk Akseleran, berhubung kami main di pinjaman usaha (UKM), tidak terlalu banyak efek puasa dan Lebaran," kata kata CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan, kepada Kontan.co.id.
Ivan mengatakan,"Tahun lalu, juga begitu. Justru mendekati Lebaran dan selama libur Lebaran, volume pinjaman akan turun karena usaha-usaha juga libur."
• Daftar Tarif Baru Ojek Online yang Berlaku Mulai Hari Ini
Akseleran telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 400 miliar ke usaha kecil, dan menengah (UKM) di Indonesia hingga kuartal I 2019.
Secara kumulatif, khusus di kuartal I 2019 total dana yang disalurkan sekitar Rp 170 miliar.
Di kuartal I 2019, Akseleran juga telah mencapai 200 pinjaman dengan tingkat NPL di akhir Maret 2019 sebesar 0,37 persen, turun dari 0,44 persen di Februari 2019.
Namun, di bulan April 2019, NPL meningkat menjadi 0,8 persen.
Kenaikan terjadi karena ada satu pinjaman cukup besar yang menjadi NPL di akhir April 2019 lalu.
• Produk Anda Ingin Viral? Ada 5 Cara yang Bisa Ditiru Agar Produk Anda Jadi Viral
Namun demikian Akseleran telah mengambil upaya yang diperlukan bersama debitur terkait.
Targetnya dalam satu bulan-dua bulan ke depan, NPL Akseleran akan turun lagi ke angka sekitar 0,5 persen dari total penyaluran pinjaman.
Untuk menekan NPL, Akseleran akan melakukan assesment kredit yang ketat, collection strategy yang efektif, dan penggunaan asuransi kredit.
Tahun ini, Akseleran menargetkan pembiayaan sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun.
Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Tumbur Pardede, mengatakan, tahun lalu sebelum bulan puasa atau Mei 2018, jumlah akumulasi penyaluran pinjaman fintech meningkat 13,65 persen.
Selama bulan puasa atau Juni 2018, jumlah akumulasi penyaluran pinjaman meningkat 24,03 persen.
Setelah puasa atau Juli 2018, penyaluran pinjaman fintech meningkat 20,55 persen.
"Untuk tahun ini 2019, kami memperkirakan kenaikannya melebihi dari tahun lalu seiring bertambahnya jumlah penyelenggara peer to peer (P2P) lending P2P dan meningkatnya pemahaman masyarakat ttg kehadiran platform P2P," kata Tumbur.
Tahun lalu, total penyaluran pinjaman fintech lending sekitar Rp 20 triliun.
Untuk tahun 2019, Tumbur menargetkan tumbuh dua kali lipat menjadi sekitar Rp 40 triliun.
• Persaingan di Dunia Digital, Pegadaian Bakal Kolaborasi dengan Perusahaan Fintech
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Fintech bersiap menggenjot penyaluran pinjaman menjelang Ramadan dan Lebaran