Deputi Penindakan Bakal Dipulangkan ke Polri, IPW Sebut Pimpinan KPK Seperti Anak Kos
DEPUTI Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Firli rencananya bakal dikembalikan ke institusi asalnya, Korps Bhayangkara alias Polri.
Di poster lain menuliskan narasi yang mengajak untuk tidak mempercayai kinerja Wadah Pegawai (WP) KPK periode 2018-2020.
Diduga, kelompok pegawai yang melayangkan protes itu berasal dari penyidik Polri. Dugaan itu merujuk pada narasi yang dituangkan dalam surat terbuka sebanyak 6 lembar.
Dalam surat yang tidak jelas siapa inisiatornya itu, membeberkan sejumlah indikator yang menjadi alasan bahwa pelantikan 21 penyidik internal melanggar aturan.
• Farhat Abbas Bakal Polisikan Prabowo-Sandi karena Klaim Menang Pilpres 2019
Pertama, karena adanya pertemuan terbatas antara kelompok penyelidik dan penyidik senior yang ditengarai difasilitasi WP KPK.
Pertemuan itu dituding sebagai wadah penyidik dan pegawai senior untuk menyampaikan pesan kepada penyelidik yang akan naik ke penyidik, agar berani bersuara mengimbangi penyidik Polri.
”Perpindahan penyelidik menjadi penyidik tersebut adalah politis untuk menghilangkan ketergantungan dari penyidik sumber Polri,” tulis surat tersebut.
• Anies Baswedan Tegaskan Rumah NJOP di Bawah Rp 1 Miliar Tetap Bebas Pajak
Selain dianggap sebagai upaya untuk melemahkan kekuatan penyidik Polri, isi surat itu juga menuding pelantikan penyidik internal adalah skenario membendung masuknya penyidik senior Polri menjadi ketua satgas di KPK.
Sementara, Indonesia Police Watch (IPW) menanggapi soal rencana pengembalian Deputi Penindakan Irjen Firli ke Mabes Polri.
Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, hal tersebut adalah gambaran bahwa lembaga anti-rasuah itu kini penuh intrik dan manuver politik, serta semakin membuka front terhadap kepolisian.
• Lelah Berjuang, Korban Penipuan First Travel Berniat Mengemis ke Negara Kaya Agar Bisa Umrah
Neta S Pane menyebut pengembalian anggota Polri dari KPK ke institusi asalnya adalah hal yang biasa, jika tidak ada insiden.
Namun, rencana pengembalian Deputi Penindakan KPK ke Polri kali ini terkesan sarat kepentingan pihak tertentu, mengingat sebelumnya ada manuver dan gejolak di internal KPK.
"Ini sangat tidak sehat dan terkesan pimpinan KPK kalah oleh manuver pihak tertentu di internal KPK," ucapnya, Selasa (30/4/2019).
• Putri Amien Rais Sempat Sebut Ratna Sarumpaet Korban Penganiayaan, Ini Dua Kesimpulan Tompi
"Para pimpinan KPK seperti anak kos yang tidak mengakar di KPK, padahal para pimpinan KPK dipilih dari hasil seleksi yang ketat dengan biaya negara," sambungnya.
Neta S Pane menilai, dengan adanya kasus ini, KPK terkesan sudah menjadi 'kerajaan' bagi pihak tertentu, yang mana menurutnya ini sangat berbahaya bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.
Sebelum adanya rencana pengembalian Deputi Penindakan itu, IPW menyebut di KPK muncul kasus surat terbuka yang ditandatangani sejumlah orang.
• Integritasnya Dipertanyakan Rocky Gerung, Ratna Sarumpaet: Dia Tidak Tahu Apa yang Terjadi pada Saya