Ustadz Adi Hidayat Ungkap Nasib Orang yang Jadikan Ulama Bahan Tertawaan dengan Menyebut Adisomad

Ucapan Adisomad itu, dengan ditambahi sebutan, Le, yang mengacu pada panggilan nama lawan bicaranya itu, mengundang tertawa.

YouTube
Ustadz Adi Hidayat bagikan kisah nyata orang yang jadi pengolok-olok ulama. 

Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan, upaya yang diduga sebagai pelecehan kepada Ustadz Abdul Somad (UAS) dengan maksud menjadikan sosok itu sebagai bahan tertawaan tidak perlu dibalas dengan celaan.

"Dari merek sepatu jadi Adisomad, tidak usah dibalas, kita doakan dengan yang baik-baik," kata Ustadz Adi Hidayat, terkait upaya untuk menjadikan Ustadz Abdul Somad bahan tertawaan.

Memang, dalam sebuah acara komedi, ucapan Adisomad itu, dengan ditambahi sebutan, Le, yang mengacu pada panggilan nama lawan bicaranya itu, mengundang tertawa.

Banyak sekali penonton yang kemudian tertawa terpingkal-pingkal dengan adanya kata tersebut terlontar dari sosok komedian tersebut.

Lantas, bagaimana reaksi sahabat Ustadz Abdul Somad, seperti di antaranya ditunjukkan oleh Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat dan sejumlah kalangan memang bereaksi dengan adanya upaya untuk menjatuhkan kehormatan Ustadz Abdul Somad seperti diduga dilakukan dalam acara lawak itu.

Ustadz Abdul Somad dan Aa Gym Jelaskan Hukum Orang yang Suka Melakukan Kecurangan

Menurut Ustadz Adi Hidayat, tindakan yang dilakukan oleh seorang tokoh komedi itu bisa menjadi sebuah tanda kehancuran yang akan menimpa karier orang tersebut.

Apalagi, tanpa menyebutkan namanya, orang tersebut cenderung tidak menyesali perbuatannya yang dengan sengaja menertawakan bahkan kasus istrinya telah dilaporkan ke polisi.

Terkait dengan tindakan itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, dirinya tidak peduli kalau ada yang main-main dengan ulama.

"Biar saja, tidak usah dibalas dengan celaan lagi."

"Kita balas saja dengan mendoakan yang baik-baik," katanya.

Namun, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, ketika lisan sudah mulai tajam kepada ulama, maka awal kehancuran akan tiba.

"Ketika lisan Anda sudah mulai tajam kepada ulama, maka itu awal kehancuran Anda dalam kehidupan dunia."

"Ketika lisan Anda mulai tajam kepada ulama apakah penghinaan, apakah pelecehan, maka itu awal kehancuran Anda dalam urusan dunia."

Ustadz Adi Hidayat menyatakan, ada jalan keluarnya.

"Ada tobat, ada yang istidraj."

Menurut Ustadz Adi Hidayat, bisa saja orang itu akan bertobat, tapi bisa saja sebaliknya, dia akan tenggelam dalam perbuatan itu terus.

Setelah hinaan diduga dilakukan istrinya terhadap sosok calon presiden (capres), maka komedian itu bertindak seolah menyesal bahkan membuat postingan di media sosial.

Banyak yang menyaksikan tayangan itu, tapi ternyata, banyak yang kembali kecele soalnya tayangan itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa dia sebenarnya sedang berbahagia karena jumlah subscriber mencapai 1 juta orang.

"Ingat pesan saya, ketika orang sudah tajam lisannya kepada ulama, maka itulah awal kehancuran Anda dalam kehidupan dunia."

"Ketika lisan Anda sudah mulai tajam kepada ulama, penghinaankah, pelecehankah, maka itu awal dari kehancuran."

"Jadi bisa saja, dia tobat, bisa istidraj."

"Dia terhempas dalam keburukan-keburukannya dan menambah dosa-dosanya," katanya.

Jauh sebelum ini, pelecehan juga kerap menghampiri dunia lelucon, saat agama ikut dijadikan sebagai bahan tertawaan.

Roy Suryo Ungkap Cara Membuktikan Instagram Istri Andre Taulany Diretas atau Tidak

Andre Taulany Klarifikasi di YouTube, Lihat Aktingnya Sambil Menangis Dapat Komentar dari Temannya

Sejumlah komedian akhirnya memilih mundur dari dunia ini karena mendapatkan banyak protes keras.

Protes yang dialami oleh sosok yang menjadikan Ustadz Abdul Somad sebagai bahan tertawaan juga dilakukan oleh banyak kalangan, khususnya terkait dengan lelucon yang dilakukan itu.

"Adisomad, Le," kata sosok itu.

Adisomad yang dimaksudkan sebenarnya adalah sebuah merek sepatu, yang kebetulan sedang dibicarakan dalam acara komedi tersebut.

Sementara itu, Ustadz Abdul Somad tidak mengambil pusing terhadap hinaan dan pelecehan yang dilakukan sebagian kalangan, termasuk diplesetkan sebagai merek sepatu itu.

Meski, Ustadz Abdul Somad tampak tidak bisa menerima sejumlah fitnah yang dilontarkan terhadap dirinya yang disampaikan sebagian kalangan.

Dalam sejumlah kesempatan ceramahnya, Ustadz Abdul Somad juga sempat memberikan curahan hatinya pada sosok guru yang dihormatinya.

Dia kemudian mendapatkan nasihat yang sangat berharga.

"Manusia itu tidak akan bebas dari lisan orang lain," katanya.

Di samping itu, Ustadz Abdul Somad meyakini bahwa mereka yang melakukan ujaran kebencian memang meningkat.

Mereka yang menghalangi dirinya untuk ceramah di sejumlah lokasi juga bertambah.

"Jadi, mereka itu haters, katanya, tapi tentunya, lovers juga bertambah banyak," katanya, sambil tersenyum.

Tidak apa-apa, kata Ustadz Abdul Somad, dirinya diusir-usir oleh sebagian pihak.

"Mereka takut, suara Ustadz Abdul Somad bisa membuat mereka terganggu," katanya.

Soalnya, kata Ustadz Abdul Somad, dirinya bisa dianggap membuat para pemilih tidak akan memilih sosok yang dianggap tidak pantas dipilih itu.

"Tidak apa-apa, tapi ceramah saya akan di-share, jadi yang menyaksikan jauh lebih banyak," katanya.

Dalam sebuah postingan karena duka cita telah ditinggal oleh sahabatnya, Ustadz Abdul Somad memberikan sejumlah ungkapan yang terkandung makna yang dalam.

Tahun 1996, kami satu kelas di jurusan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, IAIN Susqo Pekanbaru Riau.

Kalau dia datang, semua tahu; knalpot Force One nya "dikhitan", pakai sepatu boot

"Mat, yuk sarapan," ajaknya selalu.

Pagi sarapan bersama, makan lontong, minum susu, pesanan khasnya.

Selama berkawan, dia terus yang bayar.

Kami selalu duduk berdekatan.

Pernah, Bu Zulhiddah hampir melempar kami dengan penghapus.

1997 kami berpisah, 2008 bersua kembali.

Tahun lalu ia undang saya Tabligh Akbar, dia sudah jadi Kades. Terakhir, 40 hari yang lalu ia datang takziyah almarhumah Emak.

Aku menangis, karena masih dalam penjara dunia, engkau sudah lepas kawan. Kami masih terbelenggu tipu-tipu, pengkhianatan, fitnah dan caci maki hanya karena urusan lambung.

Semoga Allah ampuni segala salahmu, Muhammad Ali. Engkau termasuk sahabat terbaik.

Muhammad Ali bin H. Sani
Wafat hari ini di Pekanbaru,
24 Sya'ban 1440
29 April 2019

Dalam postingan di Instagram, Ustadz Abdul Somad memang secara tulus memilih jalan dakwah bahkan jalan itu dianggap sebagai keistimewaan oleh Habib Novel Alaydrus.

"I love you, UAS, we love you," kata Habib Novel Alaydrus.

Secara tulus, Habib Novel Alaydrus memberikan ucapan selamat kepada Ustadz Abdul Somad karena ceramahnya selalu meledak dengan dihadiri oleh banyak jamaah.

Dia secara terus terang menyatakan, iri dengan apa yang dialami oleh Ustadz Abdul Somad karena kegiatan dakwahnya mendapatkan banyak sekali hadangan dari sejumlah pihak.

Peristiwa itu mengingatkan dia pada sosok Nabi Muhammad SAW, yang selalu mendapatkan banyak kesulitan dan tindakan tidak menyenangkan dari banyak kalangan yang menolak dirinya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved