Ini Kata Professor Kedokteran Soal Efek Imunisasi Berlebihan, dan Imunisasi Tidak Lengkap
Ini Kata Professor Kedokteran Soal Lebih Baik Mana, Imunisasi Berlebihan, Atau Tidak Lengkap
Penulis: |
Daftar Hoax Imunisasi
Sementara itu, Hoax di bidang kesehatan ternyata beredar begitu cepat, dan banyak membuat orangtua salah mengambil langkah terkait imunisasi.
Pada dasarnya Imunisasi dibuat untuk mencegah penyakit yang berbahaya, tetapi beberapa hoax justru menyebut kebalikannya.
Penyakit yang ada vaksinnya pasti berisiko menular, menimbulkan kecacatan dan kematian.
• Cipinang Melayu Banjir Lagi Setinggi 30 Sentimeter
• Ini Tuntutan KSPI kepada Pemerintah Saat Peringatan Hari Buruh Besok, Prabowo Bakal Berorasi
• Untuk Emak-Emak, Ini Daftar Hoax Soal Imunisasi yang Patut Diwaspadai dan Tak Perlu Percaya
Bila ‘termakan’ hoaks soal imunisasi, taruhannya kecacatan atau meninggal. Tentu hal itu tidak diinginkan.
Prof Dr dr Soedjatmiko SpA(K) MSi mengatakan, imunisasi berperan penting untuk melindungi bayi dan anak dari berbagai penyakit karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak agar mampu melawan penyakit-penyakit menular yang berbahaya.
Anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap berpotensi tidak memiliki kekebalan yang spesifik terhadap suatu penyakit sehingga dapat menyebabkan sakit berat, cacat, bahkan meninggal.
“Penyakit yang dilakukan imunisasi pasti berbahaya. Kalau penyakit ‘biasa-biasa’ saja tidak perlu dilakukan imunisasi,”
• Kelakuan Emak-Emak di Rumah Ternyata Bikin Ekonomi Indonesia Membaik Sepanjang 2018
• Arumi Bachsin Akui Masih Grogi Parah Bicara di Depan Pejabat, Inilah Momen Arumi Grogi Saat Pidato
• Keponakan Della Perez Minta Foto Bareng, Vanesha Prescilla Malah Buang Muka
Mau tahu cara kerja vaksin, simak dibawah ini :
Prof Soedjatmiko saat mejadi pembicara dengan tema Imunisasi Lengkap dan Nutrisi Tepat Untuk Mendukung Indonesia Sehat yang didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) & Nestle di Restaurant Suasana, Senin (22/4/2019).
Beberapa berita hoax yang berkaitan dengan imunisasi yakni menyebabkan autis, menyebabkan kelumpuhan, mengandung racun, tidak bermanfaat, sampai halal tidaknya vaksin tersebut.
Orangtua yang ragu atau menolak imunisasi disebabkan karena beberapa isu salah yang disebarkan oleh bukan praktisi/ahli imunisasi.
Kebanyakan info-info tidak benar tersebut bersumber dari pendapat pribadi baik dari dalam negeri atau luar negeri.
• Sempat Viral, Della Perez Minta Maaf ke Vanesha Prescilla
• VIDEO: Bella Shofie Mundur dari Dunia Hiburan, Ingin Fokus di Fesyen
• Cipinang Melayu Banjir Lagi Setinggi 30 Sentimeter
Kebanyakan berdasarkan asumsi-asumsi sebelum tahun 2000an yang sangat berbeda dengan hasil penelitian ilmiah terbaru tahun 2002-2019.
Prof Soedjatmiko mencontohkan vaksin MMR dan thimerosal yang terkena info tidak benar bahwa menyebabkan autis.
penelitian ilmiah menyimpulkan bahwa vaksin MMR dan thimerosal tidak terbukti mengakibatkan autism.