Pemilu 2019

Tepis Isu KPU Curang, Mahfud MD Sebut dari Setiap 2.500 TPS, Cuma Satu yang Salah Input Data C1

Mahfud MD menegaskan, kekeliruan input data form C1 ke Situng KPU, tidak cuma terjadi pada satu pasangan calon presiden dan wakil presiden saja.

tribunnews.com
Mahfud MD 

"Karena keterbukaan itu, maka kekeliruan itu diketahui. Dengan demikian, ini bagian dari keterbukaan dan transparansi kami sebagai penyelenggara pemilu," cetus komisioner KPU Viryan Azis.

Sementara, anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengaku pihaknya sudah pernah mengingatkan KPU soal potensi kekeliruan input form C1 ke Sistem Informasi Perhitungan (Situng) KPU dari beberapa TPS.

Meski tak menjelaskan secara rinci, Bagja menyebut, Bawaslu sempat menemukan masalah dalam Situng. Bahkan, masalah ini terjadi tidak hanya sekali atau dua kali.

Lelah Berjuang, Korban Penipuan First Travel Berniat Mengemis ke Negara Kaya Agar Bisa Umrah

"Masalah Situng sudah kita ingatkan KPU. Situng agak trouble dalam beberapa kali kan," ucap Bagja di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).

Bawaslu juga sudah memberi peringatan lewat surat ke KPU, agar memperhatikan betul proses Situng ini, dan merancang antisipasi.

Sebab, persoalan Situng menjadi isu yang cukup sensitif karena menyangkut perolehan suara di Pemilu.

Anies Baswedan Tegaskan Rumah NJOP di Bawah Rp 1 Miliar Tetap Bebas Pajak

"Kita sudah kasih surat ke KPU agar hati-hati, karena ini perosoalannya sangat sensitif," katanya.

Sebelumnya, Komisioner KPU Viryan Aziz sudah menegaskan pihaknya tidak mungkin membuat kecurangan secara sistematis, karena terjadi kesalahan penginputan data Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) dengan data salinan lembar C1.

"Ada saksi, ada pengawas TPS, masih juga terjadi kekeliruan. Maknanya adalah tidak mungkin KPU bisa melakukan kecurangan secara sistematis, dibuat secara sengaja, kecuali misalnya ada oknum yang bersekongkol," kata Viryan.

"Misalnya mengenai keliru memasukkan data C1, terus sebagian masyarakat yang mengkritisi situng C1, itu kan tahunya setelah melihat hasil scan C1," imbuhnya. (Danang Triatmojo)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved