Musisi Hijrah
Cerita Ustadz Derry Sulaiman Bertemu Teman Band Metal, Nyanyi 3 Menit, Khotbahnya Setengah Jam
Ketika melintas di Pulomas, Jakarta Timur, Derry Sulaiman melihat pertunjukkan musik metal. Ia mampir dan kemudian diminta teman-temannya bernyanyi.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Setelah rambut gimbalnya dicukur habis, semua gitarnya dijual, seluruh isi studionya habis dan diberikan ke banyak orang, Deri Guswan Pasmona (40) berganti nama menjadi Derry Sulaiman.
Dari pemain gitar band metal ternama Betrayer yang begitu dekat dengan panggung hingar-bingar, Derry Sulaiman kini memakai sorban dan gamis. Ia juga tidak lagi bermain gitar.
"Sekarang orang lebih mengenal saya sebagai pendakwah daripada pemusik," kata Ustadz Derry Sulaiman berbincang di Neigh.Bor Coffee Spot, Jalan HOS Tjokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).

Disela mengenalkan single religi terbarunya berjudul Dunia Sementara Akhirat Selamanya (DSAS) 2, Ustadz Derry Sulaiman teringat pada pertemuannya dengan teman-teman lawas sesama musisi band metal.
Suatu hari, Ustadz Derry Sulaiman tanpa sengaja melintas di Pulomas, Jakarta Timur, dan melihat ada pertunjukkan band-band metal lawas di daerah tersebut.
Di acara metal lawas itu, Ustadz Derry Sulaiman melihat band metal seperti Purgatory, Siksa Kubur, hingga Death Vomit tampil sebagai bintangnya. "Mereka masih metal aja," pikir Derry Sulaiman.
• Selain Derry Sulaiman, Para Musisi Ini Juga Meninggalkan Panggung dan Berhijrah
Seketika, ia menghubungi rekannya yang juga penabuh drum Purgatory. "Saya mampir sebentar. Eh, saya malah disuruh nyanyi. Artinya, saya masih diterima di kalangan mereka," cerita Derry Sulaiman.
Tawaran bernyanyi di pertunjukan band metal lawas itu diterimanya. "Saya nyanyi tiga menit aja, tetapi setengah jam saya khotbah.Hehehe. Anak metal itu juga mau masuk surga lho," ujarnya tertawa.
Tidak lupa, Ustadz Derry Sulaiman menitipkan pesan ke para personel band metal lawas yang satu angkatan dengannya itu supaya segera hijrah. Mereka menganguk-angguk tanda setuju.
"Musik boleh metal, asal salat jangan ditinggal. Musik boleh tetap rock n roll, namun salat jangan molor," begitu pesan Ustadz Derry Sulaiman ke para rekan sejawatnya dulu.