Tip Otomotif

Awas Terserang Microsleep saat Berkendara Jarak Jauh, Begini Cara Antisipasinya

Supaya tidak mengalami masalah, hal yang paling penting dalam berkendara jarak jauh adalah tubuh pengemudi harus selalu dalam kondisi normal.

Editor: Fred Mahatma TIS
IndonesiAutosBlog
ILUSTRASI Berkendara jarak jauh 

Mengantuk dapat menyebabkan Microsleep, yaitu keadaan yang paling sering terjadi saat berkendara jarak jauh.

BEPERGIAN ke luar kota bersama keluarga menggunakan mobil pribadi tentu menyenangkan. Apalagi jika tujuannya ke lokasi-lokasi wisata yang belum pernah dikunjungi. Tentu seluruh keluarga sangat bersemangat  menjalaninya.

Sebelum berangkat, tentu banyak hal yang mesti disiapkan. Tak terkecuali kondisi tubuh si pengemudi atau anggota keluarga yang akan 'jadi sopir' selama perjalanan tersebut.

Supaya tidak mengalami masalah, hal yang paling penting adalah tubuh sang pengemudi harus selalu dalam kondisi normal.

Untuk Pemilik Mobil Matik, Jangan Lupa Ganti Oli Transmisi jika Tak Mau Alami Ini

Jimny Anyar Tertangkap Kamera Lagi Ngisi Bensin, PT SIS: Itu Bukan Unit Punya Kita, Mungkin Importir

Daniel Bramantyo, dokter lulusan pendidikan kedokteran di Universitas YARSI yang turut serta dalam acara fun drive yang diselenggarakan oleh Chevrolet Indonesia beberapa waktu lalu memberikan beberapa tip untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dalam berkendara.

Tip otomotif dalam berkendara yang diberikan Daniel Bramantyo, seperti dikutip Wartakotalive.com dari Kompas.com adalah sebagai berikut:

1. Tidur Cukup

Berkendara mobil dengan jarak jauh diperlukan kondisi tubuh yang fit agar tidak mudah lelah.

Kurangnya istirahat dapat memengaruhi konsentrasi pengemudi saat berkendara sehingga dapat membahayakan pengemudi dan penumpang.

Faktor kesiapan fisik juga merupakan salah satu penyumbang penyebab kecelakaan dan mungkin terjadi di malam hari.

Pada malam hari, tantangan berkendara tidak hanya faktor kelelahan, namun juga mengantuk.

Mengantuk dapat menyebabkan Microsleep, yaitu keadaan yang paling sering terjadi saat berkendara jarak jauh.

Microsleep atau tidur mikro sendiri merupakan suatu kondisi di mana tubuh mengalami fase tidur dalam jangka pendek sekitar 30 detik.

Microsleep sendiri menjadi salah satu penyebab seringnya kecelakaan mobil terjadi.

2. Asupan makanan

Asupan makanan untuk pengemudi harus di perhatikan. Persiapkan cemilan seperti buah, sayuran, atau jus.

Selain itu, makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan gas termasuk nasi putih, pasta, sereal, dan roti, menjadi daftar yang wajib dihindari saat berkendara jarak jauh.

Sebaiknya pengemudi juga mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti makanan yang mengandung kacang-kacangan, gandum, serta susu agar tidak menimbulkan kantuk.

KEMACETAN di ruas Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor. Kemacetan yang parah dapat meningkatkan kelelahan pengemudi. Maka, dianjurkan sebelum berkendara jarak jauh, persiapan untuk kebugaran tubuh tidak ditinggalkan.
KEMACETAN di ruas Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor. Kemacetan yang parah dapat meningkatkan kelelahan pengemudi. Maka, dianjurkan sebelum berkendara jarak jauh, persiapan untuk kebugaran tubuh tidak ditinggalkan. (KompasOtomotif)

3. Cegah dehidrasi, minum air putih

Siapkan air putih selama perjalanan agar tidak terjadi dehidrasi saat berkendara. Sebuah studi mengatakan pengemudi yang cukup terhidrasi akan lebih fokus dan lebih mahir dalam berkendara.

Selain itu, penting untuk membatasi minum minuman berkafein (seperti kopi, soda dan teh), minuman dengan kadar gula tinggi (kemasan) serta hindari minuman berenergi dan beralkohol saat mengemudi.

Di bawah pengaruh minuman keras, kinerja otak tidak bisa maksimal.

Meski tergantung jumlah yang dikonsumsi, efek alkohol pada otak dapat menyebabkan seseorang lebih sulit memperkirakan, lambat bereaksi dan mengalami penurunan kemampuan visual.

Maka, mengemudikan kendaraan di bawah pengaruh minuman keras merupakan tindakan kriminal.

Selain membahayakan diri sendiri, dapat membahayakan nyawa pengguna jalan lain.

4. Waktu berkendara 

Waktu berkendara dapat mempengaruhi tingkat kelelahan pengemudi, maka dari itu, pengemudi perlu memilih waktu berkendara yang tepat.

Ketika berkendara pada pagi hari, terkadang kita berada di posisi melawan sinar matahari dan sinar tersebut juga dapat mempercepat tingkat kelelahan kala berkendara.

Namun berkendara saat malam hari juga memiliki dampak pada kelelahan fisik.

Misalnya saja akibat efek pencahayaan dari lampu jalanan ataupun lampu mobil dan juga dalam kondisi cuaca sedang hujan yang dapat mengakibatkan kondisi fisik jadi lebih tegang, sehingga tubuh semakin cepat lelah.

ILUSTRASI Posisi duduk yang baik saat berkendara jarak jauh.
ILUSTRASI Posisi duduk yang baik saat berkendara jarak jauh. (Nissan Indonesia)

5. Kenyamanan posisi duduk

Posisi duduk yang nyaman saat berkendara adalah salah satu yang menjadi perhatian untuk meminimalisir tingkat kelelahan.

Posisi duduk yang paling dikerekomendasikan adalah posisi duduk yang baik, yaitu posisi tegak 90 derajat. (Aditya Maulana)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved