Uber Membayar Google Rp 820 Miliar, Ini Penjelasan Uber
Aplikasi transportasi online, Uber resmi mengajukan penawaran saham perdana (di AS lewat form pendaftaran S-1 dengan kode UBER.
Uber resmi mengajukan penawaran saham perdana.
Ada satu hal yang menarik yang diumbar Uber.
Membayar Google untuk penyediaan layanan Google Maps.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Aplikasi transportasi online, Uber resmi mengajukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di AS lewat form pendaftaran S-1 dengan kode saham UBER.
Dalam pengajuan IPO tersebut, ada satu hal yang menarik yang diumbar Uber.
Hal itu adalah biaya yang dihabiskan perusahaan ride-hailing asal AS tersebut untuk menghadirkan layanan navigasi di dalam aplikasinya.
• Kerja di Google dan Apple Tidak Perlu Bergelar Sarjana!
Uber mengklaim telah membayar Google untuk penyediaan layanan Google Maps di antarmuka aplikasi ride-hailing Uber sebesar 58 juta dollar AS atau sekitar Rp 820 miliar.
Uang ratusan miliar rupiah itu dibayarkan Uber secara bertahap selama tiga tahun, dari awal Januari 2016 hingga akhir Desember 2018.
Kerja sama Uber dan Google dimulai sejak bulan Oktober 2015, saat J Kim Fennel masih menjabat sebagai CEO Uber.
• Melihat Jadwal MRT Melalui Google Maps, Ada 3 Langkah Memakainya Fitur Ini
Lantas, mengapa Uber bayar Google sebanyak itu?
Layanan ride-hailing seperti Uber, Go-Jek, atau Grab, memang membutuhkan layanan pemetaan dan navigasi yang bisa diandalkan agar proses antar-jemput pelanggan bisa berjalan dengan optimal.
Dalam hal itu, Uber pun kemudian mengandalkan Google Maps.
"Kami sangat mengandalkan pihak ketiga untuk menyediakan software bagi produk kami, termasuk (mengandalkan) Google Maps yang memiliki peran penting untuk sisi fungsionalitas platform ride-hailing kami," sebut pihak Uber di dalam dokumen IPO.
• Ingin Investasi di Fintech P2P? Risiko Dibalik Melakukan Investasi di Perusahaan Fintech P2P
Dengan pemetaan Google Maps yang sudah digunakan di berbagai aplikasi dan dikenal andal, Uber rela membayar puluhan juta dollar AS demi menunjang layanannya.
Google yang juga memiliki saham sebesar lima persen di Uber pun memegang satu faktor kunci di balik operasional layanan ride-hailing ini.