Gempa Sulteng

Gempa di Sulteng Berpotensi Tsunami, Sutopo Purwo Nugroho: Gempa Terasa Kuat, Peringatan Waspada!

Gempa Sulteng berpotensi tsunami, Jumat (12/4/2019) dibenarkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Penulis: PanjiBaskhara | Editor: PanjiBaskhara
TribunJakarta/Nawir Arsyad Akbar
KEPALA Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho terkait pembaruan informasi gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). 

BENCANA gempa Sulteng berpotensi tsunami, Jumat (12/4/2019) dibenarkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Diketahui, kekuatan gempa Sulteng mencapai magnitudo 6,9 sekitar pukul 18.40 WIB, sehingga gempa Sulteng berpotensi tsunami.

Menurut Sutopo Purwo Nugroho, gempa Sulteng terasa di Kecamatan Banggai.

Selain itu juga, gempa Sulteng terasa kuat di Kota Palu hingga Kabupaten Morowali.

Berikut penjelasan Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya mengenai gempa di Sulteng:

BREAKING NEWS: Waspada! Gempa Magnitudo 6,9 di Sulteng Berpotensi Tsunami!

Sulawesi Tengah Diguncang Gempa, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami

VIDEO: Alat Pendeteksi Dini Tsunami Buoy Merah Putih Tidak Menarik untuk Pencuri dan Sulit Dirusak

 

Waktu:

Jumat, 12 April 2019 Pukul 18:40:49 WIB

Kekuatan: 6.9 SR

Garis Lintang: 1.90 LS

Garis Bujur : 122.54 BT

Kedalaman: 10 Km

Lokasi : Sulawesi, Indonesia

Keterangan:

85 km BaratDaya BANGGAIKEP-SULTENG

113 km BaratDaya BANGGAI-SULTENG

113 km TimurLaut MOROWALI-SULTENG

Kondisi Mutakhir:

- Gempa terasa kuat di Kota Palu sekitar 6 detik. Masyarakat panik dan keluar dari rumah.

- Gempa teras kuat di Kab. Luwu Timur sekitar 4 detik.

- Gempa berpotensi tsunami Kab. Morowali, (belum bisa dikontak).

BMKG menyatakan gempa berpotensi tsunami dengan status peringatan Waspada.

Artinya Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada pada status Waspada diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyrakat untuk menjauhi pantai dan sungai.

- Gempa terasa kuat di Kab. Banggai. Daerah yang berpotensi tsunami adalah di Kec. Toili,

Upaya:

Kalak BPBD Kab. Banggai telah mendapat rekomendasi dari BMKG setempat, bahwa masyarakat di Kec. Toili diminta untuk mengungsi.

Charity Concert K Pop Galang Dana Bantuan Untuk Korban Gempa Palu, Sigi dan Donggala

Diberitakan WartaKotaLive sebelumnya, gempa terjadi di Sulteng dengan kekuatan magnitude 6,9, sekitar 18.40 WIB, Jumat (12/4/2019).

Menurut akun twitter @InfoHumasBMKG, gempa Sulteng berpotensi tsunami.

Diketahui, lokasi gempa Sulteng berada di 85 Km Barat Data Bangga Ikep Sulteng dengan kedalaman 10 Km.

"#InfoGempa Magnitude: 6.9, 12-Apr-2019 Pkl. 18:40:49 WIB, Lokasi: 1.90 LS 122.54 BT (85 km BaratDaya BANGGAIKEP-SULTENG), Kedalaman: 10 Km, Potensi TSUNAMI utk dtrskn pd msyrkt #BMKG" tulis akun twitter @InfoHumasBMKG.

"Peringatan Dini Tsunami di SULTENG, Gempa Mag:6.9, 12-Apr-19 18:40:49WIB, Lok:1.90LS,122.54BT,Kdlmn:10Km::BMKG" tulis akun Twitter @InfoHumasBMKG.

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan menjadi gelap.

Benda-benda terlempar ke udara.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved