Pembunuhan di Kediri
3 Fakta Terbaru Seputar Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper di Blitar, Bawa Uang Banyak dan Motif Asmara
Penemuan mayat tanpa kepala dalam koper di Kediri yang belakangan diketahui seorang guru honorer menguak sejumlah fakta terbaru.
Berikut ini fakta terbaru mayat dalam koper tanpa kepala di Blitar! Korban bawa uang banyak hingga ada 3 motif dugaan.
Polisi mendalami tiga fakta terbaru seputar kasus temuan mayat tanpa kepala dalam koper di Kediri yang belakangan diketahui seorang guru honorer.
Warga Desa Karanggondang, Udanawu, Blitar, Jawa Timur digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki dalam koper tanpa kepala pada Rabu (3/4/2019).
Koper berwarna hitam tersebut tergeletak di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang yang merupakan jalur utama Blitar-Kediri.
Lakui-laki tersebut merupakan seorang guru honorer di SDN Banjarmlati Kediri bernama Budi Hartanto.
• Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper di Kediri, Ini Isi Chat WhatsApp Terakhir Korban dengan Temannya
Budi Hartanto ditemukan tewas mengenaskan tanpa busana.
Hingga saat ini Polda Jatim masih mengejar pelaku mutilasi.
Berikut ini fakta terbaru dirangkum yang dirangkum dari Surya.co.id, Kamis (4/4/2019).
1. Korban membawa uang banyak
Budi Hartanto diketahui meninggalkan rumah pada Selasa (2/4/2019) selepas maghrib.
Tujuan korban saat itu pergi ke warung kopinya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).
Korban pergi membawa uang dalam jumlah banyak serta laptop dan dua handphone miliknya.
Hal tersebut diungkapkan oleh pihak keluarga.
"Berapa uang yang dibawa ibunya tidak tahu, namun disebutnya banyak. Saat keluar korban juga membawa serta laptopnya," jelas Nasuha kepada SURYA.co.id, Kamis (4/4/2019).
Saat pamit pergi korban juga mengendarai sepeda motor yang saat ini tidak diketahui keberadaannya.
"Tidak biasanya korban bawa laptop, namun saat keluar naik motor, mobilnya ditinggal," tambahnya.
2. Ada luka sayatan
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, terdapat beberapa luka sayatan pada mayat Budi Hartanto (28) yang ditemukan di dalam koper yang tergeletak di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019) lalu.
"Tempat mayat dalam koper ditemukan beberapa sayatan dan bekas luka yang ditinggalkan," katanya Barung Mangera di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).
Luka sayatan tersebut menjadi bukti otentik sebagai rujukan penyidik Polda Jatim.
Polda Jatim terus melakukan identifikasi melalui luka sayatan tersebut.
"Saat ini, penyidik sedang mengidentifikasi untuk melihat apakah sayatan yang ditinggalkan itu berhubungan dengan lamanya waktu meninggalnya korban," lanjutnya.
Luka sayatan tersebut ada di beberapa bagian tubuh korban yakni di lengan dan kaki.
"Luka-luka yang teridentifikasi pada tubuh korban meliputi luka sayatan di bagian lengan," tandasnya.
3. Tiga motif dugaan
Hingga saat ini Polda Jatim masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Kabid Humas Polda Jatim,Kombespol Frans Barung Mangera, mengatakan sebelum pelaku utama pembunuhan tertangkap, pihaknya belum dapat memastikan motifnya.
"Kita belum tahu yang dipikirkan pelaku hingga tega memutilasi guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer itu," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis (4/4/2019).
Ia berjanji akan membeberkan penjelasan motif pembunuhan bila pelaku mutilasi sudah ditangkap.
Namun, Barung mengatakan saat ini ada tiga dugaan motif yang menjadi spekulasi banyak pihak.
Ketiga motif tersebut yakni asmara, dendam pribadi, dan ekonomi.
"Ada yang berspekulasi masalah asmara, masalah dendam, masalah ekonomi," lanjutnya.
Dugaan pembunuhan bermorif ekonomi, bagi Barung cukup logis lantaran beberapa benda milik korban hilang tak diketahui keberadaannya hingga saat ini.
"Karena beberapa barang seperti motor juga hilang," tandasnya.
Sebelumnya, mayat dalam koper tanpa kepada tersebut ditemukan oleh seorang warga bernama Imam.
• Polda Jatim Ambil Alih Kasus Mayat Tanpa Kepala dalam Koper, Pelaku Diduga Lebih dari Satu Orang
Saat itu, Imam tengah mencari rumput di pinggiran sungai.
Ia melihat koper yang tergeletak di pinggir sungai dan setelah didekati berisi mayat manusia.
Penemuan tersebut kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Selain berprofesi sebagai guru honorer, Budi Hartanto diketahui memiliki sejumlah bisnis yakni berjualan di GOR Jayabaya.
Selain itu, ia juga memiliki usaha jual beli HP dan dipercaya rekannya mengelola usaha bersama sewa rental mobil.
"Usahanya banyak karena anaknya kreatif," ujar Nasuha, paman korban.
Hasil visum di RS Bhayangkara Kediri menunjukkan posisi kepala korban terpenggal mulai dari pangkal leher.
Selain itu, korban juga mengalami luka akibat benda tajam di beberapa bagian tubuhnya.
Sebanyak 13 orang telah diperiksa sebagai saksi oleh pihak kepolisian.
Mereka yang dimintai keterangan oleh penyidik adalah orang-orang yang terbilang dekat dengan korban.
• Mayat Korban Mutilasi Tanpa Kepala di Kediri Diduga Terkait LGBT, Polisi Belum Mau Mengaitkannya
"Kami sudah mintai keterangan pada 13 orang, iya tadi ketambahan satu jadi 13 orang," kata Kombespol Frans Barung Mangera saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).
Kasus mutilasi tersebut saat ini ditangani oleh tim gabungan Polres Blitar Kota dan Polres Kediri Kota yang dibackup oleh Ditreskrimum Polda Jatim.