Tips Membangun Start Up dari Seorang CEO, Bisa Anda Tiru

Tips Membangun Start Up dari Seorang CEO dan Founder Vayner Media, Gary Vaynerchuk, Bisa Anda Tiru.

freepik
Ilustrasi perusahaan rintisan atau start up. 

Tips membangun start up dari seorang CEO dan Founder Vayner Media, Gary Vaynerchuk, bisa Anda tiru.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan rintisan atau start up di Indonesia terus tumbuh dan berkembang.

Di balik itu, ada pelaku dan penggerak usaha yang bertekad memberikan dampak positif serta perubahan nyata.

Mencermati kondisi terkini, CEO dan Founder Vayner Media, Gary Vaynerchuk, mengatakan, pada dasarnya setiap orang harus menggali sesuatu supaya bisa mendapatkan modal.

Indonesia Negara ke-6 Paling Terdampak Serangan Siber, Berikut Penjelasan dari Kaspersky Lab

Begitu pula halnya ketika mulai memutuskan menggarap sebuah bisnis, termasuk start up.

"Saya pikir ini lebih ke kesadaran diri, Anda harus mencari tahu dari mana anda ingin mendapatkan uang. Tidak selalu harus business to community, tetapi bisa saja dari keluarga kaya, dari bank," kata Gary dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurut Gary, ada banyak pilihan untuk mendapatkan modal ketika hendak memulai usaha, meskipun selama ini persoalan dana jadi penghambat.

Namun, Gary yakin semua bisa diatasi jika ada kemauan.

"Ini semua berkaitan dengan kesadaran diri. Investor terbaik ketika Anda 'mengencani' seseorang adalah yang bisa melengkapi diri Anda. Anda harus menemukan pasangan yang cocok dengan kriteria Anda," katanya.

Potensi Bisnis Lalat Menggiurkan, Rendria Labde Membangun Start Up Larva Lalat

Selain itu, untuk membangun start up, ada beberapa hal yang harus dimiliki serta dipahami genarasi milenial ketika memulai usaha dan kewirausahaan.

Misalnya, tidak perlu khawatir dengan pendapat orang lain, karena jika khawatir dengan itu seseorang akan berhenti melakukan sesuatu.

Lainnya adalah memiliki passion atau semangat.

"Kesalahan terbesar para milenial di Indonesia dan di dunia adalah mereka tidak punya passion. Saya menghabiskan 10 tahun untuk membangun sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain," katanya.

"Focus pada kemampuan internal Anda. Level kerja keras yang berarti akan sangat menyakitkan dan membutuhkan waktu yang lama," katanya.

Bisakah Perusahaan Mapan Tiru Manajemen Start Up? Ini Penjelasan Konsultan Independen

Di sisi lain, perlunya untuk menyemangati diri dalam melakukan sesuatu.

Sebab, tidak ada pilihan atau cara lain untuk melakukan itu jika tidak datang dari diri sendiri.

Gary menganalogikan, seseorang tidak akan punya pilihan ketika kehilangan seorang anak karena bencana gempa bumi.

Akibat bencana itu, juga merenggut rumahnya. Artinya, sesorang akan tetap menerima dan berurusan dengan itu.

"Anda tidak punya pilihan. Bagaimana misalnya orang kehilangan anaknya, terjadi gempa bumi dan rumahnya hilang? Anda tidak punya pilihan, Anda harus berurusan dengan hal tersebut," katanya.

"Saya sangat praktikal, saya sangat emosional mengenai bisnis. Ketika kalah, saya mengalah. Ketika harus mundur, saya akan mundur. Pesan saya untuk para milenial di luar sana, nikmati prosesnya!" kata Gary.

5 Perusahaan Paling Inovatif di Dunia, Apple Termasuk Perusahaan Paling Inovatif?

Investasi Logam Mulia, Ada Beberapa Hal Perlu Dicermati Sebelum Investasi Emas Batangan

Berita ini sudah diunggah di Kompas.com dengan judul Merintis "Startup", Ini yang Harus Diperhatikan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved