Hara Token: Memberikan Data dan Informasi Terkait Aktivitas Pertanian
Hara Token menyediakan platform pertukaran data atau data exchange di sektor pangan dan pertanian.
Data yang dimasukkan ada lima kategori, yaitu data umum terkait identitas petani, data geo-tagging-- terkait luas dan lokasi lahan--, produk yang ditanam, cuaca dan karakteristik tanah, serta data terkait harga dan transaksi.
• Sebelum Membeli Rumah Bersubsidi, Simak Kelebihan dan Kekurangan Rumah Bersubdisi
Setiap memasukkan data, petani akan mendapatkan imbalan berupa Hara Loyalty Poins.
Data yang dimasukkan petani ini akan dikonfirmasi kebenarannya oleh tim data qualifier.
Mereka akan memastikan data yang dimasukkan benar dan konsisten.
Atas pekerjaan ini, mereka mendapatkan Hara Token.
Hara Loyalty Poins dan token ini nantinya bisa ditukarkan di kios yang bekerja sama dengan Hara, baik dalam bentuk pulsa telekomunikasi atau kebutuhan rumah tangga.
Dengan kata lain, pengguna mendapatkan manfaat langsung dari aktivitas mereka di platform Hara.
• Melihat Jadwal MRT Melalui Google Maps, Ada 3 Langkah Memakainya Fitur Ini
Data yang masuk ke platform Hara ini kemudian dapat diakses oleh data buyer.
Pembeli data ini bisa perusahaan yang ingin mendapat gambaran besar industri pertanian di Indonesia, atau pihak asuransi dan perbankan yang ingin melakukan proses KYC (Know Your Customer) terhadap petani.
Saat ini, Hara mengaku mendapat sambutan bagus dari petani.
"Terhitung September kemarin, kami telah mengumpulkan sekitar 8.700 petani Indonesia, 343 kader pertanian, 7.320 lahan poligon di masing-masing 214 desa" kata Regi.
• Transaksi Industri Gaming di Indonesia Mencapai Rp 15 Triliun, Indonesia Peringkat ke-17
Hara juga berhasil membuka akses keuangan ke pihak petani.
"Kami pun berhasil mencairkan dana KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebanyak Rp 573 juta dengan repayment rate (total pengembalian kredit) mencapai 100 persen" kata Regi.
Bagi Regi, ini adalah awal menjanjikan dari Hara.
Ia pun menargetkan, pada tahun 2020 nanti, 2 juta petani Indonesia terhubung dan terbantu oleh data berdasarkan kebutuhan mereka, terutama finansial dan asuransi gagal panen.