Pilpres 2019
Adik Ungkap Latar Belakang Keluarga Prabowo: Dia Sudah Lima Kali Hampir Mati Bela Pancasila
WAKIL Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan latar belakang agama keluarganya yang beragam.
Untuk itu, dia bersama pasangannya, cawapres Sandiaga Uno, akan bertekad mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara.
"Karena itu kami bertekad untuk mempertahankan Pancasila sampai titik darah yang terakhir," tegasnya.
Prabowo Subianto juga bercerita sejak usia 18 tahun sudah mengikrarkan diri untuk menjadikan Pancasila terus membumi di Indonesia.
• Kapolda Jatim Tawarkan Ustaz Abdul Somad Naik Pesawat Pribadi Agar Segera Sampai di Sumut
Ia pun berjanji akan melawan siapa pun yang akan mengubah ideologi negara.
"Saya dari sejak18 tahun telah tanda tangan, sumpah untuk membela Negara Kesatauan Republik Indonesia bersasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945," tuturnya.
"Kalau ada yang mau mengubah ini, akan saya hadapi dengan semua kekuatan yang ada pada diri saya," tegasnya.
• Masih Sempat Isi Tausiah Meski Ibunya Wafat, Bupati Bangkalan Puji Ustaz Abdul Somad
Untuk menanamkan Pancasila ke generasi penerus, Prabowo Subianto menegaskan Pancasila harus masuk ke dalam ruang-ruang edukasi di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat menanggapi pertanyaan panelis dalam debat keempat Pilpres 2019 terkait tema ideologi.
"Kita harus memasukkan Pancasila ke dalam pendidikan-pendidikan dari kecil. Dari awal, dari usia dini, di taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, harus dimasukkan dalam edukasi, bukan indoktrinasi," ucap Prabowo Subianto.
• Ustaz Abdul Somad Ungkap Kronologi Kepergian Ibunya yang Dipanggil di Usia 71 Tahun
Dengan begitu, kata Prabowo Subianto, generasi penerus akan mengetahui bagaimana negara Indonesia dibentuk oleh founding fathers yang dipersatukan oleh Pancasila.
"Jadi generasi penerus harus mengerti dari mana datangnya Republik Indonesia," jelasnya.
Selanjutnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu mencontohkan edukasi Pancasila dalam menghadapi Pemilu 2019.
• Sebut Program Jokowi- Maruf Amin Kuno, Fadli Zon: Nanti Ada Kartu Indonesia Bodoh
"Contoh masalah edukasi ini dalam pemilu. Dalam menjalankan politik harus politik persatuan, bukan politik pecah belah, bukan politik cari kesalahan, bukan cari perbedaan," tegasnya.
Seusai debat, Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan soal pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah.
Prabowo Subianto menegaskan, jika ada kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila, maka akan berhadapan dengannya.
• Jokowi: Jangankan ke Sibolga, ke Afghanistan Saja Saya Berangkat Walaupun Sebelumnya Ada Bom Meledak
"Lu enggak denger tadi pidato gue? Yang akan mengubah negara Pancasila akan berhadapan dengan saya," ucapnya.
Prabowo Subianto merasa maklum terhadap isu yang mengait-ngaitkan dirinya dengan HTI jelang Pemilihan Presiden 2019.
"Ya biasa lah namanya politik. Masa gue dukung Khilafah? Yang bener aja," kata Prabowo Subianto. (Ria Anatasia)