Pilpres 2019
Soal Isu Khilafah, Andi Arief Sarankan Para Jenderal di Kubu 01 Jalan-jalan ke Kampung Miskin
POLITIKUS Partai Demokrat Andi Arief mengkritisi pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.
Dirinya meminta masyarakat harus mulai menentukan pilihan dan memahami calon pemimpin yang dipilih pada Pemilu 2019.
"Bahwa yang berhadap-hadapan adalah ideologi Pancasila berhadapan dengan ideologi khilafah. Tinggal pilih yang mana. Rakyat harus jelas mengerti. Bahwa dia harus memilih yang bisa membikin dia selamat," ujar Hendropriyono.
Hendropriyono menjelaskan, selama ini ideologi Pancasila telah membawa kemajuan bagi Bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya.
Dirinya mengungkapkan, ideologi khilafah sudah tidak berfungsi sejak abad ke-13, yakni pada tahun 1258.
Menurut Hendropriyono, negara-negara Islam dan Arab sekalipun lebih memilih tata negara kerajaan.
"Tidak ada lagi yang memilih khilafah ini, karena juga secara resmi sudah tidak diikuti, dibubarkan. Itu 1924," paparnya.
"Masa sekarang mau ke sana. Jangan coba-coba. Kita tahu apa yang terjadi di Suriah dan Irak adalah karena coba-coba," jelas Hendropriyono.
Hendropriyono meluncurkan draf buku karyanya yang berjudul Filsafat Intelijen Negara Republik Indonesia.
Dirinya saat ini merupakan guru besar di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di bidang filsafat.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin optimistis calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) akan unggul dari Prabowo Subianto, saat debat pemilihan presiden keempat.
Debat keempat Pilpres 2019 bakal digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Debat membahas soal ideologi, pemerintahan, keamanan, serta hubungan internasional.
• Tak Setuju Rp 8.500, Anies Baswedan Ingin Tarif MRT Jakarta Lebih Murah Daripada Ojek Online
Maruf Amin meyakini, persoalan ideologi akan dikuasai Jokowi. Jika keduanya terpilih, ucap Maruf Amin, ideologi bangsa akan diperkuat.
"Tidak boleh ada elemen bangsa yang punya ideologi selain Pancasila. Itu akan menimbulkan perpecahan dan melemahkan Pancasila dan NKRI, Kebhinekaan kita. Karena itu upaya penguatan harus dilakukan," papar Maruf Amin di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (28/3/2019).
Maruf Amin berujar, penguatan itu bisa dilakukan di sekolah, universitas, dan komunitas di masyarakat.
• Amien Rais Minta Rekapitulasi Suara Tak Digelar di Hotel Borobudur, Katanya Banyak Jin dan Genderuwo