Prakiraan Cuaca

Sutopo Purwo Nugroho Ungkap Fenomena Equinox Ada Kaitannya dengan Jomblo, Ini Dampaknya

Diketahui, fenomena Equinox diungkap Sutopo Purwo Nugroho ada kaitannya dengan para kaum jomblo.

Penulis: PanjiBaskhara | Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Henry Lopulalan
Kepala Bagian Humas serta Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, saat jumpa pers di Graha BNPB Jalan Pramuka, Jakarta Timur pada Selasa siang (5/12). 

Fenomena ekuinoks juga tak selalu mengakibatkan suhu maksimal di Indonesia mencapai 32-36 derajat celcius.

Panas Equinox Tidak Ekstrim

SEORANG pria mendinginkan diri di depan kipas angin yang menyemburkan air untuk sedikit mengurangi rasa panas di luar stadion yang menggelar turnamen Australia Terbuka pada Januari lalu. Badan Meteorologi Australia mencatat, bulan lalu menjadi Januari terpanas sejak 1910.
SEORANG pria mendinginkan diri di depan kipas angin yang menyemburkan air untuk sedikit mengurangi rasa panas di luar stadion yang menggelar turnamen Australia Terbuka pada Januari lalu. Badan Meteorologi Australia mencatat, bulan lalu menjadi Januari terpanas sejak 1910. (AFP/Saeed Khan via Kompas.com)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) menanggapi beredarnya berita yang menyebutkan adanya fenomena Equinox yang menyebabkan peningkatan suhu ekstrem berakibat sun stroke dan dehidrasi.

BMKG menegaskan, ini perlu diluruskan.

WartaKotaLive melansir Kompas.com, Drs. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc., Deputi Bidang Meteorologi BMKG menjelaskan, equinox adalah fenomena astronomi.

Dimana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September.

Tidak Tertib, PT MRT Jakarta Akan Tindak Tegas Penumpang

Kuliner Solo Harus Jadi Industri Andalan Pariwisata

Pria Ini Mengaku Puas Setelah Pamerkan Alat Vital, Penjara 10 Tahun dan Denda Rp 5 Miliar Menanti

Prabowo menjelaskan saat fenomena ini berlangsung, matahari dengan bumi memiliki jarak paling dekat konsekuensinya wilayah tropis sekitar ekuator akan mendapatkan penyinaran matahari maksimum.

Namun begitu, fenomena ini tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrem.

"Secara umum, diketahui rata-rata suhu maksimum di wilayah Indonesia berada dalam kisaran 32-36 derajat Celsius," lanjut Prabowo. dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (25/3/2019).

Berdasakan pengamatan BMKG, suhu maksimum tertinggi pada Jumat (23/3/2019) suhu di Meulaboh, Aceh mencapai 37,6 derajat Celsius.

"Equinox bukan merupakan fenomena seperti gelombang panas atau heat wave yang terjadi di Eropa, Afrika dan Amerika yang merupakan kejadian peningkatan suhu udara ekstrem di luar kebiasaan dan berlangsung dalam waktu cukup lama," ujar Prabowo.

Menyikapi hal ini, Prabowo mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang.

Secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab atau basah. Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa transisi atau pancaroba.

Maka ada baiknya, masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.

Sutopo Purwo Nugroho Ungkap Fenomena Equinox Ada Kaitannya dengan Jomblo

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved