Harga Emas Diperkirakan Masih Bisa Naik, Penjelasan Analisis soal Harga Emas
Harga emas diperkirakan masih bisa naik sembari menunggu hasil pertemuan FOMC Meeting yang akan digelar Kamis (21/3/2019) dini hari WIB.
Harga emas diperkirakan masih bisa naik sembari menunggu hasil pertemuan FOMC Meeting yang akan digelar Kamis (21/3/2019) dini hari WIB.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Hari ini harga emas spot masih menunjukkan kenaikan harga.
Bahkan jelang rapat Federal Open Market Committee atau FOMC Meeting yang akan digelar pada Kamis (21/3/2019) dini hari WIB, harga emas diperkirakan masih bisa naik dibanding komoditas logam mulia lainnya.
Mengutip Bloomberg yang dilansir Kontan pukul 19.30 WIB, harga emas spot untuk kontrak pengiriman April 2019 Commodity Exchange berada di level 1.308 dolar AS per ons troi.
• Perkembangan Blockchain Terus Bergerak, Ada 4 Kampus Punya Materi Kuliah soal Blockchain
Harga emas naik 0,53 persen dari harga kemarin 1,301 dolar AS per ons troi.
Bahkan dilihat dalam sepekan, harga emas sudah naik sebesar 0,77 persen.
Analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar, melihat pertemuan para pejabat The Federal Reserves dalam FOMC pekan ini menjadi alasan kuat harga emas masih naik di perdagangan.
Menurut Deddy, pelaku pasar masih menanti kabar dari sentimen global sehingga memilih berinvestasi emas spot dibanding mata uang dolar.
"Dinamika global masih dalam tahap ketidakpastian. Seperti hasil FOMC pekan ini dan perang dagang. Itulah mengapa mengoleksi emas adalah strategi tepat dan aman saat ini," kata Deddy, Selasa (19/3/2019).
• Cari Barang Lewat Lelang, Kini Bisa Ikut Lelang Online: Ada Tips Agar Tidak Tertipu
Kalaupun The Fed kembali menahan kenaikan suku bunga, yang artinya tetap di level 2,5 persen, Deddy melihat harga emas masih akan tetap berada di level 1.315 dolar AS-1.330 dolar AS per ons troi.
Deddy menilai level tersebut juga disebabkan beberapa data ekonomi Amerika Serikat yang kurang memuaskan.
Salah satunya indeks nilai penjualan perumahan yang negatif ke level 62 dari yang diperkirakan 63.
Sementara jika suku bunga dinaikkan oleh The Fed, maka harga emas spot kembali jatuh ke level 1.275 dolar AS per ons troi.
Hanya saja, dengan kondisi dollar yang melemah, perang dagang yang belum pasti dan pelambatan ekonomi global membuat Deddy tak yakin The Fed menaikkan suku bunga minggu ini.
• Rahasia Cara Membeli Mobil Baru atau Bekas, Diungkap oleh Sales hingga Mantan Direktur
Dan kalaupun The Fed menurunkan suku bunga minggu ini, hal ini jelas akan berdampak buruk pada indeks dollar dan pelambatan perekonomian AS.
Sehingga pelaku pasar akan tetap memilih emas spot, serta membuat harga emas bisa naik tajam di atas US$ 1.330 per ons troi.
"Tetapi saya ragu kalau minggu ini turunkan suku bunga. Yang saya lihat tahun ini akan kembali naikkan suku bunga, sehingga harga emas spot tahun ini sulit menembus 1.400 dolar AS tanpa kejadian hebat," katanya.
Secara teknikal, Deddy melihat bahwa harga emas spot besok masih akan menguat. Sebab, harga berada di atas garis moving average (MA) 50, 100 dan 200.
Kemudian indikator RSI naik ke area 51, stochastic naik ke area 62 dan MACD berada di area negatif.
Besok, diproyeksikan Deddy harga emas spot bergerak di rentang 1,296 dolar AS sampai 1.311 dolar AS per ons troi.
• Banyak Pelaku Usaha Kuliner Gulung Tikar di Bisnis Kuliner, Ada Solusi dari Foodizz.id
Sementara sepekan bergerak di rentang 1.285 dolar AS-1.326 dolar AS per ons troi.
Untuk harga emas Antam diperkirakan besok bergerak di rentang Rp 625.000 per gram dan sepekan di level Rp 600.000 sampai Rp 630.000 per gram.
Deddy masih merekomendasikan beli untuk emas.
Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim, mengatakan, agenda FMOC tidak begitu mempengaruhi harga emas.
Ia menyebutkan ada sentimen-sentimen lain yang justru berpengaruh pada harga emas.
Penolakan proposal Brexit oleh Parlemen Inggris menjadi salah satu sentimen positif.
Selain itu masalah geopolitik antara Amerika-Venezuela juga dapat menjadi sentimen positif.
"Masalah geopolitik ini termasuk cukup berpengaruh, sudah banyak contohnya misalnya perselisihan Israel - Lebanon, invasi Irak terhadap Kuwait maupun masalah semenanjung Korea," kata Ibrahim.
Ibrahim mengatakan, kondisi ekonomi global masih menjadi salah satu sentimen yang menyebabkan melemahnya dollar dan berdampak positif bagi proyeksi emas.
Sedangkan Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong, mengungkapkan hal serupa.
Ia mengatakan, faktor utama masih terkait melemahnya ekonomi global.
Ibrahim memprediksi harga emas Rabu (20/3/2019) berada pada rentang harga US$ 1.296-US$ 1.313 per ons troi.
Sementara untuk sepekan diprediksi berada pada rentang harga 1.277 dolar AS- 1.333 dolar AS per ons troi.
Lukman memprediksi harga emas berada pada rentang 1.305 dolar AS-1.312 dolar AS per ons troi.
Pada pekan depan berada pada rentang 1.310 dolar AS- 1.320 dolar AS per ons troi.
• Bekerja Jadi Perawat di Jepang Dapat Gaji Hingga Belasan Juta Rupiah
Kontan.co.id/Petrus Dabu dan Filemon Agung
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Harga emas makin berkilau dan Simak sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga emas ke depan menurut analis