Suasana Nyepi Tetap Jadi Daya Tarik Bali Sebagai Tujuan Wisatawan Nasional dan Internasional

Suasana Nyepi Tetap Jadi Daya Tarik Bali Sebagai Tujuan Wisatawan Nasional dan Internasional

Tribun Solo
ILUSTRASI- Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 di wilayah Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Sabtu (17/3/2018). Pengamanan tersebut dilakukan untuk menjamin kelancaran umat Hindu yang menjalani catur brata penyepian atau tidak menggunakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menikmati hiburan (amati lelanguan), dan tidak bekerja (amati karya) selama 24 jam. 

Meski bertepatan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941, namun tak menyurutkan wisatawan nasional dan internasional datang ke Bali bersamaaan dengan hari besar umat Hindu tersebut.

Meski jumlahnya tak sebanyak hari-hari biasa, namun wisatawan nasional dan internasional masih menjadikan Hari Raya Nyepi sebagai hal yang istimewa sehingga memicu rasa ingin tahu.

Wisatawan asal Bandung, Hadi Priono misalnya. Dia sengaja memundurkan libur tahun baru lalu ke bulan Maret.

Tujuannya, untuk merasakan suasa Nyepi secara langsung. Selama ini, dirinya hanya tahu prosesi dan perayaan Nyepi melalui berita.

"Hari Raya Nyepi sangat spesial. Selain momen spesial untuk warga Hindu, juga kami yang di luar Bali ingin tahu bagaimana merasakan suasa Nyepi langsung di Bali. Saya sengaja mengundurkan libur tahun baru ke Maret ini karena ada Hari Raya Nyepi. Itu jadi daya tarik tersendiri," sebutnya Rabu (6/3/2019).

Angka kunjungan wisatawan ke Bali melalui jalur udara ini diakui pihak bandara.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Meski banyak yang keluar Bali, namun juga memperlihatkan adanya kunjungan ke wisatawan Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Communication and Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, menilai kondisi yang demikian wajar-wajar saja.

"Angka pasti belum terdata. Namun, kunjungan tak sebanyak hari biasanya," ungkap Arie, Rabu (6/3/2019).

Sementara itu, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berhenti beroperasi mulai pukul 06.00 WITA, Kamis (7/3/2019).

Kemudian akan kembali beroperasi pada pukul 06.00 WITA pada Jumat (8/3/2019).

Selama Nyepi ada 468 penerbangan rute domestik dan internasional tan beroperasi.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved